Covid 19 di Cianjur
Sudah 16 Orang Pasien Dalam Pengawasan Meninggal, Jumlah PDP dan ODP Terus Bertambah di Cianjur
Yusman mengatakan untuk kasus Pasien Palam Pengawasan (PDP) covid-19 bertambah tiga orang, semula jumlahnya 51 orang menjadi 54 orang
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Dua orang pasien dengan pemantauan meninggal dunia. Hal tersebut menambah jumlah pasien PDP dan ODP total di Cianjur yang meninggal menjadi 16 orang. Terdiri dari 12 pasien PDP dan 4 orang pasien ODP.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan seiring dengan adanya dua pasien ODP yang meninggal, pasien PDP dan ODP juga bertambah.
Yusman mengatakan, kasus positif covid-19 di Kabupaten Cianjur tidak ada penambahan yakni tetap 4 orang.
"Hingga saat ini kasus positif covid-19 masih bertahan, satu orang meninggal dunia, tiga orang masih dalam penanganan," kata Yusman melalui sambungan telepon, Senin (11/5/2020)
Yusman mengatakan untuk kasus Pasien Palam Pengawasan (PDP) covid-19 bertambah tiga orang, semula jumlahnya 51 orang menjadi 54 orang, dari jumlah tersebut, enam orang sembuh, 12 orang meninggal dunia dan 36 masih dalam pengawasan
"Total laki-laki 21 orang dan perempuan 15 orang," kata Yusman.
Lanjut Yusman untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) covid-19 bertambah sembilan orang, semula jumlahnya 765 orang, saat ini menjadi 774, dari jumlah tersebut empat orang meninggal dunia, 586 orang selesai, dan 184 masih dalam pemantauan.
"Tolal laki-laki 121 orang dan perempuan 63 orang," katanya.
Kasus di Indonesia
Jumlah kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia masih berta,bahmenunjukkan penambahan.
Data yang dihimpun pemerintah hingga Minggu (10/5/2020) menyebut ada tambahan 387 kasus baru pasien positif corona di Indonesia dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, total sudah ada 14.032 kasus pasien positif.
Pasien sembuh bertambah 91 orang, sehingga total sembuh berjumlah 2.698 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 14, sehingga total kasus kematian berjumlah 973 orang.
Demikian yang disampaikan juru bicara pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers siaran langsung di kanal BNPB, Minggu (10/5/2020).
• Liga 1 Dihentikan Sementara, Supardi Nasir Manfaatkan Waktu untuk Berkumpul dengan Keluarga

Grafik Fluktuatif
Sementara itu Yuri juga menyampaikan adanya fluktuasi dalam grafik kasus covid-19 di berbagai daerah di Indonesia.
"Ini dimaknai proses penularan di tengah masyarakat masih terus terjadi," ungkapnya.
Yuri menyampaikan Covid-19 merupakan penyakit menular yang sudah dinyatakan sebagai pandemi.
Untuk itu ia meminta agar masyarakat tetap menjaga diri.
Selain itu, kasus positif Covid-19 lebih sulit untuk dideteksi.
"Pada awalnya kita bisa menggambarkan gambaran-gambaran klasiknya yang dibawa orang-orang yang sakit. Dengan orang yang disertai batuk, sesak, dan bersuhu di atas 37 derajat celcius," ujarnya.
Namun saat ini, Yuri menyebut banyak menemukan orang yang memiliki Covid-19 di tubuhnya dengan gejala yang sangat ringan.
"Tidak panas, tidak batuk, sehingga tidak menggambarkan orang yang sakit," ujarnya.
Maka dari itu Yuri meminta agar masyarakat patuh akan imbauan pemerintah.
Antara lain, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh hidung, mulut, dan mata.
Selain itu juga melakukan jaga jarak serta tetap di rumah saja.
Jika mendesak, batasi waktu keluar.
Lebih lanjut Yuri menegaskan belum adanya vaksin Covid-19.
"Maka dari itu, satu-satunya cara adalah menghindarinya," ungkap Yuri. (*)