Pemkot Bandung Akhirnya Ikuti Pemprov Jabar Beri Sanksi Denda Uang Buat Warga Yang Tak Pakai Masker
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, penerapan sanksi denda itu menjadi pilihan terakhir setelah sanksi sosial dan administratif.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung ikut kebijakan Provinsi Jawa Barat yang memberikan sanksi denda berupa uang terhadap masyarakat yang tidak menggunakan masker di luar ruangan.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, penerapan sanksi denda itu menjadi pilihan terakhir setelah sanksi sosial dan administratif.
"Ikut, ikut. Pelaksanaannya bertahap," ujar Wali Kota Bandung Oded M Danial, di Balai Kota Bandung, Rabu (29/7/2020).
Dikatakan Oded, saat ini draf Peraturan Wali Kota (Perwal) No 37 Tahun 2020 Kota Bandung, sedang dibahas untuk dilakukan perubahan.
"Masih dibahas," katanya.
Nantinya, kata dia, sanksi berupa denda bakal diterapkan untuk sektor lainnya, seperti restoran atau kafe yang melanggar jam operasional dan jumlah pengunjung.
"Di Perwal juga sudah diatur. Tapikan tetap saja, bertahap, ada teguran sebelum didenda. Kalau membandel ya kita denda," ucapnya.
Okupansi Hotel Cuma 20 Persen
Selama penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) okupansi hotel di Kota Bandung hanya mencapai 20 persen.
Ketua Riung Priangan, asosiasi GM hotel bintang 2-5, Arief Bonafianto mengatakan, selama pandemi Covid-19, hotel menjadi sektor yang paling terdampak.
"Bandung ini memang jembatannya Jakarta, kalau perekonomian Jakartanya bagus pasti ke Bandungnya banyak, karena market kita sebenarnya 90 persen dari Jakarta, dengan adanya pandemi ini, dampak ke Bandungnya drastis turunnya," ujar Arief, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (29/7/2020).
Selama fase adaptasi kebiasaan baru, kata dia, okupansi hotel ditargetkan mencapai 40 persen. Namun, hingga pertengahan Juli baru tercapai 20 persen.
"Untuk hotel itu minimal 40 persen baru kita running bener, kita tetap harus menerapkan protokol untuk menggerakan roda perekonomian, ini langkah apa yang harus kita lakukan," katanya.
Arief mengkalim, semua hotel yang ada di bawah naungan Riung Priangan, kata dia, patuh terhadap protokol kesehatan meskipun harus mengurangi 50 persen dari kapastias.
"Kami sadar apalagi dunia perhotela kalau tidak memperhatikan itu, kami akan rugi sendiri sehingga Alhamdulillah member kami tetap menjaga bahwa standart kesehatan itu nomor satu, memang kapasitas itu menurunkan dari revenue hotel tapi harus kita lakukan agar stabilitas ekonomi ini tetap berjalan tapi kesehatan juga tetap terjaga," ucapnya.
Salah satu strategi meningkatkan lagi pengunjung hotel, kata dia, pihaknya bersama pemerintah Kota Bandung akan mengkampanyekan Bandung aman.
"Ada beberapa poin yang menjadi bahan diskusi bagaimana cara meningkatkan ini, agar orang ke Bandung ini lebih berani karena Bandung ini aman," katanya.
Bangkitkan Pariwisata
Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung berupaya membangkitkan sektor pariwisata di masa penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB)
Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, pajak dari pariwisata ini menjadi salah satu sektor yang paling besar menyumbang pendapatan asli daerah (PAD), sehingga Ia ingin Kota Bandung kembali didatangi banyak wisatawan. Namun, dalam pelaksanaannya tetap harus mengedepankan protokol kesehatan.
"Sektor pariwisata ini memberikan kontribusi yang besar ke PAD Kota Bandung, makanya didorong agar kembali bangkit, hanya faktor kesehatan harus seimbang, jadi tetap bertahap tidak bisa sekaligus, beberapa strategi juga harus segera dilakukan," ujar Kenny, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (29/7/2020).
Salah satu strategi yang sudah dijalankan Pemerintah, kata dia, dengan memberikam potongan harga dalam rangkaian Bandung Great Sale selama dua bulan.
"Buktinya Juni ke sini sudah naik 20 persenan, tapi idelanya itu hotel 40 persen, harapannya di kuartal ketiga kalau bisa naik ke 40 persen," katanya.
Selain itu, kata Kenny, pihaknya kini tengah menyusun rencana membuat kampanye Kota Bandung aman untuk dikunjungi.
"Kota Bandung ini destinasi yang aman untuk dikunjungi, secara aktual di lapangan memang kondisinya aman, makanya kesadaran dari semua unsur masyarakat ini kita butuhkan dukungannya dengan menegakan protokol kesehatan," ucapnya.
Selain itu, pihaknya pun meminta kepada tamu dan manajemen hotel agar disiplin menjalan protokol
kesehatan. Bahkan, jika ada tamu yang tidak memenuhi protokol, jangan diizinkan meningap di hotel.
"Kalau memang ada pengunjung hotel yang tidak memenuhi syarat, ya terpaksa tidak bisa stay di hotel itu, lebih ke kesadraan diri masing-masing," katanya.