Wati Penasaran Ingin Lihat Cara Mantan Suaminya Bunuh Delis dengan Sadis, Dimasukan ke Gorong-gorong
Karena merasa penasaran bagaimana seorang ayah,kata Wati, tega membunuh putri kandungnya sendiri.
Rekonstruksi diawali dengan adegan saat Delis bertemu BR di tempat kerja BR di RM Jembar, Jalan Laswi, untuk meminta uang study tour.
Dari situ adegan kemudian dilajutkan ke sebuah rumah kosong, tak jauh dari RM Jembar, tempat pembunuhan terjadi.
BR saat itu kesal sehingga mencekik leher Delis hingga kehabisan nafas dan meninggal. Pasalnya Delis terus merengek meminta Rp 400.000 tapi BR hanya punya Rp 300.000.
Adegan selanjutnya, BR membawa jasad Delis menuju SMP Negeri 6 di Jalan Cilembang, dengan cara mengikat tubuh Delis ke tubuhnya agar tidak jatuh.
Di depan sekolah, kemudian diperagakan adegan ketika BR memasukkan jasad putrinya itu ke dalam gorong-gorong, hingga masuk sekitar dua meter.
Untuk memperlancar semua adegan rekonstruksi, Jalan Cilembang akan ditutup hingga rekontruksi selesai.
"Karena diperkirakan warga akan membludak untuk menonton. Dan itu untuk memperlancar tugas kami," ujar Dadang.
• Deretan Mobil Bekas Berkualitas Harga Murah di Bawah Rp 100 Juta, Cocok untuk Mudik Lebaran 2020
• Kabar Gembira, Kini Bisa Pesan Travel di Traveloka hingga 30 Menit Sebelum Keberangkatan!
Mengelak Selama Sebulan, Budi Rahmat Akhirnya Mengaku Bunuh Delis
Ada fakta baru dalam kasus kematian Delis Sulistina (13), siswi SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, yang ternyata dibunuh Budi Rahmat/BR (45), ayah kandungnya sendiri.
Sebelum polisi sampai pada kesimpulan bahwa BR lah tersangka pembunuhnya, polisi sempat membawa BR ke rumah kosong di Jalan Laswi.
Rumah itu tempat BR menghabisi Delis dengan cara dicekik.

"Ketika saya dibawa ke rumah itu. Saya langsung lemas. Ingat kembali saat-saat menghilangkan nyawa Delis. Akhirnya saya mengakui bahwa memang saya lah yang membunuh Delis," kata BR di Mapolres, Selasa (3/3).
Seperti diketahui jasad Delis ditemukan di dalam gorong-gorong depan sekolah, Jalan Cilembang, Senin (27/1) sore.
Jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya kemudian melakukan penyelidikan, dan tepat sebulan akhirnya mengungkap bahwa pembunuhnya tak lain adalah BR.
Motifnya karena BR merasa kesal terhadap Delis yang terus merengek meminta biaya study tour Rp 400.000.
Saat itu BR hanya memiliki uang Rp 300.000, itu pun Rp 100.000 di antaranya pinjam kepada majikannya.