Human Interest Story

Kisah Manusia Kayu di Kuningan, Istri Bupati Kuningan Kunjungi Teti, Guntingkan Kuku & Beri Dukungan

Kepedulian Ika terlihat saat melihat kondisi kuku Teti yang sangat panjang dan dengan spontan memotong kuku Teti.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Ipay
Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj Ika Acep Purnama menjenguk Manusia Kayu dari Kuningan Teti Darmiyati. 

"Iya Kang, hanya jemari tangan saja yang bisa bergerak. Sudah belasan tahun penyakitnya dirasakan," kata kakak iparnya, Rumiati kala menceritakan kondisi Teti kepada awak media di rumahnya.  

Hidup di tengah masyarakat yang berkebutuhan rendah, kata Rumiati, Teti yang hanya bisa berbaring sejak belasan tahun.

Zodiak Kesehatan, Jumat 28 Februari 2020: Capricorn Sakit Kepala, Libra Cek Sirkulasi Darah

Prakiraan Cuaca Wilayah III Cirebon hari Ini, Jelang Siang Nanti Hujan Ringan dan Malam Berawan

Teti tak bisa bergerak sama sekali. 

"Akibat dari lama berbaring, di bagian punggung Teti, kulitnya melepuh karena panas," ucap Rumiati. 

Rumiati menambahkan Teti butuh perawatan.

Ia sering ditimpa kegalauan jika teringat biaya yang dibutuhkan untuk Keperluan Teti. 

"Seperti mengganti pampers, serta kebutuhan lainnya. Saya suka bingung Kang, uang dari mana untuk mencukupi itu. Sedangkan suami saya kerjanya itu tidak menentu, ya, serabutan gitu, " ujar Rumiati. 

Menyinggung soal bantuan, Kata Rumiati, untuk bantuan memang ada saja. 

Namun, yang sering menjadi kehawatiran itu datang, ketika Teti mengalami sikap yang tak biasanya.

"Apalagi dalam waktu beberapa terakhir ini. Kondisi dan berat badannya mengalami penurunan. Bisa Akang lihat langsung," ucap dia. 

Pole Dance Pake Pakaian Seksi dan Minim, Gisella Anastasia: Striper Malah Nggak Pakai Baju

Viral Ibu Hamil 5 Bulan Tewas Ditabrak Mobil yang Sedang Belajar Nyetir, Terseret hingga Terjepit

Ditanya cara memberi makan, Rumiati menjawab, Teti sering disuapi. 

Namun sesekali, Teti minta jangan dibantu.

Alasan itu muncul dari Teti yang kasihan kepada kakaknya, yang telah mengorbankan waktu dan tenaga untuk mengurus Teti. 

"Caranya, saya kasih makan yang sudah dibungkus plastik dan pakai alat semacam kayu. Nanti tongkat pendek itu dipegang dan bungkus makanan itu sodorkan ke mulutnya oleh Teti sendiri, " kata Rumiati. 

Teti kemudian menceritakan awal menderita penyakit langka seperti ini.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved