Mbak Tutut Soeharto Mantu, Danny Rukmana Bakal Nikahi Gadis Cantik Asal Makassar Sabtu Ini
Danny dan Raiyah sudah saling mengenal cukup lama. Namun baru pada 2018 mereka saling menjajaki untuk berpacaran.
TRIBUNCIREBON.COM - Keluarga Siti Hardiyanti Indra Rukmana alias Mbak Tutut tengah berbahagia. Pekan ini salah satu putranya Danny Bimo Hendro Utomo akan mengakhiri masa kesendiriannya.
Kali ini, Danny akan meminang Raiyah Chitra Caesaria, perempuan cantik asal Makassar, Sulawesi Selatan. Keduanya akan melangsungnya pernikahan pada Sabtu, 15 Februari 2020 pekan ini.
Resepsi pernikahan akan digelar di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta. "Kami sekeluarga mohon doa restunya semoga acara pernikahan mas Danny dan Mbak Raiyah yang akan dilangsungkan pada 15 Februari 2020 berjalan dengan lancar," kata juru bicara keluarga, Ajie Sulistiyo Dwi Putra.
Danny dan Raiyah sudah saling mengenal cukup lama. Namun baru pada 2018 mereka saling menjajaki untuk berpacaran. Hingga akhirnya pada 14 September 2019 lalu, keluarga besar mbak Tutut meminang Raiyah untuk Danny.
Danny adalah anak ketiga Tutut Soeharto. "Alhamdulillah..., pada tanggal 14 September 2019, anak saya Danny Bimo Hendro Utomo, telah melamar gadis dari Makassar bernama Raiyah Chitra Caesaria. Putri bapak. H. Andi Abdussalam Tabusalla dan ibu Hj. Andi Dalaisya Rifa," tulis Tutut Soeharto dalam akun Instagramnya @TututSoeharto
"Mohon doa restu para sahabat, semoga anak-anak kami dapat melangsungkan pernikahannya dengan khidmat di hari yang baik, dan menjadi pasangan sehidup semati yang diridhoi dan dirahmati Allah SWT. Serta mendapatkan karunia anak-anak yang soleh maupun solehah.. Aamiin," kata Mbak Tutut.
Kenangan Mbak Tutut
Bila cerita yang dituturkan putri beliau, Presiden Soeharto tak pelak merupakan kepala negara yang tidak hanya memperhatikan sisi duniawi warganya dengan berusaha mencukupkan pangan-sandang-papan. Pak Harto bahkan memikirkan tabungan akhirat rakyatnya, setidaknya kalangan pegawai negeri, sipil maupun militer.
Cerita itu diungkap putri sulung almarhum, Siti Haryanti Rukmana yang akrab dipanggil Mbak Tutut, saat memberikan sambutan pada acara ‘Penghargaan Masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) Terbaik 2019’ atau “999 Fastabiqul Khairat”, yang digelar di Gedung Granadi, Jakarta, Kamis (28/11) siang.
Di hadapan ratusan takmir masjid, wakil dari 999 masjid yang dibangun YAMP, Tutut mengatakan, dirinya selalu teringat pesan Pak Harto untuk senantiasa merawat sebuah langgar kecil di desa kelahiran ayahnya, Desa Kemusuk, Yogyakarta.
Masa kecil Pak Harto, kata Tutut, sangat terkait dengan langgar tempat dirinya belajar dan menemukan kedamaian dalam Islam.
“Itu yang membuat almarhum berwasiat untuk senantiasa memelihara langgar penuh sejarah tersebut,” kata Mbak Tutut dalam rilis yang diterima TribunCirebon.com, Kamis (28/11/2019).
Ketika dipercaya menjadi presiden, hal yang konsisten dilakukan Pak Harto di awal 1970-an itu adalah melakukan perjalanan diam-diam, incognito alias blusukan menemui rakyatnya.
Dalam perjalanan yang hanya ditemani ajudan dan pengawal itu, Pak Harto sering mendapati rakyat tengah meminta sumbangan di tepi jalan bagi pembangunan masjid.
“Pak Harto mengaku merasa trenyuh, melihat rakyat terpaksa meminta sumbangan ke sana ke mari, bahkan tak jarang menghadang di jalan, untuk membangun masjid karena cinta mereka kepada masjid,” kata Tutut.