ILMUWAN Ini Ungkap Skenario Terbaik Untuk Lenyapkan Covid-19, Bisa Berakhir Juni Ini, Begini Caranya

Wabah virus corona telah menjadi masalah besar dan memunculkan kekahwatiran di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

IRNA
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNCIREBON.COM-  Wabah virus corona telah menjadi masalah besar dan memunculkan kekahwatiran di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Wabah ini muncul dari hal yang selama ini belum terungkap hingga tidak diketahui pasti kapan akan berakhirnya.

Namun, kali ini ada kabar baik. Seorang ilmuwan ungkap ada skenario untuk membumihanguskan virus corona, hingga tak tersisa.

Lalu bagaimana caranya?

Rapid Test Covid-19 di Jabar Dimulai, 300 Orang, Terdiri dari Dokter & Tenaga Medis RSHS Bakal Dites

Mengutip dari People's Daily Senin (23/3/2020), hal itu berawal dari penyataan bahwa virus corona di China kemungkinan akan berakhir pada bulan Juni ini.

Pasalnya hingga kini, wabah ini sudah melewati masa puncaknya dengan kasus terbesarnya di Hubei, yang juga semakin menurun.

"Secara umum, puncak epidemi telah berlalu untuk China," ungkap Mi Feng juru bicara Komisi Kesehatan Nasional di Tiongkok.

"Peningkatan kasus terbaru juga sudah menurun," tambahnya.

VIRAL DOA Selamat Tinggal Covid 19, Selamat Datang Bulan Suci Ramadhan Berharap Pertolongan Allah

Sementara itu di sisi lain, penasihan medis senior di China Zhong Nashan mengatakan, selama negara menanggapi wabah itu dengan serius, semua akan segera selesai.

Saat ini wabah ini telah menyebar ke seluruh dunia, dan diharapkan seluruh dunia akan melakukan tindakan tegas.

Maka ilmuwan ungkap ada skenario terbaik untuk mengakhiri pandemi ini pada bulan Juni mendatang.

"Saran saya adalah menyerukan semua negara di dunia untuk mengikuti intruksi WHO dan melakukan intervensi skala nasional," jelasnya.

Pemkot Cirebon Belum Perpanjang Masa Belajar Anak Sekolah di Rumah

"Jika semua negara bisa dimobilisasi dalam satu aturan, pandemi ini akan berakhir pada bulan Juni," imbuhnya.

Zhong sendiri mengatakan hal ini bukan tanpa alasan, dia adalah ahli epidemiologi yang menangani wabah SARS di China tahun 2003.

PDP Covid-19 di Kabupaten Cirebon Bertambah Jadi 18 Orang, Dua ODP Dirawat di Rumah Sakit

Menurut Zhong, Covid-19 sama dengan saudaranya Mers dan Sars yang kurang aktif di bulan-bulan panas, hal itu membantu memperlambat penyebarannya.

Hal itu terbukti virus tersebut sudah tidak aktif hingga saat ini.

"Perkiraaan saya, bulan Juni didasarkan pada skenario bahwa semua negara mengambil tindakan poitif," terangnya.

"Tetapi jika semua negara tidak melakukan tindakan itu, dikhawatirkan virus ini akan bertahan lebih lama," pungkasnya.

Di Tengah Mewabahnya Covid-19 KUA di Majalengka Tetap Layani Akad Nikah, Boleh Dilaksanakan di Rumah

Saat ini pelambatan penyebaran terjadi di China, hal ini mendorong bebera bisnis dan industri mulai aktif kembali, meski dijalankan dengan hati-hati.

Provinsi Hubei mengumumkan bahwa mereka sudah melonggarkan lockdown yang terjadi beberapa waktu lalu.

Pasalnya, provinsi tersebut disokong oleh ekonomi dari industri dan manufaktur yang cukup besar, namun sudah lumpuh sejak 23 Januari.

Mulai Besok, Imigrasi Cirebon Hanya Layani Pembuatan Paspor Orang yang Mau Berobat ke Luar Negeri

Meski di China sudah mengalami penurunan, virus ini masih berkembang cukup besar dalam skala global, tak terkecuali di Indonesia yang juga terkena imbasnya.

China sendiri mengemukakan, meski virus ini telah turun kondisi mereka masih sangat sulit karena risiko wabah impor terus berdatangan dari luar China dibawa masuk.

Sementara itu di Indoensia, terpantau sudah 686 terinfeksi dan 55 orang meninggal dunia, dan 30 orang berhasil disembuhkan menurut laporan terakhir, Selasa (24/3).

(Intisari.Grid.ID)

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved