Jelang Imlek

Kisah Ibang Satu-satunya Perajin Dodol Cina Khas Jatiwangi, Buka Sejak 1976 Tak Pernah Sepi Orderan

Ibang mengaku sejak awal bulan dirinya sudah mulai memproduksi dodol Cina tersebut lantaran kebanjiran orderan.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Eki Yulianto
Pekerja di usaha rumahan milik Ibang di Blok Posong, tengah membuat Dodol Cina atau Kue Keranjang khas Jatiwangi Majalengka, Sabtu (11/1/2020). 

Dirinya mengaku, dapat membuat dodol Cina setiap harinya sebanyak 1 kwintal dodol atau sekitar 300 dodol.

Ibang menjelaskan, dimulai dari menggiling beras ketan di mesin penggilingan yang sudah disediakan hingga benar-benar halus.

Selain itu, cairan gula juga perlu disiapkan yang sebelumnya telah dicampurkan dengan air mendidih dan daun pandan.

Setelah beras ketan menjadi halus, campurkan dengan gula cair di suatu wadah.

Proses selanjutnya, aduklah bahan tersebut hingga menjadi sebuah adonan.

Lalu, masukkan adonan tersebut di wadah kecil atau wadah yang telah disediakan.

Hingga akhirnya, dikukus kurang lebih dari 12 jam, sampai warna dodol menjadi cokelat.

Perajin dodol Cina asal Jatiwangi, Ibang (63) dibantu dengan beberapa anggota keluarganya.
Perajin dodol Cina asal Jatiwangi, Ibang (63) dibantu dengan beberapa anggota keluarganya. (TribunCirebon.com/Eki Yulianto)

Pada satu tungku, terdapat 200-an dodol yang dikukus.

Dalam waktu pengukusan, tungku itu pun tidak boleh pernah berhenti mengukus.

Menurut Ibang, produksi tersebut harus terus dipertahankan, mengingat kualitas rasa dodol harus diutamakan.

"Kalau api saat pengumuman mati, citra rasa akan berbeda, bisa jadi kita akan mengulanginya lagi prosesnya dari awal dan pengukusan dianggap gagal," ujar Ibang.

Ibang (63), satu-satunya pengrajin kue keranjang atau dodol Cina asal Jatiwangi selalu mendapatkan keuntungan yang besar ketika menerima orderan membuat dodol.

Dirinya mengaku, setiap pembuatan dodol yang hanya dilakukan saat menjelang perayaan Imlek itu, ia mendapatkan keuntungan puluhan juta.

"Alhamdulilah setiap tahunnya kami masih mendapatkan orderan yang banyak menjelang Imlek, pendapatan ya sampai Rp 40 juta mah ada," ujar Ibang, Sabtu (11/1/2020).

Perajin dodol Cina asal Jatiwangi Majalengka kebanjiran orderan pembuatan dodol Cina jelang Imlek, Sabtu (11/1/2020).
Perajin dodol Cina asal Jatiwangi Majalengka kebanjiran orderan pembuatan dodol Cina jelang Imlek, Sabtu (11/1/2020). (TribunCirebon.com/Eki Yulianto)

Disaat banyaknya pengrajin dodol Cina yang gulung tikar karena sepinya orderan, dirinya mengatakan, dari tahun 2014 setiap tahunnya mengalami peningkatan orderan.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved