Covid 19 di Jabar
MENGEJUTKAN, 3.209 Warga Jabar Terindikasi Positif Covid Hasil Rapid Test, Segera Dites Melalui PCR
Sebagai tindak lanjut hasil tes cepat, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menggelar tes swab bagi warga terindikasi positif COVID-19
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat kian intens melakukan pengetesan COVID-19, baik dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau tes swab, maupun rapid test. Tujuannya untuk mendapatakan peta persebaran COVID-19 yang komprehensif.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Berli Hamdani, mengatakan pihaknya sudah menyebar 120.655 rapid diagnostic test (RDT) ke 27 kabupaten/kota, instansi pemerintah, dan institusi pendidikan di Jabar. Hasilnya, sebanyak 3.209 warga Jabar terindikasi positif COVID-19 atau reaktif.
Sebagai tindak lanjut hasil tes cepat, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menggelar tes swab bagi warga terindikasi positif COVID-19, dan 231 warga Jabar dinyatakan positif COVID-19.
"Kami intens menggelar tes masif. Hal itu dilakukan untuk melacak kontak terpapar COVID-19, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien COVID-19. Selain itu, pengetesan secara masif akan membuat peta persebaran COVID-19 di Jabar semakin komprehensif," kata Berli melalui ponsel, Jumat (22/5).
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar pun, katanya, menjadikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi sebagai momentum pengetesan masif COVID-19. Sebab, pergerakan masyarakat mulai menurun sehingga potensi penularan COVID-19 lebih rendah.
Wilayah Bodebek (Kota Bogor, Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor, dan Bekasi) dan Bandung Raya (Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang) yang merupakan zona merah COVID-19 diutamakan untuk pengetesan swab.
• Kania Dewi, Pemeran Intan Preman Pensiun 4 Bocorkan Adegan di Ranjang Bersama Willy, Warganet Kepo
• Bacaan Doa Setelah Shalat Tarawih dan Shalat Witir, Dilengkapi Dengan Arti Doa Kamilin
• Hasil Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1441 H Jatuh Pada Minggu 24 Mei 2002
"Seperti yang sudah dikabarkan, Kami distribusikan test kit PCR sekitar 15.500 ke 10 kabupaten/kota tersebut saat awal PSBB tingkat provinsi berlaku. Kami minta kabupaten/kota untuk menghabiskan test kit tersebut. Per hari ini, 13.132 alat test kit PCR sudah digunakan," ucap Berli.
Berli menyatakan, pengetesan masif difokuskan juga untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan tenaga kesehatan yang berada di zona merah. Selain itu, pengetesan COVID-19 dilakukan juga di pasar tradisional, yang berpotensi menjadi klaster penyebaran COVID-19.
Guna mendapatkan peta persebaran COVID-19 secara optimal, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar merujuk pola yang dilakukan Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk Jabar.
"Untuk mengejar target tersebut, kami melakukan pengadaan alat tes dari BTT (Belanja Tidak Terduga) Jabar yang dialokasikan untuk penanggulangan COVID-19. Bantuan alat tes dari sejumlah pihak pun terus mengalir, seperti dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," kata Berli.
Ini Penyebabnya
Total kasus positif COVID-19 di Jawa Barat pada Jumat (22/5) mencapai 2.002 kasus, atau bertambah 40 orang dari sehari sebelumnya. Sedangkan jumlah pasien sembuh totalnya 432 pasien, kemudian sebanyak 125 pasien meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan RI mencatat total kasus positif di Indonesia mencapai 20.796 orang, atau bertambah 634 orang dari hari sebelumnya.
Di tingkat nasional, DKI Jakarta masih menempati posisi pertama sebagai daerah dengan jumlah kasus positif terbanyak, yakni 6.400 orang, disusul oleh Jawa Timur dnegan total 3.129 kasus, kemudian barulah Jawa Barat.