Seorang Siswa SMK Nekat Gantung Diri Masih Pakai Seragam Sekolah, Ditemukan Sang Adik Sepulang Main

korban sempat mengeluhkan kondisi badannya yang dingin. Korban juga sempat menanyakan makanan dan uangnya.

Editor: Machmud Mubarok
Kompas.com
Ilustrasi tewas gantung diri 

TRIBUNCIREBON.COM - Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Ternate, Maluku Utara ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Selasa (3/12/2019) siang.

Korban bernama M (16) itu saat ditemukan masih dengan seragam sekolah di badan.

Korban pertama kali ditemukan adik kandungnya bernama IM (11) saat pulang bermain.

"Pulang bermain tadi saya langsung ke rumah, saat itu pintu rumah dalam kondisi tertutup," kata IM saat ditemui di rumah duka.

"Kebetulan ada sela-sela rumah saya melihat ke dalam kakak saya ternyata sudah gantung diri. Saya langsung panggil orang yang ada sekitar rumah," lanjut IM.

Tanyakan makanan dan uang

Sementara keterangan dari AM, yang juga adik ketiga korban, ketika dirinya pulang sekolah Selasa siang, sudah menemukan kakaknya (korban) di dalam rumah.

Menurut AM, korban sempat mengeluhkan kondisi badannya yang dingin. Korban juga sempat menanyakan makanan dan uangnya.

Hanya saja setelah itu, korban tidur di kasur dengan masih memakai seragam sekolah.

"Pulang sekolah tadi sudah ada kakak di rumah, dia tanya makanan terus saya bilang ada di atas meja. Terus dia bilang lagi hanya nasi saja ini, kenapa ikan sudah habis?"kata AM.

"Saya pun memilih diam, setelah itu dia tanya uang Rp 5.000 di atas meja, saya bilang tidak tahu. Setelah itu saya keluar bermain, tak lama saya dapat telepon kalau kakak saya gantung diri."

Pendiam

Selama ini empat kakak beradik ini hidup sendiri lantaran kedua orang tua mereka di luar Ternate yakni di Weda, Kabupaten Halmahera Tengah. Kedua orangtua mereka menjadi pekerja tambang.

"Papa kerja di tambang dan mama kerja di luar, sudah lama kami tinggal berempat," ujar AM.

Terpisah Apriyanto teman korban, menceritakan bahwa almarhum M selama hidupnya dikenalnya sebagai orang pendiam.

Sementara, Kapolsek Ternate Utara Iptu Efrian Batiti saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar ada kejadian seorang siswa SMK 2 Negeri Kota Ternate ditemukan tewas gantung diri dan kasusnya saat ini masih dalam proses penyelidikan," kata Efrian, Selasa. 

Kasus Serupa

YSS (14), pelajar salah satu SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas gantung diri, Senin (14/10/2019).

YSS (14) ternyata pernah menerima hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo.

"Benar, dia terima hadiah sepeda dari Presiden Jokowi, pada Januari 2018 lalu," ungkap Yosina Naionis (47), tante YSS, kepada sejumlah wartawan, di kediamannya, Selasa (15/10/2019).

Menurut Yosina, YSS terima hadiah dari Jokowi, saat kegiatan penyerahan Kartu Indonesia Pintar yang diserahkan langsung Presiden Joko Widodo di SMK Negeri 3 Kota Kupang, Senin (8/1/2018) lalu.

Saat Itu, YSS masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas VI. YSS mendapat hadiah sepeda dari Jokowi, setelah menyebut lima sila Pancasila yang ditanyakan orang nomor 1 di Indonesia itu. 

"Saat ini, sepeda pemberian Presiden Jokowi disimpan di rumah kami," ujar Yosina.

Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba mengatakan, jenazah YSS ditemukan di dalam rumahnya di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Ia ditemukan pertama kali oleh seorang tetangganya bernama Kristofel Key (57). Saat itu, Kristofel sedang memberi makan kambingnya yang diikat di depan rumah milik YSS.

