Pasien Mau Melahirkan Tewas di Rumah Sakit, Mulut Sempat Keluar Darah, Perawat Cuma Bilang Sabar ya!
Melvin meninggal bersama bayinya diduga akibat lambatnya penanganan medis pihak RS Bethesda Tomohon saat melakukan penanganan persalinan.
TRIBUNCIREBON.COM, MINAHASA - Seorang perempuan yang hendak melahirkan meninggal dunia di Rumah Sakit Bethesda, Kota Tomohon.
//
Diduga, perempuan asal Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara, tersebut meninggal akibat lambatnya penanganan medis.
Dilansir dari Tribunmanado.co.id, Wanita bernama Melvin Suak (33) tak tertolong nyawanya bersama janin di perutnya.
Keduanya meninggal pada, Jumat (10/4/2020) pekan lalu.
Wanita asal Desa Wolaang ini meninggal bersama bayinya diduga akibat lambatnya penanganan medis pihak RS Bethesda Tomohon saat melakukan penanganan persalinan.
Windo Mailangkay (39) suami Melvin menyebutkan, istrinya dirawat di RS Bethesda sejak Selasa, (7/4/2020) malam.
Saat itu istrinya sudah mulai mengeluhkan rasa sakit, sehingga meminta untuk dibawa ke RS Bethesda.
• Teddy Pardiyana Tetap Gelar Tahlilan 100 Hari Meninggalnya Lina, meski di Tengah Pandemi Corona
"Istri saya yang meminta untuk melahirlan di rumah sakit ini. Karena sudah beberapa kali istri saya memeriksa kehamilan di dokter Ahli Obsgin di Kawangkoan. Apalagi dokter ahli tersebut praktek di RS Bethesda jadi istri saya meminta melakukan proses persalinan di RS itu," kata Windo pada Tribun Manado saat hubungi via panggilan telpon.
Selanjutnya pada Kamis (9/04/2020) pagi kembali dilakukan kontrol kesehatannya.
Saat itu dokter menawarkan untuk dilakukan operasi, tapi sebelumnya diberikan solusi agar diberi obat perangsang.
• Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Sembuh dari Covid-19, Buat Video Ucapan Mengharukan
"Saat itu kami menandatangani perjanjian untuk dioperasi. Tapi akan dilihat dulu hasil hingga jam 5 sore, karena sudah diberi obat perangsang. Dan sepanjang hari itu tidak ada kontrol ataupun pengawasan," sebut Windo.
Kamis jam 17.00 sore, Windo kembali mengecek apakah akan dilakukan operasi.
Dokter Rumah Sakit hanya menyuruh bersabar.
"Pukul 17.00 Wita, korban belum ada penanganan. Namun istri saya mulai merasakan sakit yang luar biasa," katanya
"Saya pun memanggil dokter. Namun malah hanya kembali disuruh menunggu. Tidak puas karena istri saya sudah sakit. Saya membawanya menuju ruangan, tapi tidak ada penanganan," ujarnya menambahkan pada pukul 19.00, kembali memanggil dokter tapi juga tidak ada jawaban.
• Diprovokasi, Warga Unjuk Rasa Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Positif Covid-19, Ada yang Bawa Parang
"Kembali lagi kami memanggil dokter. Tapi jawabannya hanya disuruh berjalan," tambah Windo.
Adapun selanjutnya kondisi Melvin kian parah, malah sempat mengeluarkan darah dari mulut, sudah dalam kondisi lemah.
Tapi jawaban dokter hanya suruh bersabar.
"Dari jam 10 malam sampai setengah dua belas seperti ada pembiaran. Malah saat dia (korban) mengeluarkan darah dan wajahnya sudah pucat saya minta tolong ke dokter, tapi tidak ditanggapi," ungkapnya.
• Beredar Pesan WhatsApp Sebut Pemerintah akan Gratiskan Internet, Ternyata Itu Hoaks
Akibat tak ditangani, korban meninggal dengan bayinya yang masih dalam kandungan Jumat (10/4/2020) pukul 01.20 Wita.
Beberapa menit sebelum meninggal, Melvin kembali mengeluarkan cairan darah dari mulutnya.
"Sudah kami kasih tahu ke mereka (tim medis) tapi katanya menunggu dokternya. Beberapa saat sebelum istri saya meninggal, saya sudah memanggil Perawat tapi terlambat. Istri saya sudah meninggal," tukas Windo.
Windo pun menyayangkan penanganan medis di RS Bethesda.
• Bukannya Diam di Rumah, Bule-bule Ini Malah Pesta Ria, Video Mereka Lagi Bersenang-senang pun Viral
Sementara itu, Humas RS Bethesda saat dikonfirmasiTribun Manado, Senin (13/4/2020) enggan memberikan tanggapan.
"Mohon maaf sebelumnya saya belum bisa memberikan informasi tersebut. Nanti saya mau konfirm dulu dengan pimpinan. Mohon maklum," singkat Frany Walangitan.
• Diprovokasi, Warga Unjuk Rasa Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Positif Covid-19, Ada yang Bawa Parang