PPDB Tingkat SMP di Kabupaten Bandung Barat Dibuka 22 Juni Mendatang, Pendaftaran Secara Online

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Kabupaten Bandung Barat rencananya bakal dibuka tanggal 22 Juni 2020 mendatang.

Pelaksanaan pendaftaran PPDB itu bakal dilakukan secara online.

Menurut Kabid SMP, Disdik KBB Dadang Sapardan, pihaknya melakukan pendaftaran online untuk PPDB tingkat SMP ini untuk mengurangi siswa dan orangtua berkerumun dan mendatangi sekolah.

"Jadi kami akan memulai pendaftaran PPDB dari tanggal 22 Juni sampai dengan 3 juli mendatang, pelaksanaannya diarahkan secara online, " ujar Dadang kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Senin (15/6/2020).

Dadang mengatakan pendaftaran PPDB untuk tingkat SMP ini dibagi ke dalam empat jalur.

"Dari tanggal 22 Juni sampai 26 Juni pendaftaran untuk jalur, zonasi sedangkan dari tanggal 29 Juni hingga 3 Juli untuk jalur prestasi, afirmasi dan perpindahan, " ungkapnya. 

Dadang menambahkan nanti hasil pengumuman soal hasil PPDB bakal diumumkan tanggal 6 Juli 2020.

Sementara itu, soal persyaratan bagi orangtua siswa yang harus dipersiapkan dokumen adalah KK, Akta Kelahiran, surat keterangan kelulusan, PIP dan PKP. 

• Zodiak Cinta, Selasa 16 Juni 2020: Asmara Scorpio Memprihatinkan, Libra Ekspresikan Cinta yang Jujur

• Dalam 24 Jam, Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Bertambah 1.017 Orang, Total Kasus Sebanyak 39.294

• Ini Alasan Pemkab Cirebon Gencar Lakukan Swab Test Covid-19 di Pusat Keramaian

Dilakukan Dengan Tiga Skema

Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Kabupaten Bandung Barat dilakukan dengan tiga skema.

Hal itu guna mencegah banyaknya berkerumun saat orangtua siswa mendaftarkan anaknya.

Kabid SMP Disdik KBB Dadang Sapardan mengatakan pihaknya bakal menyiapkan tiga skema saat pendaftaran PPDB secara online tersebut.

"Masyarakat bisa mendaftarkan secara online di ppdb.eduku.id, namun pihak kami kemungkinan bakal melakukan tiga skema dalam pendaftaran agar tidak terjadi penumpukan, pertama orangtua siswa daftar secara online, kedua ketika orangtua siswa ada kendala atau tidak bisa online, bisa meminta bantuan kepada wali kelas kelas 6 disekolah sebelumnya, dan ketiga nanti pihak ortu bisa menitipkan kepada walikelas soal pendaftaran dan datang ke sekolah yang diminati para siswa," ujar Dadang kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Senin (15/6/2020).

Selain itu, Dadang yang mengakui sudah bersepakat dengan seluruh kepala sekolah, jika nanti menyediakan pendaftaran secara online di sekolah, wajib menerapkan protokol kesehatan.

"Itu sudah disepakati semua kepala sekolah, dan harus mematuhi protokoler kesehatan pakai masker, tempat cuci tangan, jika terjadi penumpukan diberikan jadwal," ujarnya. (*)