Ramadhan 2020
INILAH Ciri-ciri Malam Lailatul Qodar, Disebut dalam Hadis Rasulullah, Indah, Cerah, Tentram
Malam Lailatul Qadar adalah malam penuh kebaikan dan keberkahan, selamat dari segala kejahatan dan keburukan.
TRIBUNCIREBON.COM - Di dalam bulan Ramadhan, ada satu hari yang malamnya sangat istimewa, malam Lailatul Qodar.
//
Malam Lailatul Qadar adalah malam penuh kebaikan dan keberkahan, selamat dari segala kejahatan dan keburukan. Malam itu setan-setan tidak mampu berbuat erusakan dan kejahatan sampai terbit fajar di pagi harinya.
Setiap muslim atau umat Islam yang beriman dan mengerjakan ibadah puasa Ramadhan tentu sangat mendambakan meraih malam Lailatul Qadar.
Allah SWT juga mengatakan di dalam Al Quran tentang kemuliaan malam Lailatul Qadar.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ . تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا .
(Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril –QS Al Qadr ayat 3, 4-).
Ciri umum hadirnya malam Lailatul Qadar adalah di 10 hari terakhir bulan puasa Ramadhan.
Maka, di 10 malam terkahir ini biasanya masjid-masjid akan sesak oleh orang-orang yang melakukan itikaf.
• Ini Kata Ustaz Adi Hidayat Cara Menjemput Malam Lailatul Qadar Saat Ramadhan
Jika malam ini adalah malam Lailatur Qadar, ini ciri-ciri atau tanda-tandanya yang disebutkan dalam hadis Rasulullah Muhammad SAW.
Ini ciri-ciri atau tanda-tanda malam Lailatul Qadar:
1. Pagi harinya matahari terbit tanpa sinar yang terik
Sebagaimana dikatakan oleh Ubay bin Ka’b pada hadits yang sudah diterangkan di atas, beliau berkata:
بِالْعَلاَمَةِ أَوْ بِالآيَةِ الَّتِي أَخْبَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, أَنَّهَا تَطْلُعُ يَوْمَئِذٍ لاَ شُعَاعَ لَهَا. Dengan tanda yang pernah Rasulullah kabarkan kepada kami, yaitu (matahari) terbit (pada pagi harinya) tanpa sinar (yang terik).
2. Malam yang indah dan dingin
Dalm hadits Ibnu Abbas, Rasulullah Muhammad SAW mengatakan malam Lailatul Qadar sangat indah.
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ: لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ لاَ حَارَّةَ وَلاَ بَارِدَةَ, تُصْبِحُ شَمْسُهَا صَبِيْحَتُهَا صَفِيْقَةً حَمْرَاءَ.
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang (tanda-tanda) Lailatul Qadr: “Malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin, matahari terbit (di pagi harinya) dengan cahaya kemerah-merahan (tidak terik)”
3. Hadir di 10 hari terakhir Ramadhan
Di dalam hadit Ubadah bin Ash Shamit, Rasulullah Muhammad SAW menyebut malam Lailatul Qadar hadir di 10 malam terkahir bulan puasa Ramadhan.
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِيْ الْعَشْرِ الْبَوَاقِيْ, مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ, وَهِيَ لَيْلَةُ وِتْرٍ, تِسْعٌ أَوْ سَبْعٌ أَوْ خَامِسَةٌ أَوْ ثَالِثَةٌ أَوْ آخِرُ لَيْلَةٍ, وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ َ: إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Lailatul Qadr (terjadi) pada sepuluh malam terakhir.
Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang.
• Ini Doa-doa yang Dibacakan di Malam Lailatul Qadar, Para Malaikat Mengitari Orang-orang yang Berdoa
Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan,” dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya tanda Lailatul Qadr adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya.
Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu”.