10 Ruas Jalan di Kota Bandung Akan Ditutup, Pemkot Belum Akan Berlakukan Check Point.
Bahkan sudah ada 5 kecamatan yang nol kasus positif, yaitu Sukasari, Bandung Kidul, Buah Batu, Rancasari, dan Ujungberung.
"Pertama, ada beberapa hal yang dilaporkan paling utama angka reproduksi per hari kemarin 0,53, kita sudah dua kali 14 hari di bawah angka satu," ujar Yana, saat jumpa pers di Balai Kota, Jumat (10/7/2020).
Selain itu, kata dia, beberapa sektor yang sudah direlaksasi pun tidak menunjukkan adanya penularan Covid-19. Meski begitu, pihaknya tetap akan memperketat pengawasan di sektor yang sudah diberikan relaksasi.
"Beberapa kegiatan yang direlaksasi tidak ditemukan adanya penyebaran virus atau cluster baru, ke depan kita akan melakukan relaksasi secara hati-hati sesuai prosedur, melakukan simulasi dan diminta membuat surat pernyataan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di atas materai," katanya.
Hegarmanah Ditutup
Berkaitan dengan klaster baru Secapa AD, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jabar bersama Pemerintah Kota Bandung terus melakukan pelacakan dan pengetesan kepada masyarakat di sekitar Secapa AD di Kota Bandung dan kontak erat pasien positif Covid-19 di klaster baru tersebut.
"Kami akan melakukan pengetesan di lingkungan sekitar. Itu wajib hukumnya bukan pilihan, enggak boleh nolak ya. Karena di Sukabumi (Setukpa) dulu bocor juga ke wilayah sekitarnya sehingga itu akan dilakukan oleh Pak Wali (Kota Bandung) secepatnya," kata Gubernur yang akrab disapa Emil ini di Gedung Pakuan, Jumat (10/7).
Emil mengatakan pihaknya pun menyarankan supaya kawasan di Hegarmanah dan sekitarnya untuk dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) secara ketat.
"Jadi jalan-jalan masuk akan ditutup, nanti yang termasuk hanya penghuni. Yang kira-kira sekunder, tersier, kegiatan itu, saya titip ke Pak Wali untuk 14 hari ditutup dulu ya untuk memastikan tidak ada kebocoran," ujarnya.
• Gempa Bumi Guncang Sukabumi Hari Ini, Terasa di Ciambar hingga Pelabuhan Ratu, BMKG Bilang Begini
• BMKG Sebut Jakarta Harus Waspadai Gempa di Selatan Banten & Jawa Barat, Ini Alasannya
• Persib Bandung Terancam Tak Bisa Duetkan Lagi Geoffrey-Wander di Lanjutan Liga 1, Ini Sebabnya
Emil mengatakan pihaknya sudah membuat kesepakatan dengan Panglima TNI bahwa penindaklanjutan penyebaran Covid-19 di klaster Secapa akan dikelola secara mandiri oleh TNI AD, sehingga pemerintah daerah hanya mengerjakan pelacakan dan pengetesan di luar kompleks.
"Tracing kepada keluarganya, testing kepada kontak di luar itu, kami wajib melakukannya dari gugus tugas, khususnya Kota Bandung dan Provinsi Jabar," katanya.
Klaster penyebaran Covid-19 di Secapa AD ini, katanya, memang dapat dikategorikan sebagai klaster yang sangat luar biasa dan dapat disebut sebagai anomali. Hal ini berbeda dengan kasus-kasus di Jabar lainnya yang secara rutin dilaporkan setiap harinya.
"Setelah nanti dilaporkan, pasti kasus positif Covid-19 di hari-hari besok akan kembali ke yang lama, kembali di bawah 100 lagi, sesuai keterkendalian sebelumnya," ujarnya.
Karenanya, tindakan cepat yang disiapkan Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung. Perlu dipahami, katanya, di Jawa Barat terdapat banyak institusi pendidikan vertikal yang tidak dikelola oleh pemerintah kabupaten, kota, atau provinsi.
"Tidak dikelola oleh provinsi tapi langsung pengelolaannya adalah dari pusat, di mana murid-muridnya siswa-siswa datang dari seluruh Indonesia. Nah maka dalam situasi Covid-19 ini, kedatangan siswa-siswa dari seluruh Indonesia di institusi vertikal seringkali diwaspadai mendalam," tuturnya.
Kejadian di Secapa AD tersebut, katanya, memang menjadi sumber lonjakan kasus Covid-19 di Jabar yang luar biasa. Pihaknya pun sudah melapor kepada Panglima TNI dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, untuk melakukan tes Covid-19 di puluhan sekolah kedinasan di Jabar untuk memastikan bahwa hal-hal seperti ini tidak terulang lagi.