PPDB SMA SMK

Orang Tua Siswa dan Kepsek Keluhan PPDB Online SMA/SMK Tahun Ini , Daftar Offline Ditolak Sekolah

Aceng menilai, pendaftaran secara online sebaiknya tidak dipaksakan. Dinas Pendidikan Provinsi Jabar harus memberi opsi lain.

Editor: Machmud Mubarok
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
ILustrasi: Kepala Disdik Kota Cirebon, Irawan Wahyono saat menjelaskan skema PPDB 2020/2021 kepada Komisi III DPRD Kota Cirebon di Disdik Kota Cirebon, Jalan Brigjend Dharsono, Kota Cirebon, Rabu (29/4/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) ke tingkat SMA/SMKK melalui sistem online dikeluhkan sejumlah pihak. Termasuk para kepala sekolah dan komite tingkat SMP.

Kepala SMP banyak mendapat keluhan dari pihak siswa maupun orang tua siswa yang sulit mendaftarkan anaknya ke SMA/SMK dengan sistem offline.

Ketua Komite SMPN 1 Garut, Komarudin, mengatakan, mayoritas orang tua siswa meminta pendaftaran anaknya ke jenjang SMA secara kolektif dengan bantuan operator sekolah.

Selain ingin memastikan anaknya terdaftar sebagai calon peserta didik di sekolah pilihan, para orang tua menilai sistem pendaftaran melalui online lebih sulit ketimbang tahun sebelumnya.

"Makanya komite juga minta pendaftaran kolektif karena kebayang orang tua akan kesulitan. Makanya kami mohon pihak sekolah membantu siswa untuk mendaftar ke SMA," ucap Komarudin, Jumat (5/6/2020).

Kepala SMPN 1 Garut, Aceng Maulana, mengaku sistem pendaftaran ke jenjang SMA tahun ini seolah mewajibkan menggunakan sistem online. Pasalnya, tak semua orang tua mengerti penggunaan sistem online.

Bahkan sejumlah orang tua siswa yang hendak mendaftarkan anaknya secara offline, tak diterima salah satu SMA negeri di Garut.

"Ada orang tua yang coba mendaftarkan secara langsung tidak diterima, karena harusnya melalui online. Akhirnya kami bantu dengan mendaftarkan anak didik secara online," kata Aceng.

Aceng menilai, pendaftaran secara online sebaiknya tidak dipaksakan. Dinas Pendidikan Provinsi Jabar harus memberi opsi lain. Tak semua orang tua bisa atau paham dengan sistem pendaftaran online.

"Di sisi lain, KCD (Kantor Cabang Dinas, red) telat sosialisasikan PPDB online ini. Jadi membuat bingung ke orang tua dan siswa," ujarnya.

Ada 13 Kawasan Kritis di Jawa Barat, Pemprov Jabar Bakal Berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro

BREAKING NEWS Oknum Pegawai Kontrak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Kuningan Cabuli 8 Anak

Istana Cinere Punya Anang dan Ashanty Dijual Rp 40 M, yang Beli Andre Taulany, DP-nya Mobil Tesla

Ketua MKKS SMP Kabupaten Garut, Yusup Satria Gautama, menyebut, PPDB SMA di Jawa Barat secara online banyak dikeluhkan oleh orang tua dan pihak sekolah. Belum semuanya siap dan paham menggunakan sistem online.

"Kenapa harus selalu online, kenapa gak bisa offline juga? Kalau kita panitia PPDB misalnya buka pendaftaran yang dari SD ke SMP kita buka online dan offline. Kenapa PPDB SMA sederajat tidak bisa?," ujar Yusup.

Dampaknya, banyak orang tua siswa yang meminta bantuan ke pihak sekolah atau operator untuk mendaftarkan anaknya. Padahal pihaknya tak mempunyai kewajiban karena tak ada dalam petunjuk teknis.

"Siswa yang mau melanjutkan ke SMA itu banyak, sedangkan kami juga disibukan dengan PPDB yang mau masuk SMP. Pihak SMAnya juga kurang sosialisasi," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved