Majikan Hajar Sopir Pribadi Secara Membabi Buta, Sopir Babak Belur, Kaki Patah, Masalahnya Sepele

Adanya penganiayaan tersebut membuatnya melaporkan kejadian kepada Polres Tangerang Selatan pada Kamis (5/3/2020).

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Shutterstock
Ilustrasi penganiayaan. 

TRIBUNCIREBON, TANGSEL - Sosok sopir, Yanuardi (47) mengalami luka lebam di sekujur tubuh diduga karena dianiaya oleh majikannya, LW.

//

Adapun penganiayaan itu terjadi sekitar dua kali selama Yanuardi bekerja dalam sebulan terakhir di kawasan Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Adanya penganiayaan tersebut membuatnya melaporkan kejadian kepada Polres Tangerang Selatan pada Kamis (5/3/2020). 

Tampak raut wajah Yanuardi yang sedih dan berjalan pincang.

Ditemani sang istri dan beberapa anggota keluarga, Yanuardi langsung masuk ke ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT).

Adanya laporan Yanuardi itu menguak fakta kejadian sopir babak belur dipukuli majikan di Bintaro.

Berikut sederet faktanya dirangkum TribunJakarta:

1. Berawal dari memanaskan mobil

Yanuardi mengaku, penganiayaan pertama kali terjadi setelah beberapa hari kerja dengan LW.

Ketika itu Yanuardi diminta untuk memanasi mobil untuk mengantarkan dua cucu LW ke suatu tempat.

Yanuardi dan Fitri saat melaporkan kasus penganiayaan terhadap dirinya di Mapolres Tangsel, Serpong, Kamis (5/3/2020).
Yanuardi dan Fitri saat melaporkan kasus penganiayaan terhadap dirinya di Mapolres Tangsel, Serpong, Kamis (5/3/2020). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

"Jam 6 pagi sudah manasin mobil, tapi jam 6 pagi itu harus pakai mobil dua karena cucu dua berarti harus ada dua. Sopir yang satu cuma sediakan satu mobil. Kebetulan saya lagi duduk, dipanggil bapak (LW), disitu saya dipukuli di garasi," jelas Yanuardi.

2. Penganiayaan terulang kembali

Setelah kejadian tersebut, penganiayaan terulang kembali saat Yanuardi diminta menjemput anaknya di Bandara Soekarno Hatta.

Saat itu Yanuardi menjemput majikannya dengan adanya pengawalan terjadi kesalahpahaman hingga menyebabkan plang pintu tol patah.

"Jadi motoris lewat, kemudian saya ikut lewat otomatis plang tertutup dan kena mobil hingga patah, dikira saya enggak nge-tap (bayar tol) . Kemudian saya jalan, kata anaknya selesaikan dulu masalah itu," aku Yanuardi.

Setelah masalah tol selesai, Yuniardi kembali melanjutkan perjalanan pulang ke Bintaro. Namun sesampainya di rumah majikan, dia kembali dipanggil dan dipukuli.

"Setelah selesai saya sudah ditunggu bapak, dan kembali terjadi ( dianiaya)," ucap Yanuardi

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved