Ramadhan 1441 H

Ramadhan Tahun Ini Dianggap Berbeda, Sultan Sepuh Cirebon Harap Masyarakat Tetap Khusyuk Beribadah

Pandemi Covid-19 tampaknya membuat suasana Ramadhan tahun ini tidak seperti biasanya.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pandemi Covid-19 tampaknya membuat suasana Ramadhan tahun ini tidak seperti biasanya.

Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, mengakui Ramadan kali ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Hasil Riset Sebuah Universitas di Singapura, Covid-19 di Indonesia Bakal Berakhir 17 Oktober 2020

Sebab, umat Islam diimbau melaksanakan ibadah selama Ramadhan dari rumahnya masing-masing.

"Tapi mudah-mudahan kita semua tetap khusyuk beribadah meski di rumah," ujar Arief Natadiningrat kepada Tribuncirebon.com, Kamis (7/5/2020).

Ia mengatakan, umat Islam diminta mendekatkan diri kepada Allah swt terutama dalam momentum Ramadhan ini.

Selama PSBB, Kasus Penipuan Jual Beli Online di Kota Bandung Malah Meningkat

Agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasanya.

Caranya dengan memperbanyak ibadah, beristigfar, zikir, berselawat, sedekah, bertaubat, dan membaca qunut nazilah.

Hal itu, menurut Arief, menjadi upaya agar senantiasa dilindungi dan diberi keselamatan oleh Allah swt, khususnya dari wabah Covid-19.

Namun, Arief mengajak ibadah dan doa yang dipanjatkan agar dilakukan dari rumah saja.

Tahun Ini Jumlah Penyapu Koin di Jembatan Sewo Indramayu Berkurang Drastis Menjelang Lebaran

"Khusus tahun ini ibadahnya di rumah saja, demi kebaikan bersama juga," kata Arier Natadiningrat.

Sejumlah tradisi ramadhan ditiadakan

Sejumlah tradisi Ramadan di Keraton Kasepuhan tidak dilaksanakan pada tahun ini.

Menurut Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, pelaksanaan tradisi-tradisi itu berpotensi membuat kerumunan massa.

 Selama PSBB, Kasus Penipuan Jual Beli Online di Kota Bandung Malah Meningkat

Pasalnya, beberapa tradisi berlangsung sejak ratusan tahun lalu sehingga menarik animo masyarakat untuk datang.

"Mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 ini kami memutuskan beberapa tradisi ramadhan tidak dilaksanakan," kata Arief Natadiningrat kepada Tribuncirebon.com, Kamis (7/5/2020).

Ia mengatakan, dalam situasi sekarang kerumunan massa yang akan terjadi dalam pelaksanaan tradisi Ramadhan di Keraton Kasepuhan dinilai rentan akan penyebaran virus corona.

 Tahun Ini Jumlah Penyapu Koin di Jembatan Sewo Indramayu Berkurang Drastis Menjelang Lebaran

Menurut dia, kerumunan massa semacam itu dikhawatirkan berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19.

Pihaknya memohon maklum kepada masyarakat Cirebon dan sekitarnya mengenai tidak diselenggarakannya sejumlah tradisi ramadhan di Keraton Kasepuhan.

Terutama masyarakat yang biasa menghadiri berbagai tradisi ramadhan di Keraton Kasepuhan yang dilaksanakan setiap tahunnya.

"Tradisi yang ditiadakan, misalnya, aul Sultan Sepuh XII akhir bulan lalu dan buka puasa bersama anak yatim, abdi dalem, dan para wargi keraton," ujar PRA Arief Natadiningrat.

 KISAH Kakek Asik yang Sakit Katarak, Tinggal di Gubuk, Sering Difoto Tapi Tak Pernah Dapat Bantuan

Selain itu, salat tarawih di Masjid Agung Sang Cipta Rasa juga ditiadakan selama Ramadhan tahun ini.

Tradisi maleman dalam rangka menyambut malam lailatul qadar juga ditiadakan.

Menurut Arief, nantinya hanya pihak keluarga keraton yang menyiapkan saji maleman untuk dikirimkan ke Makam Sunan Gunung Jati tersebut.

"Biasanya saji maleman ini ibu-ibu para wargi keraton juga, tapi untuk tahun ini hanya keluarga keraton," kata PRA Arief Natadiningrat.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved