Virus Corona

Ingin Pulang untuk Rayakan Lebaran, Pasien Positif Corona Ancam Bunuh Diri, Ruang Isolasi Dikunci

Permintaan pulang ke rumah untuk merayakan Lebaran disampaikan keluarga dan pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Editor: Mumu Mujahidin
Istimewa
Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus coronavirus yang menyebabkan COVID-19 

Syaiful mengaskan, butuh kesabaran bagi pasien positif dan PDP Covid-19 untuk menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebab, waktu yang dibutuhkan pasien positif Covid-19 untuk sembuh bisa mencapai satu bulan.

"Saya menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar tidak terinfeksi Covid-19. Kalau sudah positif, maka berat konsekuensinya," jelas dia.

Sebanyak 14 kasus positif Covid-19 tercatat di Kabupaten Pamekasan hingga Jumat (22/5/2020).

Sebanyak enam pasien dinyatakan sembuh dan dua meninggal.

Sementara itu, enam pasien dirawat di dua rumah sakit, tiga di RSUD Smart Pamekasan dan tiga pasien di RS Moh Noer Pamekasan.

Selain itu, terdapat 30 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih menunggu hasil swab keluar.

Copy Paste! Ucapan Selamat Hari Raya Idulfitri yang Menyentuh, Cocok untuk Dikirim ke Orangtua

Link Live Streaming TVRI dan Jadwal Belajar dari Rumah TVRI, Minggu 24 Mei 2020 Ada Cerita Indonesia

Tak Mau Ambil Risiko

Ketua Penanganan Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Martodirjo (Smart) Pamekasan Syaiful Hidayat menolak permintaan pasien terkait Covid-19 yang ingin merayakan lebaran di rumah masing-masing. Syaiful tak mau mengambil risiko.

Sebab, pasien positif dan PDP Covid-19 berpotensi menyebarkan virus corona baru kepada keluarga dan tetangganya.

"Kami tolak permintaan pulang dari pasien atau keluarga pasien Covid-19," kata Syaiful saat dikonfirmasi, Sabtu (23/5/2020).

Syaiful mengatakan, permintaan itu disampaikan pasien positif dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Permintaan juga disampaikan keluarga pasien yang mendatangi rumah sakit.

Syaiful menyebut, banyak keluarga yang tak terima permintaan mereka ditolak.

Mereka mengancam dokter dan perawat yang bertugas di rumah sakit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved