Ramadhan 1441 H

Cara Membuat Bubur Candil Ala Dapur Aktivis Warga Peduli Aids Kuningan, Cocok untuk Menu Buka Puasa

Bubur Candil produksi aktivis Warga Peduli Aids (WPA) Kuningan menjadi salah satu incaran warga sebagai menu berbuka puasa.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Kontributor Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Bubur Candil produksi aktivis Warga Peduli Aids (WPA) Kuningan 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Bubur Candil produksi aktivis Warga Peduli Aids (WPA) Kuningan menjadi salah satu incaran warga sebagai menu berbuka puasa

Dalam pembuatan bubur candil ini memakai bahan makanan seperti biasanya.

”Semua berbahan alami seperti pada biasanya,” ungkap Ani Zulaeha, Ketua WPA Kuningan, saat ditemui di dapur Produksi Bubur candil dan aneka makanan lain, di Perum Ciporang Kabupaten Kuningan, Minggu (3/05/2020).

Imbas Pandemi Covid-19, Harga Jual Sampah Anjlok, Bank Sampah di Indramayu Berhenti Beroperasi

Dalam pembuatan sebelumnya harus memiliki bahan – bahan di antaranya seperti berikut, tepug beras, gula aren, tepung ketan putih, daun pandan, dan cairan atau kuah santan.

”Dari sejumlah bahan baku tadi dilakukan pengolahan dan menggunakan air dan garam secukupnya” ujarnya.

Untuk mendapatkan cita rasa luar biasa, kata Ani, tentu dilakukan secara teliti dan terutama jangan menggunakan bahan pengawet.

“Hasilnya bisa bertahan beberapa hari dan tidak cepat basi,”ungkapnya.

Imbas Pandemi Covid-19, Harga Jual Sampah Anjlok, Bank Sampah di Indramayu Berhenti Beroperasi

Dalam pengerajaan, Ani dibantu sejumlah ibu rumah tangga yang berada di lingkungan perum sekitar.

”Ibu – ibu yang bantu sebagai pengisi waktu dalam menjalankan ibadah puasa,” ujarnya.

Mengenai jumlah produksi, lanjut Ani, pengerjaannya partai kecil dalam memenuhi permintaan pasar lingkungan sekitar dan teman – teman saja.

“Kami bikin tidak banyak dan terpenting bisa memenuhi hajat hidup. Terutama warga binaan positif HIV,” ujar Ani.

SOSOK Ilham Husaeni, Mahasiswa Asal Indramayu yang Kuliah di Jerman, Kini Dilaporkan Hilang

Selain bubur candil, aktivis peduli Aids ini juga memproduksi makanan untuk berbuka puasa lainnya.

“Ada kolak dengan berbagi rasa dan beraneka varian,” ungkapnya.

Kemudian mengenai pemasaran melalui ojek online sebagai jasa pengantar makanan pesanan.

Terlebih kemasan yang digunakan sangat aman saat dibawa ke manapun.

“Iya kemasan tentu harus diperhatikan dong. Ini pesanan bukan datang dari sekitar saja, melainkan beberapa daerah juga ada,” ujarnya

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved