Keraton Agung Sejagat Klaim Punya Simpanan di Bank Swiss, Begini Komentar Sultan Sepuh XIV
Keraton Agung Sejagat yang dideklarasikan di Purworejo, Jawa Tengah, mengklaim mempunyai banyak harta
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Keraton Agung Sejagat yang dideklarasikan di Purworejo, Jawa Tengah, mengklaim mempunyai banyak harta di sejumlah belahan dunia.
Termasuk simpanan harta kekayaan berupa tabungan dan emas di bank Swiss.
Namun, hal itu diragukan Sultan Sepuh XIV sekaligus Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), PRA Arief Natadiningrat.
• PERANG Komen Dukun Seleb, Ningsih Tinampi Disebut Mbah Mijan Kelewatan Ngaku Bisa Panggil Malaikat
"Harta keraton-keraton se-Nusantara itu sudah habis disumbangkan untuk memperjuangkan kemerdekaan RI," kata Arief Natadiningrat saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (15/1/2020).
Ia mengatakan, seluruh harta keraton se-Nusantara dari mulai uang hingga emas disumbangkan untuk negara.
Hal tersebut atas permintaan Bung Karno kepada para raja dan sultan yang berkuasa di sejumlah daerah pada era kemerdekaan.
• Gadis Tanpa Identitas Ini Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Mancan Ucul Indramayu
Kala itu, Bung Karno dan sejumlah tokoh nasional kemerdekaan mengumpulkan raja serta sultan se-Nusantara di Tampaksiring.
Para raja dan sultan itu dimintai bantuan membantu negara dalam memperjuangkan kemerdekaan dari tangan penjajah.
"Tanpa pikir panjang semua harta keraton habis disumbangkan untuk negara, tidak ada yang disimpan di bank Swiss atau luar negeri manapun," ujar Arief Natadiningrat.
• SOSOK Sebenarnya Benediktus Tambonop, Bupati Boven Digoel yang Meninggal di Hotel Elit di Jakarta
• ZODIAK CINTA BESOK Kamis 16 Januari 2020: Capricorn Kendalikan Amarah, Aries Curiga dengan Pasangan
Bahkan, Arief menyebut orang yang mengklaim Keraton Agung Sejagat memiliki harta yang disimpan di bank Swiss sebagai mimpi di siang bolong.
Ia menduga "mimpi" tersebut sengaja diembuskan ke masyarakat sebagai berita bohong.