ABK Tenggelam di Perairan Indramayu

Wiwin, Adik Masroni ABK KM Cawuk yang Tewas Tenggelam Berharap Jasad Kakaknya Bisa Segera Ditemukan

Mereka berkumpul sembari berdoa dan menunggu kabar selanjutnya terkait tenggelamnya korban di Perairan Laut Jawa Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Wiwin Widayanti (23), Adik Masroni ABK KM Cawuk yang tenggelam di Perairan Laut Jawa saat menunjukan foto korban di kediamannya di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Rabu (22/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Keluarga Masroni, seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Cawuk yang tenggelam di Perairan Laut Jawa Indramayu berharap petugas gabungan bisa segera menemukan jenazah korban.

Masroni (35) adalah warga Desa Dadap, Kecamatan Jantinyuat, Kabupaten Indramayu.

Adik korban, Wiwin Widayanti (23) mengatakan, keluarga sudah ikhlas dan berharap jenazah korban bisa segera ditemukan.

"Karena dia keluarga saya, dia juga orangnya baik, pendiam, tidak nakal, pengenya cepat ditemukan meski sudah tidak bernapas lagi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediaman korban, Rabu (22/1/2020).

Pantauan Tribuncirebon.com, seluruh anggota keluarga saat ditemui tengah berkumpul.

Mereka berkumpul sembari berdoa dan menunggu kabar selanjutnya terkait tenggelamnya korban di Perairan Laut Jawa Indramayu.

Raut wajah sedih pun tampak jelas dari setiap anggota keluarga.

"Saya tidak punya firasat apa pun, terakhir ketemu juga tidak ngobrol apa-apa, cuma tatap muka saja," ujar Wiwin Widayanti.

Ia menyampaikan, keluarga sangat berduka dengan kabar tenggelamnya korban, terlebih korban memiliki dua orang anak yang masih kecil.

"Anaknya masih kecil, satu masih SMP, satu lagi masih 2 tahun, syok berat mas, apalagi bapak sekarang lagi sakit," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, diketahui Korban tidak biasa melaut.

Meski bertama pencaharian sebagai nelayan, ia biasa mempekerjakan nelayan sekitar untuk mencari ikan.

"Pekerjaannya sih nelayan, tapi jarang ke laut, dia punya kapal sendiri, suka nyuruh nelayan lain, paling kalau kekurangan orang baru ikut ke laut," ujar seorang anggota keluarga lainnya yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, Komandan Tim Rescue Pos SAR Cirebon, Eddy Sukamto mengatakan, sesuai prosedur pencarian korban akan dilakukan selama 7 hari.

Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar korban bisa segera ditemukan.

"Tapi bisa saja lebih dari 7 hari, tergantung situasi. Kita berharap sebelum 7 hari korban bisa ditemukan," ujarnya.

Dalam hal ini, disampaikan Eddy Sukamto, tim akan memperluas areal pencarian korban.

"Untuk areal pencarian akan kita perluas," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved