Natal dan Tahun Baru
Jelang Natal & Tahun Baru, MUI Indramayu Minta Ormas Islam Beri Rasa Nyaman & Aman Pada Umat Nasrani
Jangan sampai ada tindakan-tindakan yang justru meresahkan dan mengganggu pelaksanaan ibadah Natal.
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Hari Natal dan Tahun Baru 2020 hanya tinggal menghitung hari.
Dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu meminta umat Islam untuk membantu aparat keamanan menjaga konduktivitas.
Ketua MUI Kabupaten Indramayu, Satori mengatakan, sebagai umat beragama, umat Islam harus menjaga toleransi antarumat beragama.
"Sebagaimana pun di negara kita ini walaupun kami dari pihak umat Islam, tapi tetap harus ikut mengamankan natal dan tahun baru," ujar Satori kepada Tribuncirebon.com, Jumat (20/12/2019).
Oleh karena itu, Satori mengimbau, agar seluruh ormas Islam yang ada di Kabupaten Indramayu untuk bersinergi dengan pihak kepolisian.
Rasa aman serta kenyamanan bagi Umat Nasrani dalam melaksanakan ibadah Natal harus diberikan oleh umat yang beragama Islam.
Jangan sampai ada tindakan-tindakan yang justru meresahkan dan mengganggu pelaksanaan ibadah Natal.
• 11 Musim Membela Persib Bandung, Si Gondrong Hariono Hengkang Akhir Musim Ini, Cuma Cetak 1 Gol
• 11 Tahun Menjanda, Yuni Shara Belum Kepikiran Menikah Lagi dan Izin dari Anak Belum Turun
• BUKA-BUKAAN Sarwendah, Ungkap Alasan yang Sebenarnya Mengapa Ruben Onsu Ngotot Adopsi Betrand Peto
Hal ini demi terciptanya hubungan yang baik antar umat beragama serta menjaga kesatuan dan persatuan di negara Republik Indonesia.
"Kami dari MUI mengimbau kepada ormas islam dan sebagainya untuk mengamankan perayaan natal dan tahun baru," ucap dia.
Tak Bisa Larang
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu mengklaim tidak akan melarang masyarakat menyalakan kembang api atau petasan saat perayaan Tahun Baru 2020.
Menurut Ketua MUI Kabupaten Indramayu, Satori, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk melarang Umat Islam yang ingin merayakan malam akhir tahun dengan kembang api.
"Sebaiknya, larang imbauan-imbauan itu dilakukan aparat keamanan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (20/12/2019).
Kendati demikian, bagi Umat Islam yang ingin merayakan malam pergantian tahun bisa bergabung bersama MUI Kabupaten Indramayu dalam acara gema salawat dan pengajian.
Rencananya, kegiatan itu akan dipusatkan di Alun-alun Kota Cirebon.
"Nanti pas malam tahun baru insya Allah, akan hadir dari semua unsur, ada ulama, pemerintah daerah, masyarakat," ucapnya.
Satori menilai, malam pergantian tahun baru sebaiknya diisi dengan serangkaian kegiatan yang positif.
Selain itu, ia juga mengimbau agar umat Islam bisa membantu aparat keamanan menjaga konduktivitas dalam pelaksanaan Hari Natal dan Tahun Baru.
Menurutnya, toleransi antar umat beragama harus dikedepankan.
"Sebagaimana pun di negara kita ini walaupun kami dari pihak umat Islam, tapi tetap harus ikut mengamankan natal dan tahun baru," ujar Satori.
Pengamanan Maksimal
Sebanyak 1.084 personel gabungan dari TNI-Polri serta elemen masyarakat dikerahkan untuk menjaga konduktivitas dalam perayaan Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Kabupaten Indramayu.
Kapolres Indramayu, AKBP Suhermanto mengatakan, dari sebanyak 1.084 personel gabungan itu, 799 di antaranya merupakan personel Polri.
"Jadi untuk Operasi Lilin 2019 kami dari Polres Indramayu menempatkan beberapa personel di pos-pos pengamanan," ujar Suhermanto kepada Tribuncirebon.com dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Lodaya Tahun 2019 Polres Indramayu, Kamis (19/12/2019).
