Bersepeda Tak Boleh Lebih dari 5 Orang, Inilah Tips Bersepeda di Tengah Pandemi Covid-19

Seperti yang terjadi belum lama ini di Kompleks Margaasih Permai, Desa/Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Mumu Mujahidin
Tribunnews.com
ILustrasi Bersepeda 

Setelah menjalani masa Pembasatan Sosial Berskala Besar (PSBB), dengan beraktivitas di rumah selama hampir tiga bulan lebih, masyarakat Bandung akhirnya dapat merasakan sedikit kelonggaran dengan diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). 

Hal ini dimanfaatkan masyarakat khususnya di Bandung untuk bersepeda menikmati sudut-sudut jalanan Kota Bandung.

Ribuan pesepeda memadati jalanan Kota Bandung setiap minggunya.

Lalu apakah bersepeda di tengah Pandemi Covid-19 itu aman?

Staf Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bony Wiem Lestari, dr., MSc menuturkan perilaku atau efek sosial setelah bersepeda menjadi risiko yang berbahaya bagi penyebaran Covid-19.

Menurutnya jika dilihat dari aktivitasnya, bersepeda merupakan kegiatan olahraga yang menyehatkan tubuh.

Sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan (imun) tubuh dan dapat terhindar dari serangan virus berbahaya.

“Manfaat bersepeda kesehatan tidak usah diragukan lagi. Ini olahraga kardio sehingga melatih jantung dan otot. Ini menyehatkan sama kayak olahraga lari. Tapi kalau berkelompok maka perlu diwaspadai risiko kesehatannya,” katanya saat dihubungi Tribun Jabar melalui telepon seluler, Minggu (5/7/2020).

“Saya lihat perilaku setelah bersepedanya, bukan masalah kegiatan sepedanya,” ujarnya.

Menurutnya selama bersepeda dilakukan seorang diri, tidak berkelompok, serta mengenakan perlengkapan keamanan dan menerapkan protokol kesehatan hal itu tidak menjadi masalah.

“Tapi kebiasaan di kita itu, berkelompok. Istirahat ke pinggir, ngumpul berkerumun, lalu mulai buka masker, ngobrol, tidak jaga jarak karena bertemu dengan kelompok lain. Nah disitulah potensi yang berbahaya,” katanya. 

Meski begitu kegiatan bersepeda sendiri menurutnya belum berpotensi menjadi cluster baru penyebaran Covid-19. 

“Tidak terlalu jauh ke arah situ (cluster baru). Aktivitas sesudah bersepeda yang harus dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatannya. Saya enggak bisa bilang itu (cluster) sekarang, karena mungkin harus ditest juga para pesepedanya,” ungkapnya. 

Bony menuturkan sepeda menjadi transportasi paling aman di tengah Pandemi Covid-19 ini, jika dibandingkan dengan transportasi lainnya.

Karena bersepeda dilakukan oleh perseorangan tidak berboncengan atau berpenumpang. 

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved