Istri Pupuhu Sunda Wiwitan Jengkel, Curhat ke Istri Raja Yogya soal Batu Satangtung Kuningan Disegel
Emalia Wigarningsih, istri Djati Kusumah, pupuhu Adat Karuhun Urang (Akur) Sunda Wiwitan Kuningan mempertanyakan sumpah jabatan Bupati Kuningan.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Emalia Wigarningsih, istri Djati Kusumah, pupuhu Adat Karuhun Urang (Akur) Sunda Wiwitan Kuningan mempertanyakan sumpah jabatan Bupati Kuningan.
Dia mempertanyakan itu terkait penyegelan pembangunan Batu Satangtung di Kawasan Curug Cigoong, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, oleh Satpol PP Kabupaten Kuningan.
Emalia Wigarningsih berpendapat, Bupati Kuningan mestinya memberikan pengayoman kepada rakyat.
Dia mengtakan itu ketika dikunjungi Gusti Kanjeng Ratu GKR Hemas (Anggota DPD RI) dan Maman Imanulhaq (Anggota DPR RI) di kediamannya, Keluarhan Cigugur, Kabupaten Kuningan belum lama ini, Sabtu (25/7/2020).
“Sumpah jabatannya di mana, pemerintah itu seharusnya memberi penganyoman dan jangan merasa tertekan dengan pihak lain,” ungkap Emalia saat dihadapan awak media.
Jika merasa tertekan, kata dia,sesugguhnya yang merasa tertekan itu keluarga Akur yang juga sebagai warga pada umumnya.
”Karena kami tidak membawahi rakyat dan ini beda dengan pemerintah yang membawahi rakyat,” katanya.
Entah besok atau kapan, kata Emalia, kematian itu datang menimpa dan tempat itu sudah dipersiapkan.
”Ya itu tempat (makam,red) buat kami berdua, saya dengan Rama Djati,” ujar Emalia lagi.
• Jika Sebulan Tak Melengkapi Perizinan, Satpol PP Pemkab Kuningan akan Robohkan Batu Satangtung
Diketahui sebelumnya, polemik penyegelan pembangunan Tugu/Batu Satangtung yang terletak di Kawasan Curug Cigoong, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, yang dilakukan Petugas Pol PP Pemkab Kuningan, mendapat sorotan dari Anggota DPR RI, Maman ImanulHaq.
Ini dikatakan Maman Imanul Haq saat sowan langsung dengan Rama Djati Kusamah di kediamannya, di Kelurahan Cigugur.
"Resistensi masyarakat yang direspons Satpol PP, seharusnya dilakukan dialog terlebih dahulu," kata Maman setelah bertemu Keluarga Aliansi Karuhan Urang (Akur) Sunda Wiwitan Kuningan kepada wartawan.
Pihaknya terus mengingatkan kepada ormas dan lapisan masyarakat untuk bisa saling menghormati.
"Kami nyatakan sikap pernyataan ini dengan teman-teman lainnya," kata Maman yang mengaku sudah lama tak melakukan silaturahmi ke Rama Djati Kusumah, sekaligus pupuhu Akur Sunda Wiwitan Kuningan ini.