AKBP Suhermanto menyampaikan, Operasi Lilin Lodaya Tahun 2019 akan dilaksanakan selama 10 hari, yakni dimulai Senin 23 Desember 2019 hingga Rabu 1 Januari 2020.
Ada sebanyak 20 pos pengamanan dan 4 pos pelayanan yang akan menjadi titik pengamanan Polres Indramayu.
Pos pengamanan itu tersebar di beberapa titik perlintasan Jalur Pantura serta di rest area Tol Cipali KM 130 Kabupaten Indramayu.
Selain itu, sebanyak 4 pos pelayanan juga akan disebar di beberapa titik yang menjadi sarana tempat ibadah, seperti gereja dan tempat-tempat lain yang digunakan untuk Ibadah Natal.

"Kami juga menempatkan personel di tempat perayaan tahun baru, seperti di Alun-alun Indramayu dan Sport Center Indramayu," ujar dia.
• Jokowi Perintahkan Waduk di Jakarta Dikeruk, Pemprov DKI: Enggak Disuruh Juga Kami Kerjakan
• MANFAAT Daun Dewa, Tingkatkan Kualitas Sperma Hingga Ampuh Obati Diabetes
Dalam Apel Gelar Pasukan Ops Lilin Lodaya Tahun 2019 itu, AKBP Suhermanto meminta agar seluruh jajarannya siap siaga demi memberi ketenangan dan rasa aman kepada masyarakat dalam merayakan Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
"Strategi yang diterapkan dalam operasi ini adalah mengedepankan tindakan promotif dan preventif didukung kegiatan intelijen berupa deteksi dini dan deteksi aksi serta penegakan hukum secara tegas dan profesional," ujar dia.
Menteri Agama Larang Sweeping Atribut Natal

Menteri Agama Fachrul Razi menegaskan melarang semua pihak untuk menyisir atau sweeping atribut natal.
"Mudah-mudahan enggak ada masalah tapi tadi menekankannya Menko Polhukam betul, bahwa tidak boleh ada sweeping-sweeping. Dari dulu juga enggak (boleh). Mudah-mudahan kali ini juga enggak," kata Fachrul Razi saat ditemui di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Adapun Fachrul Razi mengatakan semua pihak harus saling menghormati sehingga tak memunculkan konflik sosial.
Ia mempersilakan jika ada pihak yang tal sepakat dengan pemasangan atribut natal di ruang publik. Namun, ia mengatakan, bukan berarti mereka diizinkan melakukan sweeping.
• Kapolri Diminta Tindak Tegas Pelaku Sweeping Natal dan Tahun Baru
"Kalau orang berpendapat silakan saja tapi dia menghargai pendapat yang berbeda kan. Iklim kita begitu. Semua orang mengungkapkan pendapat silakan saja. Tapi kalau ada pendapat orang yang berbeda jangan marah gitu," ujar Fachrul.
"Kalau untuk sweeping itu jangan kita tidak sepakat kita sweeping. Karena itu menimbulkan keadaan tidak baik," lanjut dia.
Sebelumnya Polisi melarang organisasi masyarakat (ormas) untuk melakukan aksi penyisiran (sweeping) saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2020.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, polisi akan menindak tegas ormas yang melakukan aksi sweeping di tempat ibadah atau tempat hiburan.
"Sudah ditegaskan Bapak Kapolri, memang kita harapkan rekan ormas tidak sweeping karena dilarang dan akan ditindak tegas," kata Yusri kepada wartawan, Rabu (18/12/2019).
• Hindari Sweeping Kelompok Tertentu, Mal di Malang Ini Imbau Karyawan Tak Pakai Atribut Natal
Yusri mengimbau ormas membantu aparat kepolisian terkait pengamanan Natal dan Tahun Baru 2020.
Polisi telah berkoordinasi dengan stakeholder dan organisasi masyarakat seperti Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) untuk mengamankan gereja saat perayaan Natal.
"Kita mengajak teman ormas dan mereka menyatakan akan membantu aparat menjaga toleransi beragama. Ada beberapa ormas mengerahkan kekuatan menjaga gereja yang ada dengan berpatroli bersama aparat," ungkap Yusri.
• Kapolres dan Dandim Sweeping Bus Antarkota di Cianjur, Cek Kelayakan Bus dan Tes Urine Sopir