Malam Ini Malam Ganjil Terakhir Bulan Ramadhan, Ini Doa Rasulullah SAW untuk Meraih Lailatul Qadar
Doa yang dianjurkan Rasulullah itu pun mengandung ketaatan hamba kepada Allah dan tidak luput dari dosa.
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNCIREBON.COM - Malam Jumat (21/5/2020) merupakan malam ke-29 Bulan Ramadhan. Inilah malam ganjil terakhir di 10 malam terakhir bulan Puasa.
Pada 10 hari terakhir Ramadhan tersebut adalah waktu malam-malam lailatul qadar.
Pada malam lailatul qadar inilah Allah SWT menurunkan rahmat dan keberkahan yang mulia.
Namun tentu saja, Allah SWT akan memberikan kemuliaan tersebut pada seseorang yang bermunajat kepada-Nya.
• Hadapi Pandemi Covid-19, Umat Islam Serentak Kumandangkan Ar Rahman Lewat Program Its Quran Time
Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Bulughul Marom hadits no. 705,
وَعَنْ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, عَنْ اَلنَّبِيِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ: – لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ – رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالرَّاجِحُ وَقْفُهُ.
وَقَدْ اِخْتُلِفَ فِي تَعْيِينِهَا عَلَى أَرْبَعِينَ قَوْلًا أَوْرَدْتُهَا فِي ” فَتْحِ اَلْبَارِي “
Dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata mengenai lailatul qadar itu terjadi pada malam ke-27. Diriwayatkan oleh Abu Daud. Namun pendapat yang kuat, hadits ini mauquf, yaitu hanya perkataan sahabat. Para ulama berselisih mengenai tanggal pasti lailatul qadar. Ada 24 pendapat dalam masalah ini yang dibawakan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari.
Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Daud no. 1386.
Beberapa faedah dari hadits di atas:
1- Hadits tersebut menunjukkan bahwa lailatul qadar jatuh pada malam ke-27. Ini adalah hasil ijtihad dari Mu’awiyah. Juga ada riwayat pendukung dari Ubay bin Ka’ab,
عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ أُبَىٌّ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاللَّهِ إِنِّى لأَعْلَمُهَا هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata mengenai malam lailatul qadar, “Demi Allah, aku sungguh mengetahui malam tersebut. Malam tersebut adalah malam yang Rasulullah memerintahkan kepada kami untuk menghidupkannya dengan shalat malam, yaitu malam ke-27 dari bulan Ramadhan.” (HR. Muslim no. 762).
2- Para ulama sebenarnya berselisih pendapat kapankah lailatul qadar pasti terjadi. Al Hafizh Ibnu Hajar sampai menyebutkan ada 46 pendapat dalam masalah ini dan kebanyakan tidaklah berdasar. Namun dari pendapat-pendapat tersebut dapat dijadikan tiga:
a- Pendapat yang keliru yang menyatakan bahwa malam lailatul qadar sudah tidak ada lagi, atau pendapat yang menyatakan bahwa lailatul qadar itu di sepanjang tahun atau ada yang mengatakan bahwa lailatul qadar terjadi pada malam nishfu Sya’ban.
b- Pendapat yang dho’if (lemah) yang menyatakan bahwa lailatul qadar terjadi di awal atau pertengahan Ramadhan.
c- Pendapat terkuat yang mengatakan bahwa lailatul qadar terdapat di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.
• Bacaan Doa Setelah Shalat Tarawih dan Shalat Witir, Dilengkapi Dengan Latin & Arti Doa Kamilin
• Bacaan Doa Setelah Shalat Tarawih dan Shalat Witir, Dilengkapi Dengan Latin & Arti Doa Kamilin
• Ada Kabar Baik Nih Soal Vaksin Corona, Percobaan Menghasilkan Antibodi yang Setara Orang yang Pulih
Intinya, pendapat yang paling mendekati kebenaran adalah yang menyatakan bahwa lailatul qadar terjadi pada sepuluh hari terakhir Ramadhan dan malam ganjil itu lebih mungkin.
Dan malam ke-27 lebih mungkin terjadi daripada malam lainnya. Sampai-sampai Ubay bin Ka’ab bersumpah bahwa lailatul qadar terjadi pada malam ke-27.
Oleh karena itu, umat muslim sangat dianjurkan untuk mengerjakan amalan-amalan.
Yakni memperbanyak iktikaf, berzikir, shalat malam dan berdoa.
Pada malam seribu bulan tersebut ada doa yang diajarkan Rasulullah SWT.
Berikut ini doa di malam lailatul qadar
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni
"Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku."
Doa tersebut sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'anha,
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Aisyah berkata, "Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?"
Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Berdoalah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku)." (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dikutip dari rumasyho.com, hadis tersebut dibawakan Imam Tirmidzi dalam bab Keutamaan meminta maaf dan ampunan Allah SWT.
Para ulama menyimpulkan dari hadis tersebut anjuran memperbanyak doa di malam lailatul qadar.
Doa tersebut jaami berarti syarat akan makna meski singkat.
Doa yang dianjurkan Rasulullah itu pun mengandung ketaatan hamba kepada Allah dan tidak luput dari dosa.
Meski begitu pendapat lain dari Al Baihaqi mengatakan bahwa meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu, tidak khusus di malam lailatul qadar saja.
Adapun menukil dari hadis Aisyah menunjukkan berdoa di malam lailatul qadar juga diperantarai dengan bertawassul asma Allah SWT.
Maka dianjurkan pula untuk bermunajat memanjatkan asma (nama atau sifat Allah) terlebih dahulu.
Dengan begitu doa tersebut pun menetapkan sifat mahabbah (cinta) bagi Allah SWT.
• 7 Keutamaan Lailatul Qadar Amalan Lebih baik dari Malam Seribu Bulan, Jibril Turun Petanda Kemuliaan
Pada malam lailatul qadar dosa setiap orang yang menghidupkan malam tersebut akan diampuni oleh Allah SWT.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)
Ada banyak keistimewaan yang sayang dilewatkan umat muslim.
Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Ad Dukhon : 3.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan." (QS. Ad Dukhon: 3).
Malam penuh berkah ini adalah malam lailatul qadar.

• 10 Hari Terakhir Ramadhan, Giatkan Lagi 7 Amalan yang Dianjurkan Rasul ini, Bekal Pahala di Akhirat
Dari dalil ini artinya sudah menunjukkan keistimewaan dan keutamaan malam lailatul qadar.
Keutamaan lainnya di malam lailatul qadar yakni turunnya malaikat-malaikat termasuk Malaikat Jibril.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al Qadar: 4.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril." (QS. Al Qadar: 4).
Dalam ayat di atas Malaikat Jibril disebut 'Ar Ruuh' artinya dispesialkan menunjukkan kemuliaan dan keutamaan.
Turunnya malaikat pada malam lailatul qadar artinya bahwa banyaknya keberkahan pada malam tersebut.
Turunnya para malaikat termasuk Malaikat Jibril menandakan turunnya berkah dan rahmat Allah SWT.
Malaikat akan turun dan melihat mukminin yang membacakan Al Quran.
Kemudian para malaikat pun akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir dan ilmu.
Para malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu. (Tafsir Al Quran Surat Al ‘Azhim, 14: 407)