Kisah Tragis Casuni
Casuni, Mama Muda Ini Setiap Hari Menangis Menunggu & Ingin Bertemu Sang Anak Yang Diambil Paksa
Hingga menghembuskan napas terakhir, Casuni tetap tidak bisa bertemu dengan anak semata wayangnya tersebut.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Faktor ekonomi membuat Casuni tidak bisa mendapat perawatan kesehatan yang maksimal untuk menyembuhkan penyakit keras yang dideritanya itu.
"Gak bisa berbaring mas, itu kakinya juga sudah tidak bisa diluruskan lagi, sempat dirawat di rumah sakit bantuan dari Dinsos. Tapi tidak lama, di sana tidak ada yang nungguin, neneknya sudah tua, bibinya kan tunawicara, jadi dirawatnya di rumah," ucap dia.
• Giorgio Chiellini: Ballon dOr Harusnya Diberikan kepada Cristiano Ronaldo, Ronaldo Sudah Dirampok
Selain itu, diceritakan Surtini, sepanjang hari Casuni hanya bisa menangis. Ia menitikan air mata setiap kali teringat anak dan ayahnya.
Sepanjang waktu pula Casuni meminta agar bisa dipertemukan dengan anak dan ayah kandungnya.
Ia meminta sembari menangis sampai air matanya itu tidak lagi bisa keluar. Akibat sering menangis pula disebutkan Surtini, bola matanl Casuni seolah-olah seperti akan keluar.
Sementara itu, Surtini menyampaikan, sakit yang diderita Casuni berawal saat dirinya melahirkan anak pertamanya tersebut.
Saat itu dokter mendiagnosa Casuni menderita penyakit TBC dan paru-paru. Karena khawatir menular, anak Casuni dibawa paksa oleh ibu mertuanya.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, prosesi pemakaman Casuni berlangsung sangat sederhana.
Seluruh prosesi mulai dari memandikan, menyolatkan hingga mengukurkan hanya dibantu oleh sepupu, tetangga, dan aparat pemerintah desa setempat.
"Saya ikut sedih, campur aduk. Tidak nyangka saja akan seperti ini kan," ujarnya. (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)