Human Interest Story

Tumor di Mata Fitriyah Makin Besar, Sudah Ikut BPJS Kelas 3, tapi Tak Tahu Kapan Bakal Dioperasi

Rasa sakit harus kerap diderita Fitriyah. Bocah perempuan berusia enam tahun ini mengidap tumor di mata kanannya.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Fitriyah Safara, bocah asal Indramayu yang derita tumor 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tarjono (40) dan Tiah (35) warga Desa Pengauban, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu hanya bisa pasrah meratapi kondisi anak bungsunya yang semakin parah.

//

Bocah bernama Fitriyah Safara (6) itu harus bergelut dengan tumor yang bersarang di kepala pada mata sebelah kanannya yang menderita kelainan.

Tarjono mengatakan, benjolan yang diduga tumor itu sudah mulai muncul sejak Fitriah Safara menginjak usia 2 tahun.

Kondisinya semakin parah pada Maret 2020 lalu. Namun, karena dampak kemiskinan, hingga saat ini bocah malang tersebut belum bisa mendapatkan perawatan yang layak.

"Fitriyah ini anak kedua, waktu lahir memang sudah ada kelainan di mata, cuma waktu itu masih rata belum ada benjolan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya, Rabu (8/7/2020).

Tarjono mengaku hanya bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan rata-rata per bulan Rp 750 ribu.

Penghasilan itu pun tidak menentu karena tergantung permintaan bilamana ada yang memerlukan tenaganya.

Sedangkan istrinya hanya seorang ibu rumah tangga.

Fitriyah Safara, diusianya yang baru menginjak 6 tahun ini sudah harus bergelut dengan tumor yang bersarang di mata sebelah kanannya, Rabu (8/7/2020).
Fitriyah Safara, diusianya yang baru menginjak 6 tahun ini sudah harus bergelut dengan tumor yang bersarang di mata sebelah kanannya, Rabu (8/7/2020). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Selama ini, pihaknya sekeluarga hanya mengandalkan program BPJS Kesehatan dari pemerintah. Fitriah Safara pun tidak terhitung sudah menjalani perobatan ke berbagai rumah sakit, termasuk beberapa rumah sakit di Bandung.

Di rumah sakit di Bandung, terhitung sudah sebanyak 14 kali mereka mondar-mandir Indramayu-Bandung untuk berkonsultasi dengan dokter.

Beruntung mereka masih diizinkan menggunakan mobil siaga milik desa setempat tanpa dipungut biaya pinjaman dan hanya mengeluarkan biaya bensin.

Untuk sopir, mereka mengandalkam paman dari Fitriyah Safara yang bersedia mengantar mereka.

Kendati demikian, hal tersebut masih memberatkan bagi keluarga kecil yang saat ini hanya menumpang di rumah saudaranya tersebut.

Fitriyah, Bocah di Indramayu Derita Tumor, Enggak Bisa Berobat karena Miskin, Butuh Bantuan Dermawan

Terlebih saat menjalani pengobatan di RS Hasan Sakidin (RSHS) Bandung oleh dokter meminta agar Fitriyah Safara bisa segera dioperasi mengingat kondisinya yang cukup parah.

Masalah lainnya hadir saat hendak menjalani operasi. Fitriyah Safara harus menanti giliran operasi dengan waktu yang tidak bisa diprediksi karena menggunakan BPJS Kesehatan kelas 3.

"Kata pihak dokter prosesnya lama, tahun depan juga tidak tahu tanggal berapa-berapanya bisa dioperasi," ujarnya.

Jika operasi secara umum, Tarjono pun mengaku kebingungan.

Walau belum diketahui berapa besaran biaya yang dibutuhkan, ia menilai biaya perobatan yang mesti ia keluarkan tidak sedikit.

Tarjono sangat berharap pemerintah Kabupaten Indramayu bisa memfasilitasi biaya operasi anak bungsunya tersebut.

"Saya mohon khususnya untuk pemerintah Kabupaten Indramayu kepada para dermawan, saya minta bantuannya untuk pengobatan dede Fitriyah agar anak saya bisa cepat sembuh," ujar Tarjono.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved