Presiden Jokowi Puji Kerukunan di Cimahi, Ternyata di Kompleks Ini Warga Kompak Bantu Pasien Positif
Dengan bergotong royong dan kedisiplinan yang tinggi, kita akan melalui masa-masa sulit ini
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNCIREBON.COM - Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerukunan antartetangga di Kota Cimahi, Jawa Barat. Jokowi mendapat informasi tetangga seorang pasien positif di sebuah kompleks perumahan yang dibantu oleh tetangga-tetangganya.
"Saya menerima informasi dari Cimahi, Jawa Barat, tentang kerukunan antartetangga di suatu kompleks yang sangat baik. Saat seorang warganya dinyatakan positif dan menjalani isolasi mandiri, tetangga-tetangganya membantu. Tidak malah mengucilkan," ujar Jokowi di akun Instagramnya.
Menurut Jokowi, kegotongroyongan seperti inilah yang harus terus kita gaungkan. Kepedulian masyarakat terhadap warga di sekitarnya yang membutuhkan bantuan di saat isolasi dan perawatan Covid-19 secara mandiri akan meringankan kesulitan yang kita hadapi.
"Dengan bergotong royong dan kedisiplinan yang tinggi, kita akan melalui masa-masa sulit ini," kata Jokowi.
Yang ditulis Jokowi itu dan patut diapresiasi serta dicontoh terjadi di permukiman warga di Cipageran Asri Blok C, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Jawa Barat.
Warga di lokasi tersebut memperlihatkan kekompakan dan solidaritas sesama manusia di tengah wabah virus corona.
Warga bahu-membahu mendukung upaya penyembuhan salah satu warga yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
• Sarwendah Menangis Tersedu-sedu Melihat Pengorbanan Ruben Onsu, Resto Rugi karena Wabah Covid-19
• Ada Warga asal Rajagaluh Majalengka Meninggal Dunia Diduga Terpapar Covid-19, Ini Fakta Sebenarnya
• Asal Rutin Diminum Setiap Pagi Bangun Tidur, Air Lemon Bisa Menyembuhkan Penyakit Mematikan Ini
Perisitiwa tersebut diceritakan salah satu warga Cipageran yang juga merupakan Ketua Forum Cipageran Asri, Yuli Septyo Indartono.
Melalui sambungan telepon, Yuli menceritakan bahwa tak mudah membangun solidaritas warga untuk berbesar hati menerima salah satu warganya yang terpapar virus corona.
Adapun, warga yang terpapar virus corona tersebut diduga tertular dari klaster seminar keagamaan di Lembang. Warga tersebut diketahui positif corona setelah menjalani rapid test.
"Hanya satu orang, yang bersangkutan ini ketahuan positif saat ikut rapid test pada tanggal 30 Maret 2020 lalu," ujar Yuli kepada Kompas.com, Kamis (9/4/2020).
Awalnya, warga merasa resah dan cemas mendengar informasi tersebut. Bahkan ada warga yang berencana untuk pindah rumah.
Secara perlahan, Yuli dan warga lainnya kemudian berusaha menenangkan mereka yang khawatir. Warga lainnya diajak berbicara dan diberikan pengertian bahwa wabah ini adalah suatu musibah.
Penyemprotan disinfektan dilakukan di sekitar kompleks untuk memberikan ketenangan dan keamanan bagi warga.
"Kami menanamkan paradigma bahwa penyakit ini musibah dan orang yang terpapar virus ini harus dibantu, bukan dijauhi," ucap Yuli.