Bus Guru TK Menjerit & Menangis Usai Bus Yang Ditumpanginya Menghujam Ke Sungai, 4 Orang Tewas

Suara jerit tangis langsung menyeruak sesaat setelah sebuah bus wisata terjungkal dan menghujam ke Kali Judel

ISTIMEWA
Kecelakaan Bus Pariwisata Rombongan Guru TK Tulungagung di Kesamben Blitar (istimewa) 

Berdasarkan keterangan para saksi, kecelakaan itu terjadi sekira pukul 07.00 WIB.

Saat itu, bus melaju dari arah barat atau sudah melewati Pasar Kesamben.

Sesampai di Jembatan Kali Judel, yang jalannya lurus namun menurun itu, bus mendadak membanting ke kanan atau memakan badan jalan.

Menurut saksi, saat itu  bus menghindari truk tronton yang sedang mogok di atas jembatan sejak Jumat (6/12/2019) sore.

Badan tronton itu hampir menutupi separo jalan di atas jembatan, sehingga bus harus mengambil haluan ke kanan.

Namun, saat itu dari arah berlawanan (timur) muncul sepeda motor  yang dikendarai Ridwan.

Akibatnya, Ridwan dan sepeda motornya terpelanting akibat ditabrak bus.

Ridwan dan sepeda motornya terlempar dari atas jembatan dan terjebur ke kali.

"Tadi kakek (Ridwan) hendak belanja ke Pasar Kesamben karena dia adalah penjual bakso," ujar Ahmad Rifai (19), cucu korban, saat ikut mengevakuasi kakeknya.

Bus Pariwisata Rombongan Guru TK Tulungagung yang mengalami kecelakaan di Kesamben Blitar, Sabtu (7/12/2019). Dilaporkan lima orang tewas dalam kecelakaan itu
Bus Pariwisata Rombongan Guru TK Tulungagung yang mengalami kecelakaan di Kesamben Blitar, Sabtu (7/12/2019). Dilaporkan lima orang tewas dalam kecelakaan itu (imam taufiq/surya)

Saling berbenturan

Mungkin, karena gugup akibat muncul sepeda motor dari depannya, sopir bus kehilangan kendali. Selanjutnya, bus AG 7555 IR itu  terperosok ke kali.

Tak pelak langsung terdengar jerit tangis dari arah kali. Saat itu air di Kali Judel hanya sedalam 0,5 meter, sehingga air tak sampai menutup badan bus, yang posisinya menukik.

"Karena posisi jatuhnya seperti itu (menukik), sehingga sopir dan para penumpang mengalami luka parah.

Sebab, saat dievakuasi, keadaan mereka menumpuk jadi satu di kemudi," ujar Agung (38), warga Desa/Kecamatan Kesamben, yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari  lokasi kecelakaan.

Begitu jatuh, selang lima menit warga desa setempat berdatangan.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved