27 Kucing Mati Mendadak karena Virus di Karanganyar, Bisa Menular? Ini Gejala dan Cara Pencegahannya
Penyakit ini, kata Pengawas Kesehatan Hewan Dispertan PP Karanganyar, Sutiyarmo, sangat menular dan dapat membunuh kucing yang terinfeksi.
TRIBUNCIREBON.COM, KARANGANYAR - Puluhan kucing milik warga di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mati mendadak setelah terinfeksi virus distemper atau panleukopenia.
//
Penyakit ini, kata Pengawas Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Sutiyarmo, seperti dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, sangat menular dan dapat membunuh kucing yang terinfeksi.
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh kucing.
• Ada Kotoran Kucing di Disdukcapil Bandung Barat, Bupati Aa Umbara Ngamuk, Semua Pegawai Kena Damprat
• Buntut Unggahan Kucing Oren Si Raja Hutan, Sepupu Raffi Ahmad Dipanggil BKSDA Jabar, Rumahnya Megah
• Kenapa Ular Takut Sama Kucing? bahkan Bisa Langsung Kabur, Ini Kata Panji Petualang
Kucing yang terinfeksi virus distemper akan mengalami gejala seperti diare yang disertai darah, dehidrasi, malnutrisi, muntah, dan lemas.
Bahkan bisa menyebabkan kematian pada kucing.
"Penyakit distemper ini disebabkan virus parvo (parvovirus). Jadi, kalau itu menyerang kucing akan demam, muntah akhirnya mati. Karena ini penyakit ganas pada kucing," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (31/1/2020).
Virus distemper menyerang kucing di Karanganyar sejak akhir Desember 2019 hingga awal Januari 2020.
• Viral, Kucing Pukul Ular Kobra yang Nyaris Masuk Rumah, Ternyata Sesuai dengan Kata Panji Petualang
• Dita dan Suaminya Keluarkan Rp 1 Juta Sehari Demi Rawat 250 Kucing Terlantar

Hingga saat ini sudah ada 27 ekor kucing mati mendadak karena virus tersebut.
Sutiyarmo menuturkan, virus distemper hanya menyerang sesama kucing dan tidak menular ke manusia.
Kucing yang sehat dapat tertular jika berhubungan dengan cairan tubuh atau tinja kucing yang terinfeksi virus distemper.
"Penyakit ini sudah lama menyerang pada kucing. Tapi, karena tidak populer hanya menyerang pada hewan, maka tidak menjadi prioritas (penanganan). Bentuk antisipasinya, pemilik kucing lebih memperhatikan kebersihan hewan peliharaannya itu," ujar dia.
• Detik-detik Petugas Damkar Selamatkan Kucing yang Jatuh ke Sumur Sedalam 14 Meter

Dia mengungkap, jumlah kucing mati mendadak di Karanganyar paling banyak ditemukan di kawasan Jaten.
Pasalnya, di kawasan tersebut populasi kucing cukup tinggi.
Tingkat penyebaran virus juga sangat cepat.
"Untuk pencegahannya hanya vaksinasi," tutur dia.
Seorang warga Jaten, Ahmad Ludiyanto mengatakan, memiliki lima ekor kucing peliharaan.
Dari lima ekor tersebut satu di antaranya mati mendadak. Sepekan kemudian empat ekor kucingnya juga mati.
"Sempat tak bawa ke dokter hewan. Katanya terkena virus distemper kucing," terang pria yang akrab disapa Alo.
• Kisah Langka, Seekor Kucing Antarkan Saudaranya hingga ke Pemakaman, Tingkahnya Mendapatkan Simpati

Alo menyampaikan virus distemper menyerang pencernaan kucing.
Akibatnya, kucing tidak mau makan sehingga kekebalan tubuh menurun.
Kemudian kucing mengalami diare, demam, dan muntah.
Selain kucing miliknya, jelas Alo, kucing milik tetangganya juga mengalami hal yang sama, mati mendadak karena terinfeksi virus distemper.
"Kucing milik tetangga juga mati. Ada empat ekor kucing yang mati setelah kena virus distemper," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terinfeksi Virus Distemper, 27 Kucing di Karanganyar Mati Mendadak"