Virus Corona di Indramayu

88 Persen PDP Covid-19 di Indramayu Berasal dari Transmisi Lokal

Masyarakat juga harus memakai masker jika bepergian, bisa dengan memakai masker kain. Ini harus dan ini sangat penting untuk dilakukan.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Institut Kesehatan Nasional / AFP
Gambar ini diperoleh 12 Maret 2020, milik National Institutes of Health (NIH) / NIAD-RML menunjukkan gambar mikroskop elektron transmisi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS, karena partikel virus (benda bulat emas) muncul dari permukaan sel yang dikultur di lab, paku di tepi luar partikel virus memberi coronavirus nama mereka, seperti mahkota. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu mencatat 80 persen pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 berasal dari transmisi lokal.

Berdasarkan bagan update data penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu per Kamis (16/4/2020), tercatat sebanyak 47 PDP Covid-19 di Kabupaten Indramayu.

Perinciannya, sebanyak 15 orang meninggal dunia, 12 orang sudah menyelesaikan masa pengawasan atau negatif Covid-19 berdasarkan tes swab tenggorokan, dan sisanya sebanyak 20 orang masih dalam tahap pengawasan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengatakan mereka yang dinyatakan PDP mayoritas para pemudik dan masyarakat yang pergi ke daerah transmisi lokal penyebaran Covid-19.

"Untuk memperketat pengawasan masyarakat dari luar daerah, maka dari itu gugus tugas segera membuat check point di sembilan lokasi," ujar Deden Bonni Koswara, JUmat (17/4/2020).

Dia juga meminta dengan tegas agar masyarakat tidak pergi kemana-mana selama tidak ada keperluan mendesak, terutama ke zona merah atau transmisi lokal.

 Pemkab Indramayu Siapkan 9 Check Point untuk Pantau Pemudik, Ini Titiknya

 Belum Ada Kepastian Berangkat, 93 Persen Calon Jemaah Haji Majalengka Tetap Lunasi BPIH

Masyarakat juga diminta melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mencuci tangan memakai sabun, melakukan social dan physcal distancing secara disiplin dengan cara menghindari kerumunan massa.

"Masyarakat juga harus memakai masker jika bepergian, bisa dengan memakai masker kain. Ini harus dan ini sangat penting untuk dilakukan," ujar Deden Bonni Koswara. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved