Pasien J di Indramayu yang Sempat Diduga Terjangkit Virus Corona, Sering Antar Turis di Jakarta
Pasien J (68) warga Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu sempat diduga terjangkit virus Corona
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU- Pasien J (68) warga Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu sempat diduga terjangkit 2019-nCoV atau suspect virus Corona.
Hal tersebut dikarenakan J berprofesi sebagai driver ojek online (Ojol) di wilayah Jakarta.
Berdasarkan pengakuan pasien, ia biasa mengantar jemput para turis berpergian selama menjalankan profesinya.

• MANFAAT Bubuk Kakao Bagi Kesehatan, Dari Turunkan Tekanan Darah Tinggi Hingga Mengobati Asma
• Mbak You Terawang Teddy, Suami Mendiang Lina Bakal Nikah Lagi Tahun Depan, Ungkap Hal Ini
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, pasien J awalnya dirawat di RS Bhayangkara Losarang Indramayu, namun pada Selasa (28/1/2020) pada pukul 17.18 WIB.
"Pasien datang dengan keluhan batuk-batuk, demam, juga sesak napas dan sempat dirawat di ruang isolasi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (30/1/2020).
Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, pasien dinyatakan menderita TBC Sequelae atau TBC Paru dengan infeksi sekunder (bronchopneumonia).
• Anda Takut Operasi Caesar? Lakukan Cara Ini Agar Bisa Melahirkan Secara Normal, Penting!
Hal tersebut dipertegas dengan riwayat penyakit pasien yang menerangkan pasien memiliki riwayat penyakit TBC Paru.
Sementara itu, meski sering mengatar turis saat menjalani profesi sebagai Ojol, pasien J tidak didapati memiliki kriteria yang dapat menyatakan pasien terjangkit suspect virus Corona.
Kriteria tersebut di antaranya, yakni selain menderita gejala-gejala seperti batuk, demam, sesak napas, pasien yang bersangkutan juga mesti dipastikan apakah dalam kurun waktu 14 hari pernah berkunjung ke Wuhan China atau tidak.
• Acara Silet dan Garis Tangan Ditegur KPI, Tampilkan Acara Mistis dan Cerita Perselingkuhan
• Sakit Kepala Bikin Jengkel, Lakukan Metode Simpel Ini, 3 Menit Rasa Nyeri Minggat, Tak Terasa Lagi
Pihak rumah sakit juga perlu memastikan apakah pasien pernah berhubungan kontak dengan sesama pasien penderita atau dengan tim medis yang menangani penyakit tersebut atau tidak.
Kriteria-kriteria ini merupakan kriteria pasien yang terjangkit suspect virus Corona yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Kita pastikan pasien tidak terinfeksi Corona virus karena tidak memenuhi kriteria yang disyaratkan Kemenkes," ujar dia.
Negatif terjangkit Corona
Pasien J (68) warga Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu tidak terbukti terjangkit 2019-nCoV atau suspect virus Corona.
Sebelumnya Pasien J memang sempat dirawat di ruang isolasi khusus penanganan pasien suspect virus Corona selama satu hari pada Rabu (29/1/2020) kemarin.
• Korban Virus Corona Bertambah, 170 Orang di China Dilaporkan Meninggal Dunia
Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter spesialis penyakit dalam (SpPD) dan dokter spesialis paru, pasien tersebut negatif terjangkit suspect virus Corona.
Oleh dokter Pasien J dinyatakan menderita TBC Sequelae atau TBC Paru dengan infeksi sekunder (bronchopneumonia).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, ditempatkannya pasien di ruang isolasi karena sudah merupakan prosedur perawatan pasien.
Bilamana pasien yang bersangkutan mengalami demam, sesak napas, serta batuk-batuk, pasien sementara waktu akan ditempatkan di ruang isolasi terlebih dahulu.
• WNI di Wuhan Siapkan Paspor untuk Keperluan Evakuasi dari Cina, Hindari Serangan Virus Corona
"Kenapa dimasukan ke ruang isolasi, karena memang gangguan pada penderita gangguan sesak napas yang diderita pasien takut menyebarkan ke orang lain," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Kamis (30/1/2020).
Ia menyampaikan, berdasarkan konsultasi dengan dokter spesialis SpDD dan Paru, sekarang pasien sudah dipindahkan lagi ke ruang rawat umum khusus pasien TBC.
Pantauan Tribuncirebon.com, ruang isolasi itu sekarang kosong, ruang itu akan dikhususkan bagi pasien yang terinfeksi suspect virus corona.
Ruang itu dijaga oleh petugas keamanan, pada pintu masuk juga dilabeli keterangan "WARNING !!! DILARANG MASUK KHUSUS KARYAWAN".
"Kita pastikan pasien tidak terinfeksi corona virus karena tidak memenuhi kriteria yang disyaratkan Kemenkes," ujar dia.
• Anda Takut Operasi Caesar? Lakukan Cara Ini Agar Bisa Melahirkan Secara Normal, Penting!
Sempat Diduga terjangkit virus Corona
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu menegaskan hingga saat ini tidak ada pasien yang terjangkit 2019-nCoV atau suspect virus Corona yang dirawat di RSUD Indramayu.
Kepala Dinkes Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, ruang isolasi yang disiapkan khusus untuk penanganan pasien suspect virus Corona itu memang sempat digunakan kemarin.
Namun, pasien tersebut tidak terbukti terserang suspect virus Corona dan sekarang sudah dipindahkan ke ruang lainnya.
• Mbak You Terawang Teddy, Suami Mendiang Lina Bakal Nikah Lagi Tahun Depan, Ungkap Hal Ini
"Hasil diagnosa dokter spesialis paru, pasien itu menderita TBC Sequelae atau TBC Paru dengan infeksi sekunder (bronchopneumonia)," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Kamis (30/1/2020).
Sebelumnya sempat beredar kabar adanya pasien yang terinfeksi suspect virus Corona beredar di jejaring media sosial maupun pesan-pesan grup aplikasi WhatsApp.
Pasien itu berinisial J (68) warga Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu.
Ia datang ke RSUD Indramayu berdasarkan rujukan dari Poliklinik Dalam RS Bhayangkara Losarang.
• Penderita Hipertensi Dianjurkan Konsumsi Deretan Makanan Ini, Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Pasien mengeluhkan demam, sesak napas, dan juga batuk-batuk, gejala itu sudah diderita pasien selama kurang lebih satu minggu lamanya.
Di RSUD Indramayu, pasien langsung diterima di ruang IGD pada Selasa (28/1/2020) pukul 17.18 WIB.
Setelah dari IGD, pasien dibawa ke ruang isolasi khusus bagi pasien penanganan pasien suspect virus Corona.
Di sana pasien dirawat selama satu hari kemudian dipindahkan kembali ke ruang rawat umum khusus pasien TBC Paru pada Rabu (29/1/2020) sore.
"Kita pastikan pasien tidak terinfeksi corona virus karena tidak memenuhi kriteria yang disyaratkan Kemenkes," ujar dia.