Presiden Jokowi Puji Kerukunan di Cimahi, Ternyata di Kompleks Ini Warga Kompak Bantu Pasien Positif

Dengan bergotong royong dan kedisiplinan yang tinggi, kita akan melalui masa-masa sulit ini

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan keterangan terkait situasi pasca-pengumuman hasil Pemilu 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/5/2019). 

TRIBUNCIREBON.COM - Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerukunan antartetangga di Kota Cimahi, Jawa Barat. Jokowi mendapat informasi tetangga seorang pasien positif di sebuah kompleks perumahan yang dibantu oleh tetangga-tetangganya. 

"Saya menerima informasi dari Cimahi, Jawa Barat, tentang kerukunan antartetangga di suatu kompleks yang sangat baik. Saat seorang warganya dinyatakan positif dan menjalani isolasi mandiri, tetangga-tetangganya membantu. Tidak malah mengucilkan," ujar Jokowi di akun Instagramnya.

Menurut Jokowi, kegotongroyongan seperti inilah yang harus terus kita gaungkan. Kepedulian masyarakat terhadap warga di sekitarnya yang membutuhkan bantuan di saat isolasi dan perawatan Covid-19 secara mandiri akan meringankan kesulitan yang kita hadapi.

"Dengan bergotong royong dan kedisiplinan yang tinggi, kita akan melalui masa-masa sulit ini," kata Jokowi.

Yang ditulis Jokowi itu dan patut diapresiasi serta dicontoh terjadi di permukiman warga di Cipageran Asri Blok C, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Jawa Barat.

Warga di lokasi tersebut memperlihatkan kekompakan dan solidaritas sesama manusia di tengah wabah virus corona.

Warga bahu-membahu mendukung upaya penyembuhan salah satu warga yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Sarwendah Menangis Tersedu-sedu Melihat Pengorbanan Ruben Onsu, Resto Rugi karena Wabah Covid-19

Ada Warga asal Rajagaluh Majalengka Meninggal Dunia Diduga Terpapar Covid-19, Ini Fakta Sebenarnya

Asal Rutin Diminum Setiap Pagi Bangun Tidur, Air Lemon Bisa Menyembuhkan Penyakit Mematikan Ini

Perisitiwa tersebut diceritakan salah satu warga Cipageran yang juga merupakan Ketua Forum Cipageran Asri, Yuli Septyo Indartono.

Melalui sambungan telepon, Yuli menceritakan bahwa tak mudah membangun solidaritas warga untuk berbesar hati menerima salah satu warganya yang terpapar virus corona.

Adapun, warga yang terpapar virus corona tersebut diduga tertular dari klaster seminar keagamaan di Lembang. Warga tersebut diketahui positif corona setelah menjalani rapid test.

"Hanya satu orang, yang bersangkutan ini ketahuan positif saat ikut rapid test pada tanggal 30 Maret 2020 lalu," ujar Yuli kepada Kompas.com, Kamis (9/4/2020).

Awalnya, warga merasa resah dan cemas mendengar informasi tersebut. Bahkan ada warga yang berencana untuk pindah rumah.

Secara perlahan, Yuli dan warga lainnya kemudian berusaha menenangkan mereka yang khawatir. Warga lainnya diajak berbicara dan diberikan pengertian bahwa wabah ini adalah suatu musibah.

Penyemprotan disinfektan dilakukan di sekitar kompleks untuk memberikan ketenangan dan keamanan bagi warga.

"Kami menanamkan paradigma bahwa penyakit ini musibah dan orang yang terpapar virus ini harus dibantu, bukan dijauhi," ucap Yuli.

Seiring waktu, warga lain akhirnya memahami dan berbesar hati untuk saling menguatkan satu sama lain, khususnya bagi keluarga yang sedang tertimpa musibah virus corona.

Menurut Yuli, orang yang positif corona di lingkungan tersebut merupakan seorang kepala keluarga. Dinas kesehatan setempat meminta orang tersebut dan keluarganya untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

"Tapi keluarganya hasilnya negatif, hanya disarankan untuk tidak keluar rumah sementara," ujar Yuli.

Bergantian memasak makanan

Solidaritas warga pun akhirnya diperkuat. Mereka tergerak untuk membantu satu keluarga yang tengah dalam masa karantina mandiri selama 14 hari di rumah.

Warga lain membantu mereka dengan menyuplai bahan pokok dan makanan kebutuhan sehari-harinya.

"Kita kuatkan, support keluarga itu dengan bekerja sama. Bahkan warga memasak makanan dan memberikannya kepada keluarga itu untuk disantap setiap harinya. Karena mereka kan enggak boleh keluar rumah," kata Yuli.

Masakan yang dimasak ibu-ibu di sekitar kompleks ini dikoordinasi dan dikumpulkan oleh warga. Selanjutnya, makanan diantar ke rumah keluarga tersebut setiap menjelang makan siang.

"Nantinya, warga janjian sama istrinya ketemu di pagar untuk memberikan masakan dari warga," kata Yuli.

Tak hanya itu, warga menyediakan masker N-95 bagi penderita corona dan keluarganya.

"Kami berusaha menyemangati mereka supaya cepat sembuh. Dengan begitu, keluarga tersebut merasa didukung, mereka juga terlihat berbesar hati dan terlihat bergembira," ujar Yuli.

Menurut Yuli, apa yang dilakukan warga Perumahan Cipageran Asri bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya, agar tidak mengucilkan mereka yang terpapar virus corona.

Meski tetap menjaga jarak, perlu untuk saling menguatkan satu sama lain dan memperkuat solidaritas sesama manusia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved