Demo Tolak RUU HIP
Ribuan Orang di Purwakarta Geruduk Gedung DPRD, Tolak RUU HIP dan Komunisme
Ketua Persatuan Ulama Purwakarta, mengimbau kepada para pengunjuk rasa untuk tetap tertib dalam menyuarakan aspirasinya.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNCIREBON.COM, PURWAKARTA - Ribuan orang dari berbagai organisasi keislaman di Purwakarta menggerudug Kantor DPRD Purwakarta untuk menyuarakan penolakan hadirnya paham komunisme dari tanah air Indonesia, Jumat (26/6/2020).
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, ribuan orang ini sudah berkumpul di Kantor DPRD Purwakarta usai pelaksanaan Salat Jumat. Kapolsek Jatiluhur, Kompol Deni Hamari pun tampak berada di garis terdepan menyambut para pengunjuk rasa di depan gerbang Kantor DPRD Purwakarta.
Unjuk rasa yang dilakukan ribuan orang dari berbagai organisasi Islam ini buntut dari adanya wacana rancangan undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang menjadi polemik baru.
Dari informasi yang dihimpun rapat Badan Legislasi Pengambilan Keputusan atas penyusunan RUU HIP ini merupakan usulan DPR RI dan ditetapkan dalam Prolegnas RUU prioritas 2020.
Latarbelakang RUU HIP ini ialah lantaran belum adanya landasan hukum yang mengatur haluan ideologi pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
20 orang perwakilan dari berbagai organisasi keislaman di Purwakarta memasuki gedung DPRD Purwakarta untuk bertemu dan melakukan audiensi dengan perwakilan DPRD, Jumat (26/6/2020).
Setelah pelaksanaan Salat Jumat, ribuan massa mendatangi dan berunjuk rasa di depan gerbang DPRD Purwakarta menuntut selamatkan Pancasila dan menghalau paham komunisme di tanah air ini.
• Daftar Harga Sepeda Lipat 2020, Mulai dari Rp 1 Jutaan, Sepeda Lipat Polygon Hingga Pacific
• ZODIAK CINTA Besok, Sabtu 27 Juni 2020: Virgo Bakal Disakiti, Scorpio Dirindukan Kekasihmu
Unjuk rasa yang dilakukan ribuan massa ini menyusul adanya wacana rancangan undang-undang haluan ideologi pancasila (RUU HIP) yang didengungkan oleh DPR RI di Senayan.
Salah satu perwakilan massa pengunjuk rasa, KH Asep Jamaluddin yang merupakan Ketua Persatuan Ulama Purwakarta, mengimbau kepada para pengunjuk rasa untuk tetap tertib dalam menyuarakan aspirasinya.
"Saya imbau kepada para hadirin untuk tertib dan perhatikan protokol kesehatan. Jangan anarkis, agar audiensi berjalan aman dan lancar," katanya.
Dari informasi yang dihimpun rapat Badan Legislasi Pengambilan Keputusan atas penyusunan RUU HIP ini merupakan usulan DPR RI dan ditetapkan dalam Prolegnas RUU prioritas 2020.
Latarbelakang RUU HIP ini ialah lantaran belum adanya landasan hukum yang mengatur haluan ideologi pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. (*)