Covid 19 di Kota Tasikmalaya
Seorang ASN Terkonfirmasi Positif Langsung Diisolasi, Kasus Covid-19 di Kota Tasik Jadi 50 Orang
Merasa sudah bepergian ke luar kota, pasien melakukan swab test mandiri dan ternyata hasilnya positif. Dengan kesadaran sendiri ia melapor ke Gugus Tu
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - Kasus positif Covid-19 kembali muncul di Kota Tasikmalaya setelah hampir dua pekan tidak ada penambahan. Kali ini menimpa seorang ASN pejabat publik.
Petugas Gugus Tugas berpakaian APD lengkap segera menjemput ASN tersebut untuk mendapat perawatan intensif di ruang isolasi.
Pasien ASN tersebut masuk dalam orang tanpa gejala (OTG) karena walau dinyatakan positif Covid-19, namun fisiknya sehat tidak muncul gejala seperti demam, batuk serta sakit tenggorokan. (firman suryaman)
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, saat dikonfirmasi, Sabtu (2/6), membenarkan hal tersebut.
"Iya, hari ini kasus positif Covid-19 bertambah satu lagi. Saat ini pasien menjalani perawatan intensif di ruang isolasi," kata Uus.
Uus mengungkapkan, kasus baru positif Covid-19 ini bukan temuan dari program swab test massal yang saat ini tengah digelar ruang publik, seperti pasar, toserba maupun pondok pesantren.
Tapi datang dari seorang warga yang baru bepergian dari luar kota. Kemungkinan yang bersangkutan terpapar di kota tersebut.
"Merasa sudah bepergian ke luar kota, pasien melakukan swab test mandiri dan ternyata hasilnya positif. Dengan kesadaran sendiri ia melapor ke Gugus Tugas dan langsung dijemput," ujar Uus.
Ia membenarkan bahwa pasien tersebut adalah ASN, namun tidak berdinas di lingkungan Pemkot Tasikmalaya. "Saya tidak bisa memaparkan lebih jauh tentang identitas pasien Yang jelas saat ini sudah ditangani dengan baik," kata Uus.
Langsung Tracing
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 menyusul munculnya kembali kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya, jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan tracing.
"Saat ini kami bergerak cepat melakukan tracing, untuk mengetahui dengan siapa saja pasien baru positif Covid-19 itu pernah kontak erat," kata juru bicara Gugus Tugas, Uus Supangat, Sabtu (20/6).
Pengakuan pasien, lanjut Uus, selain dengan keluarga, ia pun sempat kontak dengan sejumlah kolega. Namun itu semua dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi pasien sudah paham tentang protokol kesehatan. Begitu pulang dari luar kota, ia tidak langsung kontak erat, termasuk dengan keluarga sekalipun. Kemudian melakukan swab test mandiri," ujar Uus.
• Mendikbud Nadiem Makarim Beri Kabar Gembira untuk Mahasiswa, Ada Keringanan Uang Kuliah Tunggal
• Ini Daftar Kota/Kabupaten yang Berada di Zona Hijau dan Boleh Membuka Kembali Sekolah
• Kakek-kakek Mati di Hadapan Cewek yang Di-Bookingnya, Baru Buka Celana, Keburu Tewas, Kejang-kejang
Namun begitu, pihaknya tetap mendata orang-orang yang pernah kontak dengan pasien. Yang sudah terdata lamgsung disarankan melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
"Kami berharap tidak ada penularan dalam kasus ini. Karena pasien sangat paham tentang pandemi Covid-19, sehingga ia disiplin menerapkan protokol kesehatan saat pulang dari luar daerah," kata Uus.
Jadi 50 Orang
Dengan bertambahnya kasus positif Covid-19 yaitu seorang ASN, akumulasi kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya kini menjadi 50 orang.
Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Sabtu (20/6), menyebutkan, dari 50 positif tersebut, 25 diantaranya hasil swab test termasuk satu kasus baru seorang ASN.
Dari 25 kasus positif hasil swab test, 20 di antaranya sudah sembuh, dua orang meninggal dunia serta tiga lainnya masih aktif Covid-19 dan masih dalam perawatan intensif.
Sedang 25 kasus lainnya dari hasil rapid test, 24 orang sudah non-reaktif alias negatif Covid-19 serta seorang meninggal dunia sebelum menjalani swab test.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, ketiga warga positif Covid-19 masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi rumah sakit.
"Awalnya tinggal dua orang. Tapi kini ditambah seorang ASN terkonfirmasi positif baru, jadi tiga orang. Mereka menjalani perawatan intensif di ruang isolasi rumah sakit. Mudah-mudahan mereka sembuh," ujar Uus.
Sementara akumulasi orang tanpa gejala (OTG) 631 orang. Sebanyak 607 di antaranya sudah selesai dan dinyatakan negatif serta 24 lagi masih dalam pemantauan.
Akumulasi orang dalam pemantauan (ODP) 1.303 orang, sebanyak 1.176 diantaranya sudah dinyatakan negatif dan 127 lainnya masih dalam pemantauan.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 47 orang. Yang sudah dinyatakan negatif 40 orang, dua orang masih dalam pengawasan dan lima lainnya meninggal dunia. (firman suryaman)