"Pada saat itu, saksi (Kristofel) mencium aroma busuk dan melihat banyak lalat di balik kaca rumah," ujar Saba.

"Saksi lalu mengintip dari kaca jendela, dan pada saat melihat orang dalam posisi tergantung di dalam rumah," ujar dia.

 Ahli Fengshui Ramal Cucu Presiden Jokowi 50 Tahun Lagi Bakal Jadi Pejabat Negara Hingga Negarawan

 Sukses dengan Film Dilan 1990 dan 1991, Bersiap Kalian Dilanisme, Film Milea Bakal Tayang Awal 2020

Kristofel kemudian langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Tuak Daun Merah, yang tinggal dekat lokasi kejadian.

Pada saat ditemukan, jenazah YSS dalam posisi tergantung. Ia menggunakan pakaian kaus warna cokelat dan celana jins hitam.

Polisi kemudian mengevakuasi jenasah YSS ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang. YSS selama ini tinggal bersama tiga orang saudaranya di rumah paman mereka di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo.

Ia tinggal bersama paman karena ibunya telah meninggal akibat dibunuh sang ayah tahun 2012 silam. Sedangkan ayahnya mendekam di penjara hingga saat ini.

Rumah tempat YSS gantung diri merupakan tempat tinggal mereka saat masih bersama kedua orangtuanya.

"Saat ini rumah mereka (Tempat YSS gantung diri) tidak dihuni dan kosong," kata Saba.

 Posisi Nungging Vanessa Angel saat Senam Jadi Perbincangan, Ekspresinya Dibenci Wanita, Disukai Pria

Tulis Surat Wasiat

Sebelum nekat gantung diri, YSS (14), menulis surat wasiat. Dalam surat itu, YSS minta agar kematiannya tidak dibuatkan syukuran.

"YSS juga meminta agar mayatnya tidak usah dimasukkan ke dalam peti, namun langsung saja dimasukkan ke dalam lubang kubur saja," ungkap Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (15/10/2019).

Dalam surat wasiatnya, YSS juga menyampaikan bahwa ada hal yang gagal dia lakukan, yaitu sekolah hingga tamat SMA.

Gagal Bunuh Ayah

Aparat Kepolisian Sektor Oebobo akhirnya berhasil mengungkap penyebab YSS (14), pelajar salah satu SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas gantung diri.

"Diduga korban melakukan bunuh diri karena tidak dapat membunuh ayah kandungnya Antonius Sinaga," ungkap Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba, kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2019) pagi.

Menurut Saba, YSS selama ini menyimpan dendam terhadap ayahnya Antonius Sinaga karena membunuh ibunya pada 2012.

 HEBOH Foto Terbaru Marion Jola, Pakai Dress Putih, Mata & Mulut Marion Curi Perhatian, Mau Lihat?

 FOTO Terbaru Sophia Latjuba Banjir Hujatan, Mantan Ariel Noah Dianggap Sengaja Pamerkan Belahan Dada

Setelah kasus pembunuhan itu, kata Saba, Antonius Sinaga pun mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Penfui Kupang.

Sebelum gantung diri, YSS sempat menulis surat wasiat di sebuah buku tulis. Dalam surat itu, YSS menulis dua tujuan hidup yang gagal dilakukannya, yaitu bersekolah hingga tamat SMA dan membunuh Antonius Sinaga.

"Surat tersebut juga ditinggalkan YSS dengan tujuan agar dapat dibaca oleh Antonius Sinaga," ungkap Saba.

Setelah ditemukan tewas, jenazah YSS kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswa SMK Tewas Gantung Diri di Rumah, Adik Korban: Sudah Lama Kami Hidup Sendiri Berempat", https://regional.kompas.com/read/2019/12/04/11484311/siswa-smk-tewas-gantung-diri-di-rumah-adik-korban-sudah-lama-kami-hidup.

Editor : Candra Setia Budi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved