Virus Corona Mewabah
Lima Pasien Covid-19 di RSHS Bandung Masih Diisolasi, 2 di Antaranya High Risk Karena Hal Ini
Dari lima pasien ini, katanya, empat di antaranya kondisinya sudah membaik dan satu pasien masih menggunakan alat bantu pernapasan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung masih mengisolasi lima orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), Senin (9/3).
Dua pasien di antaranya berstatus high risk, yakni yang memiliki kontak langsung dengan pasien pertama dan kedua yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 di Jakarta.
Kepala Bidang Medik RSUP Hasan Sadikin Bandung, Zulfayanti, mengatakan sejak adanya kasus Covid-19 di dunia, pihaknya sudah merawat total 11 pasien. Saat ini masih ada perawatan terhadap lima pasien di antaranya yang masih diisolasi di Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning (RIIKK) RSUP Hasan Sadikin.
"Lima pasien ini masih kita rawat, karena untuk pemeriksaaan Covid-19 kan di laboratorium Litbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI). Dari 11 pasien, enam orang sudah pulang karena dinyatakan negatif, lima orang lagi hasilnya belum," katanya di RSUP Hasan Sadikin, Senin (9/3).
Pasien yang masih dirawat ini, katanya, pertama adalah dua pasien perempuan berusia 31 dan 24 tahun yang dirujuk dari rumah sakit di Bandung pada 3 dan 4 Maret 2020. Kedua pasien ini memiliki kontak erat dengan pasien pertama dan kedua di Jakarta yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Pasien selanjutnya adalah pria berusia 59 tahun yang baru pulang dari ibadah umrah. Pria ini pun dirujuk dari rumah sakit di Bandung pada 4 Maret 2020. Pasien keempat adalah seorang perempuan berusia 77 tahun yang dirujuk dari rumah sakit di Cianjur, yang juga baru pulang umrah.
• Breaking News: 14 Warga Kabupaten Cirebon Masuk Kategori Pengawasan dan Pemantauan Corona
• Anak Punk Dibakar Hidup-hidup oleh Kelompok Preman Saat Ngamen di Rumah Makan, Nyaris Tewas Terbakar
• Kejamnya KKB, Tembak Anggota TNI di Bagian Telinga, Sempat Bertahan Hidup, Sang Tentara pun Wafat
"Pasien terakhir adalah yang dirujuk dari Garut, pria usia 24 tahun. Beliau kerja di Macao, masuk ke Indonesia melalui Denpasar, kemudian Surabaya, lalu Garut. Dirujuk dengan keluhan influenza like illness. Karena sempat negunjungi negara yang terjangkit, pasien ini juga dirawat di RIIKK," katanya.
Dari lima pasien ini, katanya, empat di antaranya kondisinya sudah membaik dan satu pasien masih menggunakan alat bantu pernapasan, yakni pria yang baru pulang umrah.
Pasien di Garut
Pasien berstatus pengawasan yang dirawat di ruang isolasi corona RSUD dr Slamet Garut, mengaku baru tiba dari Makau (daerah administrasi khusus di China) pada akhir Februari 2020.
Pasien itu memang menetap di Makau. Ia tiba di Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 28 Februari.
Lalu keesokan harinya, ia pergi ke Yogyakarta dan Surabaya.
"Baru pada 1 Maret, pasien ini sampai di Garut. Kemarin ia mulai mengeluhkan batuk, demam, dan sesak nafas. Lalu memeriksakan diri ke klinik," ujar Wakil Ketua Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Garut, dr Zaini Abdillah, Senin (9/3/2020) dini hari.
• Ada Pasien dengan Gejala Mirip Terinfeksi Virus Corona di Garut, Kini Dirawat di Ruang Isolasi
Zaini menyebut saat ini pasien sudah masuk ruang isolasi RSUD dr Slamet. Pasien sudah mendapatkan penanganan medis dari tim rumah sakit.
"Rencananya akan dirujuk ke RSHS Bandung. Lihat kondisinya dulu dan kami juga koordinasi dengan tim dari RSHS," katanya.
Sebelumnya, RSUD dr Slamet Garut, kemarin malam menerima pasien yang mengeluhkan demam, batuk, dan sesak nafas. Pasien laki-laki berusia 42 tahun itu lalu dibawa ke ruang isolasi corona.
Wakil Ketua Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Garut, dr Zaini Abdillah, mengatakan, pasien yang merupakan warga Garut itu datang pada Minggu (8/3/2020) malam.
Statusnya masih dalam pengawasan.
"Masih PDP (pasien dalam pengawasan) dan berada di ruang isolasi. Datang ke sini (RSUD dr Slamet) setelah dirujuk dari salah satu klinik di Garut," ujar Zaini.
Pria tersebut mengeluhkan menderita demam, batuk, dan sesak nafas seharian kemarin. Ia lalu memeriksakan diri ke salah satu klinik.
"Dari klinik ada penilaian riwayat kontak, perjalanan, dan klinis. Sudah masuk ke kategori PDP corona," katanya.
Ini Ciri-ciri Corona
Wabah virus corona berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Oleh karena itu, kita perlu waspada dan tetap menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah tertular.
//
Orang yang terpapar virus corona atau Covid-19 memiliki ciri-ciri awal tertentu yang perlu Anda ketahui.
Biasanya, gejala tersebut muncul dalam waktu dua hari sampai dua pekan setelah terpapar virus corona.
Hal ini dijelaskan dalam artikel di laman Alodoker yang ditinjau Dokter Merry Dame Cristy Pane.
Disebutkan, ada gejala umum yang biasanya muncul yaitu demam, batuk, dan sesak napas.
Gejala lain yang lebih detail terkait ciri-ciri awal yaitu, munculnya gejala flu.
Mulai dari sakit kepala, batuk, hidung berair, demam, dan nyeri tenggorokan.
Kemudian, bisa muncul juga gejala penyakit infeksi pernapasan berat. Mulai dari demam tinggi, sesak napas, nyeri dada, hingga batuk berdahak bahkan berdarah.
• Dari 93.090 Pasien Virus Corona di Dunia, Sebanyak 51,443 Pasien Dinyatakan Sembuh
Perlu diketahui, virus corona ini memang menyerang sistem pernapasan.
Efeknya sangat berbahaya bagi tubuh. Dari kasus yang parah, virus corona ini bisa menyebabkan komplikasi pada penderitanya.
Mulai dari pneumonia, gagal ginjal, infeksi sekunder pada organ lain, hingga kematian.
Hingga kini, di negara-negara lain sudah banyak korban yang meninggal akibat terinfeksi kasus corona.
Penularan virus corona atau Covid-19 ini melalui beberapa hal.

Misalnya, dari bersin, batuk, atau menghirup percikan ludah penderita Covid-19.
Kemudian, memegang mulut atau hidung tanpa cuci tangan setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita yang terinfeksi virus corona.
Selain itu, virus corona juga bisa menular karena kontak fisik dengan penderitanya, seperti sentuhan saat berjabat tangan.
Dalam artikel itu, disebutkan virus corona bisa menginfeksi siapa pun.
Namun, risikonya akan sangat berbahaya jika menginfeksi orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Selain itu, berbahaya juga bagi orang yang sedang sakit dan orang yang lanjut usia.
Oleh karena itu, jika mengalami gejala infeksi virus corona, apalagi gejala tersebut muncul selama dua pekan setelah kembali dari negara-negara yang terpapar corona, maka segera periksa ke dokter.
• Kota Tasikmalaya Siapkan 20 Rumah Sakit untuk Merawat Pasien yang Diduga Terkena Virus Corona
Jika dicurigai, maka harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Biasanya, untuk mengetahui apakah pasien tersebut terinfeksi virus corona atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan.
Khususnya, menanyakan apakah pasien sempat bepergian ke negara yang terpapar virus corona atau tidak.
Kemudian, akan ada pemeriksaan lanjutan. Mulai dari uji sampel darah, tes usap tenggorokan, hingga rontgen dada.
Data Infeksi Virus Corona
Dari data yang dibagikan laman Worldometers dan John Hopkins CSSE yang dimuat Kompas.com. Berikut ini daftar lengkap infeksi virus corona per Rabu (4/3/3030).
China: 80.270 terinfeksi (119 kasus baru) dan 2.981 meninggal (38 kematian baru)
Korea Selatan: 5.328 terinfeksi (516 kasus baru) dan 33 meninggal (5 kematian baru)
Italia: 2.502 terinfeksi (466 kasus baru) dan 79 meninggal (27 kasus baru)
Iran: 2.336 terinfeksi (835 kasus baru) dan 77 meninggal (11 kasus baru)
Diamond Princess: 706 terinfeksi (1 kasus baru) dan 7 meninggal
Jepang: 293 terinfeksi (19 kasus baru) dan 6 meninggal
Perancis: 212 terinfeksi (19 kasus baru) dan 4 meninggal (1 kematian baru)
Jerman: 203 terinfeksi (38 kasus baru)
Spanyol: 165 terinfeksi (45 kasus baru) dan 1 meninggal (kematian baru)
Amerika Serikat: 124 terinfeksi (21 kasus baru) dan 9 meninggal (3 kematian baru)
Singapura: 110 terinfeksi (2 kasus baru)
Hong Kong: 101 terinfeksi (1 kasus baru) dan 2 meninggal
Swiss: 58 terinfeksi (16 kasus baru)
Kuwait: 56 terinfeksi
Inggris: 51 terinfeksi (11 kasus baru)
Bahrain: 49 terinfeksi
Thailand: 43 terinfeksi dan 1 meninggal
Taiwan: 42 terinfeksi dan 1 meninggal
Australia: 39 terinfeksi (5 kasus baru) dan 1 meninggal
Malaysia: 36 terinfeksi (7 kasus baru)
Kanada: 33 terinfeksi (6 kasus baru)
Norwegia: 33 terinfeksi (8 kasus baru)
Irak: 32 terinfeksi (6 kasus baru)
Swedia: 30 terinfeksi (15 kasus baru)
Uni Emirat Arab: 27 terinfeksi (6 kasus baru)
Austria: 24 terinfeksi (6 kasus baru)
Belanda: 24 terinfeksi (6 kasus baru)
Vietnam: 16 terinfeksi
Islandia: 14 terinfeksi (5 kasus baru)
Belgia: 13 terinfeksi (5 kasus baru)
Lebanon: 13 terinfeksi (3 kasus baru)
Israel: 12 terinfeksi
Oman: 12 terinfeksi (6 kasus baru)
San Marino: 10 terinfeksi (2 kasus baru) dan 1 meninggal
Makau: 10 terinfeksi
Denmark: 10 terinfeksi (6 kasus baru)
Kroasia: 9 terinfeksi (1 kasus baru)
Algeria: 8 terinfeksi (3 kasus baru)
Qatar: 8 terinfeksi (1 kasus baru)
Ekuador: 7 terinfeksi
Finlandia: 7 terinfeksi
Yunani: 7 terinfeksi
India: 6 terinfeksi
Meksiko: 6 terinfeksi
Republik Ceko: 5 terinfeksi (1 kasus baru)
Pakistan: 5 terinfeksi (1 kasus baru)
Portugal: 4 terinfeksi (2 kasus baru)
Romania: 4 terinfeksi (1 kasus baru)
Filipina: 3 terinfeksi dan 1 meninggal
Azerbaijan: 3 terinfeksi
Georgia: 3 terinfeksi
Rusia: 3 terinfeksi
Saint Barthelemy: 3 terinfeksi (kasus baru)
Brasil: 2 terinfeksi
Estonia: 2 terinfeksi (1 kasus baru)
Indonesia: 2 terinfeksi
Irlandia: 2 terinfeksi (1 kasus baru)
Mesir: 2 terinfeksi
Selandia Baru: 2 terinfeksi (1 kasus baru)
Senegal: 2 terinfeksi (1 kasus baru)
Afganistan: 1 terinfeksi
Andorra: 1 terinfeksi
Arab Saudi: 1 terinfeksi
Argentina: 1 terinfeksi (kasus baru)
Armenia: 1 terinfeksi
Belarus: 1 terinfeksi
Chili: 1 terinfeksi (kasus baru)
Republik Dominika: 1 terinfeksi
Latvia: 1 terinfeksi
Lithuania: 1 terinfeksi
Luksemburg: 1 terinfeksi
Liechtenstein: 1 terinfeksi (kasus baru)
Makedonia Utara: 1 terinfeksi
Monako: 1 terinfeksi
Moroko: 1 terinfeksi
Nepal: 1 terinfeksi
Nigeria: 1 terinfeksi
Sri Lanka: 1 terinfeksi
Kamboja: 1 terinfeksi
Tunisia: 1 terinfeksi
Ukraina: 1 terinfeksi (kasus baru)
Yordania: 1 terinfeksi. (*)