Human Interest Story
Cerita Penjual Sepeda di Cimindi, Bersaing dengan Pembeli Langsung ke Toko Langganan di Bandung
Di tengah maraknya peminat sepeda, Ia tidak bisa lagi memilih merek sepeda yang akan kembali dijualnya di Cimahi
Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik
TRIBUNCIREBON.COM, CIMAHI - Wahid (55), merupakan pedagang sepeda di Jl Amir Machmud, Kota Cimahi tepatnya di dekat Fly Over Cimindi yang mempunyai nama toko "Cimindi Sport".
Sudah 25 tahun Wahid berjualan sepeda di tokonya yang ada di Cimindi, Kota Cimahi.
Di tengah maraknya peminat dan pengguna sepeda saat pandemi Covid-19 ini, Wahid mengaku ada kenaikan angka penjualan unit sepeda di tokonya.
"Kalau dibandingkan dengan hari sebelumnya, ya kami merasakan ada kenaikan penjualan. Tapi tidak setinggi penjualan di kota (Bandung). Di sini pembelinya menengah ke bawah. Hari sebelumnya, kadang tidak ada unit yang terjual, tapi kali ini, pernah satu hari terjual 10 unit sepeda. Rata-rata per hari terjual 1, 2, 3 unit," kata Wahid saat ditemui Tribun Jabar Selasa (07/7/2020).
• Daftar Harga HP Vivo Juli 2020 Lengkap dengan Spesifikasi Vivo X50 dan X50 Pro yang Segera Rilis
• Daftar Harga HP Oppo di Bulan Juli 2020, Punya Duit Rp 1 Jutaan Sudah Dapat Smartphone Bagus, Mau?
• Daftar Harga iPhone Juli 2020, iPhone 12 Diprediksi Dijual Tanpa Charger, Berapa Harganya?
Wahid mengatakan, jika dibandingkan dengan jumlah penjualan sepeda di Kota Bandung, di Bandung bisa menjual 40 sampai 50 unit per hari, sangat jauh perbandingannya dengan toko yang dioperasikannya itu.
Usaha yang dikelola oleh Wahyu, merupakan pihak kedua. Ia sangat bergantung pada toko sepeda yang menjadi langganannya di Kota Bandung.
Di tengah maraknya peminat sepeda, Ia tidak bisa lagi memilih merek sepeda yang akan kembali dijualnya di Cimahi. Bahkan, jumlah unitnya pun sangat terbatas.
"Posisi kami yang kecil ini sangat terjempit. Kemarin, ada rekan saya memberi uang Rp 40 juta, Ia meminta saya membelanjakan 20 unit sepeda, tapi dari toko langganan saya, hanya dikasih 4 unit saja. Kalau saya belanja sepeda harus "cash" tidak boleh utang," katanya.
Jenis sepeda gunung (MTB), sebelum musim sepeda melanda, per unit sepeda modalnya Rp 1.4 juta dan dijualnya Rp 1.6 juta, namun saat ini, modalnya untuk membeli sepeda di atas Rp 2 juta.
Rata-rata, pembeli yang datang ke tokonya ialah untuk membeli sepeda anak. Khusus sepeda anak, Wahid mengatakan tidak ada kenaikan yang signifikan.
• Gempa Bumi Magnitude 5.0 Guncang Nias Utara Siang Tadi, Tidak Berpotensi Tsunami
• Ada Bocah Tewas Dililit Ular Piton, Panji Petualang Bereaksi: Jangan Macam-macam dengan Ular Liar
• Siap-siap, Pukul 14.00 Hari Ini, Hasil Seleksi PPDB SMA Jalur Zonasi Diumumkan
"Saya juga bersaing dengan pembeli yang langsung ke toko tempat saya biasa belanja sepeda. Misalkan saya belanja senilai Rp1.4 juta, tapi pembeli yang datang langsung sanggup membeli Rp 2 juta. Otomatis toko langganan saya belanja, mengutamakan pembeli yang datang langsung," katanya.
Tidak hanya menjual sepeda baru, tokonya tersebut juga menjual sepeda bekas dan "sparepart" sepeda. Wahid bercerita, "sparepart" sepeda juga mengalami kenaikan. Biasanya, Ia membeli harga kabel rem senilai Rp 4 ribu, saat ini harganya menjadi Rp 14 ribu.
Namun, meskipun mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya, Wahid tetap bersyukur untuk bisa bertahan dan konsisten sebagai pedagang sepeda di Kota Cimahi.
Harga Sepeda Lipat