Virus Corona di Indramayu

Pesantren di Indramayu Boleh Buka saat PSBB Proposional, Santri yang Datang Wajib Dicek Kesehatannya

Pelaksanaaan PSBB proposional, Pemerintah Kabupaten Indramayu juga akan membuka kembali aktivitas kegiatan belajar para santri di pondok pesantren

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Ribuan santri saat pelaksanaan upacara peringatan Hari Santri Nasional 2019 di Alun-alun Indramayu, Selasa (22/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) secara proposional, Pemerintah Kabupaten Indramayu juga akan membuka kembali aktivitas kegiatan belajar para santri di pondok pesantren.

PSBB secara proposional ini rencananya mulai berlaku besok hingga tanggal 26 Juni 2020 mendatang.

"Dari pihak pondok pesantren ada permintaan kepada kami untuk dibuka kembalinya kegiatan pesantren," ujar Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Jumat (12/6/2020).

 Pernikahan di Kota Bandung Dilarang Menggelar Resepsi, Apalagi Dangdutan saat PSBB Proporsional

 Hasil Rapid Test di Pasar Leuwipanjang 4 Pedagang Reaktif, Sudah Diisolasi dan Tunggu Tes Swab

 Ini Rencana Pemkab Indramayu dalam Pelaksanaan PSBB Proposional, Akan Buka Sektor Ekonomi Perlahan

Taufik Hidayat mengatakan, meski sudah diperbolehkan beraktivitas kembali, pihaknya tetap akan selektif dalam menyambut kedatangan para santri ke Kabupaten Indramayu nantinya.

"Artinya nanti ketika masuk akan dicek kesehatannya," ujar dia.

Ia juga meminta kepada pengasuh pondok pesantren untuk menandatangani surat pernyataan untuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19 di instansinya masing-masing.

Seperti mewajibkan memakai masker, disiplin sosial dan physical distancing, serta menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan dengan sabun.

Di Kabupaten Indramayu sediri diketahui ada sebanyak 68 pondok pesantren, dengan total santri diperkirakan berjumlah 10 ribu termasuk santri yang berdomisili Indramayu maupun luar daerah.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu, KH Satori mengatakan, pihaknya akan meminta kepada petugas puskesmas untuk mengecek kesehatan santri yang datang.

Jika ada santri yang merasa dalam kondisi tidak sehat, ia mengimbau untuk tidak dulu kembali ke pondok pesantren.

"Jika ada santri yang kurang sehat jangan dulu kembali, sebab santri kalau sudah masuk pesantren tidak boleh bulak-balik," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved