Jubir Corona Tiap Hari Minta Masyarakat di Rumah Saja, tapi Jokowi Bolehkan Bepergian, Bandara Ramai

Jubir penanganan virus corona Achmad Yurianto berulang-ulang meminta masyarakat tidak mudik dan diam di rumah. Tapi Jokowi bolehkan transportasi jalan

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Capture Kompas TV
Jokowi di debat capres 2019 

TRIBUNCIREBON.COM - Ada kebijakan kontraproduktif di pemerintahan Jokowi.

//

Dalam penanganan kasus wabah virus corona di Indonesia, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto berulang-ulang meminta masyarakat tidak mudik dan diam di rumah.

Jika hal ini dilakukan, maka kajian akademisi yang memprediksi wabah virus corona akan berakhir pada Juni atau Juli 2020 bakal terealisasi.

"Berbagai perguruan tinggi dan para pakar telah lakukan kajian dengan perhitungan matematis soal perkiraan gambaran pandemi Covid-19 dalam beberapa bulan ke depan. Kami berterima kasih dan apresiasi upaya itu, " ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jumat (8/5/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurut Yuri, berbagai hasil penelitian tersebut mendorong optimisme pemerintah dalam meredakan Covid-19.

 Tiga Catatan Penting Selama 4 Hari PSBB di Cianjur, Insentif Tenaga Medis Jadi Sorotan

"Optimisme kita untuk meredakan Covid-19 di bulan Juni-Juli adalah tantangan kita bersama, sebab kuncinya adalah disiplin kita semua," ucap Yuri.

Dia kemudian mengingatkan kembali sejumlah langkah pencegahan Covid-19.

Langkah-langkah itu adalah mematuhi anjuran tetap tinggal di rumah, menghindari bepergian, tidak mudik, mencuci tangan memakai sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak serta menggunakan masker.

Disiplin untuk menerapkan berbagai langkah di atas menurut Yuri perlu dijalankan sejak dari individu hingga tingkat nasional.

"Awali dari orang per orang dulu, lalu ke setiap keluarga, lalu ke tingkat desa, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Sebab, inilah cara kita semua untuk melindungi bangsa ini," kata Yuri.

Namun fakta hari ini banyak sekali orang bepergian.

Bahkan di hari pertama kebijakan Menteri Perhubungan Budi Karya, yang membolehkan moda transportasi beroperasi, disambut antusias masyarakat.

Di Bandara Soekarno-Hatta saja, langsung sesak oleh orang-orang yang hendak bepergian mengenakan pesawat terbang.

 Kabar Gembira! Pandemi Corona atau Covid-19 Bisa Reda pada Juni atau Juli, Asalkan . .

11 Orang Penumpang Positif Corona

Bandara Internasional Soekarno Hatta dipenuhi penumpang, hari ini (Jumat, 8/5/2020).

Akibatnya, petugas bandara langsung memperketat pemeriksaan kesehatan.

Hasilnya, 11 penumpang kedapatan positif corona.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, Anas Maruf.

 

Ia menjelaskan sebanyak 579 penumpang datang dari luar negeri.

"Hasil pemeriksaan terdapat 11 penumpang yang merupakan ABK dari Italia dinyatakan positif Covid-19," ujar Anas kdikutip dari Warta Kota (grup Tribunjabar.id), Jumat (8/5/2020).

Mereka dilakukan pemeriksaan tambahan.

Seperti wawancara penyelidikan epidemiologi, pengamatan tanda gejala, pemeriksaan suhu dan rapid tes.

"11 orang tersebut dirujuk ke RS Wisma Atlet," ucapnya.

Sempat terjadi antrean panjang dan penumpukan penumpukan penumpang dalam pemeriksaan kesehatan ini.

Sebab menurut Anas pemeriksaan tambahan itu memerlukan waktu.

"Ada 24 orang petugas kami yang diterjunkan di lokasi. Ditambah 5 orang dokter reside yang sedang praktek lapangan," kata Anas.

Mendadak Membludak

Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang sontak membludak penumpang.

Diketahui kondisi Bandara Soetta mendadak membludak penumpang tersebut terjadi kemarin, Kamis (7/7/2020).

Terkait Bandara Soetta ramai kedatangan penumpang dijelaskan Kepala Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, Anas Maruf.

Menurutnya penumpang yang menumpuk itu merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru saja tiba dari luar negeri.

"Kejadian penumpukan penumpang pada saat hampir bersamaan tiba 4 pesawat dengan total 579 orang," ujar Anas kepada Warta Kota, Jumat (8/5/2020).

 McDonald’s Sarinah akan Ditutup Setelah 30 Tahun Beroperasi, Netizen Justru Cari Sosok Fino, Siapa?

Keempat pesawat itu di antaranya pesawat charter dari Italia mengangkut 341 penumpang.

Mereka diketahui Anak Buah Kapal (ABK).

Di mana 71 orang lainnya lanjut terbang ke Denpasar dengan menggunakan pesawat yang sama.

"Kemudian maskapai GA dari Singapura membawa 62 penumpang," ucapnya.

Ada pula maskapai GA yang membawa 116 orang dari Kuala Lumpur dan QR membawa 60 orang SBK dari Qatar.

"Semua dilakukan pemeriksaan kesehatan tambahan jadinya terjadi penumpukan penumpang," kata Anas.

Seperti wawancara penyelidikan epidemiologi, pengamatan tanda gejala, pemeriksaan suhu dan rapid tes.

Untuk ABK semua dilakukan tes cepat.

"Sedangkan untuk penumpang lainnya secara selektif. Proses pemeriksaan tambahan ini memang memerlukan waktu sehingga terjadi antrean penumpang," ungkapnya.

Penjelasan Kemenhub

Penumpukan penumpang terjadi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Hari ini, Kamis (7/5/2020) merupakan hari pertama diberlakukan kelonggaran penggunaan transportasi umum.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun, minta PT Angkasa Pura 2 (AP2) dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) lebih antisipatif terhadap jadwal kedatangan penumpang di Bandar Udara.

Sehingga selalu siap dalam menerapkan protokol kesehatan terkait dengan penanganan Covid-19 pada pelayanan di Bandar Udara.

Hal ini disampaikan terkait dengan adanya kejadian penumpukan penumpang penerbangan internasional yang tiba hampir bersamaan di terminal 3 Soekarno Hatta pada hari ini, Kamis 7 Mei 2020 siang hingga sore hari.

“Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan no 18 tahun 2020, diwajibkan kepada seluruh operator bandara untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat termasuk dengan mengatur jaga jarak penumpang baik di saat keberangkatan maupun kedatangan di semua lokasi di bandara.

 Kesedihan Orangtua Aidil, Kisahkan Pertemanan Anaknya dan Ferdian Paleka, Pernah Diberi Uang Youtube

Sebelumnya kami juga telah mengingatkan agar KKP yang berada di bawah Kementerian Kesehatan memberikan layanan yang lebih baik kepada para penumpang agar tidak terjadi antrian panjang," kata Novie Riyanto, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub dalam siaran tertulisnya, Kamis (7/5/2020).

Tercatat ada lebih dari 400 orang penumpang WNI yang sebagian besar adalah Pekerja Migran Indonesia.

Yang tiba hampir bersamaan menggunakan empat maskapai yang berbeda.

Mereka harus melewati proses protokol kesehatan berupa pengecekan Healt Alert Card, pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan saturasi oksigen, wawancara per penumpang dan rapid test untuk WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal.

Prosesnya memakan waktu yang tidak sebentar sehingga terjadi antrian panjang yang menyebabkan penumpukan orang di beberapa titik.

“KKP harus lebih cepat memberikan pelayanan dengan menambah lebih banyak sumber daya manusia di bandara, dan juga harus lebih baik dalam memberikan penjelasan tentang proses pengecekan kesehatan kepada seluruh penumpang.

Pihak AP2 juga harus lebih baik lagi dalam mengatur dan mengawasi penerapan jaga jarak di bandara, agar tidak terjadi lagi penumpukan yang justru tidak selaras dengan protocol kesehatan," tambah Novie.

Saat rilis ini diterbitkan kondisi terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sudah kembali normal dan kedatangan penumpang sudah dapat ditangani dengan baik.

“Kepada seluruh anggota masyarakat khususnya kepada penumpang yang mengalami antrian panjang, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Selanjutnya Kantor Otoritas Bandar Udara akan melaksanakan pengawasan lebih ketat terhadap hal ini guna menghindari kejadian serupa terulang kembali," tutup Novie.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved