Penting Banget Nih, Ternyata Ini Sasaran & Modus Pencopet di Bandung, Ikuti Agar Dompet dan HP Aman

Sejumlah pencopet di Kota Bandung diringkus polisi selama pandemi virus corona. Peristiwa pertama

Editor: Fauzie Pradita Abbas
shutterstock
Seorang pencopet tengah mengambil ponsel seorang wanita dari tasnya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Sejumlah pencopet di Kota Bandung diringkus polisi selama pandemi virus corona. Peristiwa pertama yang diungkap polisi terjadi di Buahbatu dan ditangani Polsek Bandung Kidul.

Pelaku berinisial D asal Kabupaten Bandung. Saat ini, dia ditahan di Mapolsek Bandung Kidul karena terlibat mencuri dompet di sebuah pusat perbelanjaan. Aksinya terekam kamera CCTV.

"Dari rekaman CCTV pelaku bisa diamankan. Jadi di rekaman CCTV itu dia memang tampak seperti mengintai. Kejadiannya sebelum lebaran," ujar Kapolsek Bandung Kidul, Kompol Dodi di Mapolsek Bandung Kidul, Jalan Terusan Buahbatu, Senin (8/6/2020).

Dari pemeriksaan pada D, diketahui sejumlah fakta. Saat kejadian, kata Kapolsek, D memang mengincar sejumlah pengunjung pusat perbelanjaan yang lengah.

"‎Korban juga ternyata lengah. Dia menyimpan dompetnya di trolley barang. Pelaku D memanfaatkan kelemahan itu dengan membawa dompet dan melarikan diri," ujar Kapolsek.

 Masih Banyak Warga yang Gak Ngerti, Dewan Minta Pemkot Sukabumi Sosialisasikan New Normal

Namun, ternyata dompet yang dibawa pelaku D tidak berisi uang. Dompet hitam milik korban bernama Yuda itu hanya berisikan surat-surat penting seperti SIM, KTP, STNK hingga SIM.

"Dompet yang diambil tidak ada uangnya karena uang disimpan di tas lain. Di dompet tidak ada isi uang," kata dia.

Meski begitu, pelaku tidak sebatas memanfaatkan kesempatan kelengahan korban. Namun, dia memang merencanakan untuk berbuat kejahatan saat datang ke tempat perbelanjaan itu.

"Dia datang sama temannya. Tidak berniat belanja, memang berniat berbuat jahat. Pengakuannya baru sekali itu saja," ujar dia.

Hal sama juga terjadi di wilayah Kecamatan Cinambo pada 5 Juni‎ malam. Korbannya tenaga medis di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bandung. Saat itu, ia menaiki angkot dan melintas di Jalan Soekarno-Hatta.

 Maling Mobil dan Motor di Cianjur Beraksi Pakai Dukun, yang Kehilangan Silakan Cek di Polres Cianjur

Di dalam angkot, dia diapit dua penumpang laki-laki dan di depannya penumpang lain yang juga laki-laki. Di dalam angkot, satu dari ketiga penumpang itu mengundang perhatian dengan membuka jendela padahal jendela sudah terbuka. Korban berada dekat dengan jendela tersebut dan sempat menoleh.

"Saat melihat jendela itu, seorang pelaku di depannya mengambil ponsel di dalam tas. Setelah itu, ketiga penumpang turun. Nah, saat korban turun dan membayar, sadar ponselnya hilang. Dia minta bantuan sopir angkot dan mengejar pelaku yang naik angkot Cicaheum-Cileunyi," ujar Kapolsek Cinambo, Kompol Yopi M Suryawibawa di Mapolsek Cinambo, Jalan Soekarno-Hatta, Senin (8/6/2020).

Tiga pelaku itu kemudian dikejar sopir angkot lainnya dari mulai Cibiru dan berakhir di Alun-alun Ujungberung. Ketiga pelaku nyaris diamuk massa saat berada di dalam angkot. Ketiganya kemudian diamankan anggota Polsek Cinambo dan saat ini ditahan.

 Ular Sanca Ini Berasal dari Satu Makam, Susah Payah Ditangkap lalu Disimpan di Pos Ronda Malah Kabur

"Tiga pelaku. Sm (40) warga Cicalengka Kabupaten Bandung. Wd (39) warga Bandung Barat dan Dd (23) warga Kota Bandung. Wd sebagai eksekutor. Sm dan Dd yang mengalihkan perhatian," ujarnya.

Saat ini, ketiganya ditahan di Mapolsek Cinambo untuk kepentingan penyidikan. Barang bukti dalam kasus ini satu unit ponsel yang diambil dari tas korban.

"Korban juga sebenarnya sudah pasrah kehilangan ponsel. Tapi sampai saat ini belum cabut laporan. Untuk para pelaku, mereka bukan jaringan copet, tapi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi," ucap Yopy.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri menyebut, untuk kasus copet, sejauh ini baru menangani dua perkara tersebut. Namun, jika ada kejadian lain namun korban tidak melaporkan, ia mengimbau warga untuk melapor.

"Sejauh ini baru kasus itu saja. Kami imbau jika ada yang mengalami kejadian serupa untuk segera melaporkan kejadiannya, supaya ditindak," ujarnya.

NAMANYa Samuel alias SM (40), warga Cicalengka Kabupaten Bandung. Selama ini, ia biasa berjualan pakaian dan makanan di dekat pabrik di Rancaekeek dan Cicalengka. Ia tinggal di rumah mertua.

Selama pandemi Covid 19, ia berhenti berjualan karena tidak dibolehkan jualan oleh pemerintah setempat. Apalagi, barang yang dijual kebanyakan pakaian, jenis usaha yang dilarang beroperasi selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ia punya teman, Dd alias Dendi dan Wd alias Wildan. Ketiganya bertemu dan merencanakan pencopetan di angkot untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka di masa pandemi.

"Saya nyuri HP sama teman saya untuk kebutuhan sehari-hari, ini baru pertama saya lakukan," ujar Samuel, di Mapolsek Cinambo, Senin (8/6/2020).

 Hasil Tes Swab Massal di Kampung Buninagara Kota Tasikmalaya Negatif, Karantina Mikro Segera Dicabut

Ia kemudian berkisah soal pribadinya. Ia punya enam anak masih kecil. Paling besar duduk di bangku SMP.

"Lalu sekarang istri saya sedang hamil anak ketujuh, usia kandunngannya dua bulan. Saya perlu uang untuk kebutuhan sehari-hari mereka, jadi saya nyopet," ujar Samuel.

Saat ditemui, ia memohon untuk bisa dikeluarkan dari tahanan dan bisa hidup bersama anak dan istrinya lagi. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

"Saya janji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi," ujar dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved