Human Interest Story
Kisah Pilu Pemuda Obesitas di Cianjur, 3 Hari Menahan Sakit Sendirian di Kios Kosong Dekat Terminal
Saat pintu dibuka, keadaan di dalam kios sungguh berbeda dengan keadaan di perempatan. Dede terlihat tidur telungkup, ia sendiri dan sesekali suaranya
Pihak kepolisian pun mencoba mengumpulkan warga sekitar. Kios bagian depan pun terpaksa dibongkar dengan menggunakan linggis.
Butuh 10 orang dewasa lebih untuk mengangkat Dede. Ia diangkat langsung dengan kasur karpet tipisnya ke atas belangkar sebelum dimasukkan ke dalam ambulans.
Kepala Desa Sukasirna, Edih, mengatakan, keluarga Dede termasuk orang yang biasa. Namun Dede tinggal bersama ibu dan bapak barunya setelah ayahnya bercerai.
"Keluarganya biasa-biasa saja, rumahnya permanen dan cukup luas," kata Edih.
Edih mengatakan, Dede memang sering kabur-kaburan dari rumah. Ia mengatakan Dede sudah dua kali dirawat di rumah sakit.
"Kami juga mendapat keterangan dari keluarganya kalau Dede sering kabur-kaburan," kata Edih.
Hal tersebut dibenarkan oleh orangtua Dede, Lilih Sumiati (48) dan Aseng (50).
"Dede sering kabur-kaburan sejak keluar SMA, tiga tahun ia berubah seperti itu," kata Lilih.
Lilih mengaku sudah cape mencari Dede. Ia menyebut membawa Dede ke rumah sakit sudah tiga kali.
"Anaknya yang sulit diatur. Ia punya penyakit obesitas dan gula, karena gula darah naik pembengkakan, ia mungkin saat ini drop. Sudah lama dari puasa tak pulang-pulang," katanya.
Lilih mengaku Dede kurang perhatian, ia yang sering bekerja menjadi TKW keluar negeri tak sempat memperhatikan Dede.
"Tapi saya bekerja ke Hongkong juga demi anak," katanya.
Lilih mengatakan, Dede merupakan putra ketiga dari tiga bersaudara.
Kapolsek Toha, ikut mengawal Dede ke rumah sakit RSUD Sayang Cianjur dari lokasi kios di perempatan Tugu Pramuka.
Beberapa pengendara dan warga yang melintas di perempatan tugu Pramuka sempat menyaksikan proses evakuasi Dede Risman.