Gunung Merapi Meletus, INI Status 12 Gunung Api di Indonesia Menurut PVMBG
Indonesia berada di lingkaran Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire dengan gunung api yang tersebar hampir di seluruh wilayah
Gunung api yang berada di Selat Sunda ini berada di Level II atau Waspada sejak 25 Maret 2019. Gunung Anak Krakatau dengan ketinggian 157 meter dari permukaan laut tersebut mulai mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan diikuti serangkaian erupsi periode September 2018 hingga Februari 2019.
"Letusan terakhir terjadi pada tanggal 13 Noember 2019 mengasilkan tinggi kolom erupsi 200 meter dari dasar kawah. Warna kolom abu teramati putih-hitam tebal," kata Kasbani.
Pagi ini, pantauan PVMBG, gunung tersebut tertutup Kabut 0-II. Melalui pantauan CCTV, terdapat asap putih tipis-tebal dengan tinggi 25-150 meter dari kawah. Selain itu, pantauan seismograf mencatat ada 2 kali gempa Hembusan dan Tremor Menerus dengan amplitudo 1-7 milimeter (dominan 2 milimeter).
Adapun rekomendasi yang diberikan PVMBG adaalah agar masyarkat tdaik mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Gunung Merapi

Gunung yang mengalami erupsi pada Minggu kemarin tersebut terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II pada pagi ini. Sementara rekaman seismograf menunjukkan, pada Minggu, Merapi mengalami 1 kali gempa letusan atau erupsi, 14 kali gempa guguran, 3 kali gempa low frequency.
Gunung api ini juga mengalami 52 kali gempa hybrid atau fase banyak, 7 kali gempa vulkanik dangkal, dan 4 kali gempa vulkanik dalam. PVMBG menyatakan Merapi masih memiliki potensi ancaman bahaya berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava serta jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.
Dengan adanya aktivitas ini, masyarakat diharapkan waspada dan mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif.
"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," kata Kasbani.
Gunung Api Dukono

Gunung api di Provinsi Maluku Utara itu mengalami erupsi menerus dengan tingkat aktivitas ada Level II atau Waspada. Letusan terakhir gunung api ini terjadi pada 16 November 2019 yang menghasilkan tinggi kolom erupsi hingga 600 meter.
Kondisi pada pagi ini, Gunung Api Dukono terlihat jelas dengan asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu. Adapun intensitas tebal tinggi sekitar 200-700 meter dari puncak. Rekaman seismograf pada Minggu menunjukkan beberapa aktivitas vulkani yang terpantau seperti 1 kali gempa Tektonik Lokal, 4 kali Gempa Tektonik Jauh, Tremor Menerus dengan amplitudo 0,5-2,0 milimeter (dominan 2 milimeter).
Dengan adanya aktivitas ini, masyarakat diimbau agar tidak beraktivitas dan mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius 2 kilometer. Selain itu, PVMBG menyarankan agar masyarakat menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik.
Hal ini dilakukan mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi. Selain itu, sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin.
"Sehingga area landaan abunya tidak tetap," kata Kasbani.