Virus Corona Mewabah
Ada Kabar Baik Nih Soal Vaksin Corona, Percobaan Menghasilkan Antibodi yang Setara Orang yang Pulih
Sejumlah negara dan perusahaan berlomba untuk segera menemukan vaksin virus corona untuk menghentikan wabah penyakit Covid-19
Saat ini belum ada perawatan atau vaksin yang disetujui untuk Covid-19, dan para ahli memperkirakan bahwa vaksin yang aman dan efektif dapat memakan waktu 12 hingga 18 bulan untuk dikembangkan.
Sementara itu, Moderna telah menandatangani kesepakatan dengan pembuat obat kontrak Swiss Lonza Group AG dan pemerintah AS untuk memproduksi vaksin dalam jumlah besar.
• Ganasnya Gelombang II Pandemi Flu Spanyol 1918, 100 Juta Jiwa Tewas dalam 3 Tahun, Bisa Terulang?
Vaksin yang diberi nama mRNA-1273, juga ditemukan secara umum aman dan ditoleransi dengan baik oleh tubuh manusia dalam studi tahap awal.
Satu orang dalam percobaan sempat mengalami ruam kemerahan di sekitar tempat suntikan, yang ditandai sebagai efek samping "kelas 3".
Meski demikian, hal tersebut tidak menunjukkan adanya efek samping serius.
Dikembangkan sejak Februari
Diberitakan Kompas.com (20/4/2020), Moderna disebut sebagai perusahaan pertama yang mengirimkan vaksin virus eksperimen pertamanya kepada peneliti Pemerintah AS pada Februari 2020.
Perusahaan ini menyebutkan, pada akhir Februari 2020, mereka memulai uji klinis pada sekitar 20 hingga 25 relawan sehat pada April 2020 untuk melihat apakah dua dosis obat tersebut aman dan efektif dalam mengembangkan kekebalan tubuh.
Pemerintah AS pun memperkuat upaya penelitian dan pengembangan vaksin Moderna dengan dana tambahan sebesar 483 juta dollar AS.
Dikritisi sejumlah ahli
Meksipun mengklaim penelitiannya menghasilkan hal yang positif, sejumlah ahli masih meragukan vaksin Moderna tersebut.
Para ahli vaksin menyatakan skeptis tentang hasil uji coba vaksin Covid-19 yang diumumkan oleh perusahaan biotek Moderna pada hari Senin.
Hal itu mengingat perusahaan belum merilis data penting untuk mendukung klaimnya bahwa obatnya berhasil memproduksi antibodi dalam uji coba pada manusia.
Termasuk hasil keseluruhan dari semua relawan yang mengukuti percobaan.
"Ketika sebuah perusahaan seperti Moderna dengan sumber daya yang sangat besar mengatakan mereka telah menghasilkan antibodi penetral virus dalam uji coba manusia, saya benar-benar ingin melihat angka dari uji apa pun yang mereka gunakan," ujar John "Jack" Rose, seorang peneliti vaksin dari Universitas Yale dikutip dari Forbes.