Bisnis Sepeda di Bandung Melejit Saat New Normal, Omzet Pedagang Bisa Mencapai Rp 250 Juta
Selain untuk tujuan olahraga, dengan bersepeda juga menghabiskan waktu di tengah pandemi ini.
TRIBUNCIREBON.COM - Kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal ternyata membuat demam sepeda di Bandung.
Masyarakat memanfaatkan kondisi jalanan yang lengang untuk mengendarai sepeda, selain untuk kesehatan.
Akibatnya bisnis sepeda pun melejit. Hal tersebut terlihat dari animo warga yang terlihat berlalu lalang di jalan Veteran, Kota Bandung.
Salah satu pembeli sepeda, Rudi (50) datang ke sebuah toko di Jalan Veteran bersama keluarganya. Ia tampak melihat-lihat sepeda lipat yang terpampang di toko itu.
"Ya, cari sepeda buat keluarga," kata Rudi kepada Kompas.com, Senin (22/6/2020).
Rudi mengaku mulai tertarik dengan dunia gowes ini sejak mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia. Selain untuk tujuan olahraga, dengan bersepeda juga menghabiskan waktu di tengah pandemi ini.
"Pas corona kan nggak ada kerjaan, ya saya beli sepeda saja buat keluarga, biar sehat, olahraga juga," ucap Rudi.
Meroketnya permintaan sepeda ini disinyalir terjadi sejak pertengahan bulan Mei tepatnya setelah lebaran.
Animo masyarakat terhadap sepeda ini juga sangat menguntungkan para penjual sepeda di sepanjang Jalan Veteran Bandung.
Maklum, jalan Veteran memang terkenal sebagai pusat jual beli sepeda di Kota Bandung.
Omzet Rp 250 juta
Salah satu penjual sepeda Sumitro (42) mengaku sudah sejak tahun 2009 membuka toko sepeda di Jalan tersebut, namun baru kali ini ia tak bisa memprediksi akan ada lonjakan penjualan sepeda.
"Melonjak sesudah lebaran, dan jujur ini di luar dugaan kami," ucap Sumitro, salah satu pemilik toko sepeda Cahaya Golden di Jalan Veteran.
Alasan pembeli memang beragam, namun sebagain besar memang untuk kepentingan olahraga di sela waktu santai mereka.
Akan tetapi, lonjakan penjualan sepeda di tengah pandemi ini, menurut Sumitro, bisa mencapai 100 persen lebih keuntungannya. Dalam sebulan, Sumitro bisa menjual 50 unit sepeda.
• Lowongan Kerja BUMN untuk Lulusan Sarjana dan Diploma 4, Berikut Syarat dan Link Pendaftaranya
• Daftar Harga HP OPPO Bulan Juni 2020: Oppo A9 2020 Rp 3,4 Juta, Oppo A7 F Rp 2,6 Juta
• Daftar Harga 5 Sepeda Polygon untuk Pemula, Mulai dari Sepeda Lipat Hingga Sepeda Gunung
Omzet servis naik 4 kali lipat
Pemilik jasa servis dan penyedia onderdil Tenda Biru, Isrin Arbay terlihat sibuk membantu pegawainya memasang jari-jari sepeda.
Isrin mengatakan bahwa kegiatan servis sepeda ini mulai meningkat dari awal puasa sampai sekarang. "Sudah satu bulan ini kegiatan servis meningkat 100 persen lebih," kata Isrin.
Padahal normalnya hanya 10-15 permintaan servis.
"Permintaan itu baik untuk servis maupun merakit (custom)," ucap Isrin.
Akibatnya, pabrik pembuatan stang miliknya ditutup sementara. Ia terpaksa menarik pegawainya ke tempat servis dan penyedia onderdil miliknya lantaran banyaknya konsumen yang datang ke bengkel.
"Biasanya ada 12 pegawai, kini ditambah jadi total 16 Pegawai, ini pas ramainya pas new normal," ucap Isrin.
Baca juga: Cerita Agus Priyanto yang Kenalkan Sepeda Jadul Minion hingga Kembali Diminati
Isrin mengaku banyaknya permintaan servis ini di luar prediksi.
Selama bertahun-tahun membuka jasa servis di Jalan Veteran, baru kali ini omsetnya naik 4 kali lipat.
"Pas mulai pandemi ini, kita tak bisa prediksi ini bakal terjadi, permintaan sparepart bahkan servis sepeda ternyata melonjak hebat. Omzet per hari naik 4 kali lipat. Dari biasanya Rp 5 juta hingga Rp 7 juta, sekaramg sampai Rp 20 juta," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Permintaan Melejit, Penjual Sepeda di Bandung Untung Ratusan Juta", https://foto.kompas.com/photo/read/2020/06/23/15929124139c9/permintaan.melejit.penjual.sepeda.di.bandung.untung.ratusan.juta.