Gim Yang Menghina Nabi Muhammad SAW Buatan IG Tak Bisa Diakses, MUI Beri Imbauan Begini
Gim remi yang memuat penghinaan kepada agama Islam dan Nabi Muhammad kini sudah tak ditemukan di playstore.
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Gim remi yang memuat penghinaan kepada agama Islam dan Nabi Muhammad kini sudah tak ditemukan di playstore.
Sebelumnya gim tersebut sempat diminta diblokir oleh akun twitter @Opposite6890.
Dalam postingannya itu pada Sabtu (9/11/2019), Opposite meminta warganet untuk melaporkan aplikasi gim itu. Gim yang diberi nama Remi Indonesia itu sempat menghebohkan.
Saat menunggu pemain lain bermain gim online itu, muncul kata-kata yang menghina nabi dan agama. Akun Opposite lalu menemukan pembuat gim tersebut.
Dalam playstore, gim itu dibuat oleh akun bernama ParagiSoft. Dalam keterangan kontak developer, alamat pembuat gim tercantum Cimasuk nomor 2. Cimasuk berada di Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Garut.
Selain Remi Indonesia, ParagiSoft juga membuat tiga gim lain yakni gaple, kartu 21, dan dua dunia (dunia Upin dan dunia Ipin).
Akun Opposite juga mencantumkan nama pembuat akun yakni IG (38) yang merupakan warga Garut.
Tak lama dari postingannya itu, IG akhirnya diamankan polisi pada Sabtu malam.
Gim remi itu kini sudah tak bisa diakses di playstore. Sejumlah warga yang berada di dekat rumah IG, tak menyangka jika IG sampai berani menghina nabi.
"Orangnya enggak banyak tingkah. Sosialisasinya juga bagus. Salat lima waktu juga di masjid terus," kata Hilal Judin, Ketua RW 7, Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Senin (11/11/2019).
Setiap ada acara di wilayahnya, IG juga selalu memberi bantuan. Setelah IG ditangkap, sejumlah warga sempat melakukan reaksi. Mereka emosi karena mendengar IG membuat gim yang menistakan agama dan nabi.
"Saya minta ke warga untuk tenang dulu. Tunggu proses dari polisi. Soalnya belum tentu yang dituduhkan ke IG itu benar," ucapnya.
Imbauan MUI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut meminta kepolisian mengusut tuntas kasus gim remi yang menghina agama dan Nabi Muhammad. Gim tersebut dinilai sudah menistakan agama.
Ketua MUI Garut, KH Sirodjul Munir, mengatakan, ia baru mendapat informasi soal gim itu pada Senin siang. Pembuat gim merupakan warga Karangpawitan.
"Baru tahu tadi siang informasinya. Kalau sudah membuat permainan itu. Bukan hanya menistakan Nabi Muhammad, tapi agama Islam," ujar Munir saat dihubungi, Senin (11/11/2019).
Meski begitu, Munir belum mengetahui secara untuh kontruksi kasus tersebut. Pihak kepolisian belum meminta konfirmasi ke MUI mengenai kasus itu.
"Biasanya kalau ada kasus agama, selalu meminta MUI untuk memberikan fatwa. Karena yang menangkap itu katanya Mabes, mungkin akan diminta dari MUI pusat," ucapnya.
Munir mengimbau agar warga Garut tidak terpancing provokasi. Ia menyebut, pembuat gim sengaja memancing umat Islam marah.
"Kalau kita sampai terpancing, berarti mereka berhasil," katanya.
Ia juga mengimbau agar warga yang sudah mendapat gim tersebut tak menyebarkannya. Lebih baik langsung dihapus saja.
"Serahkan penanganannya ke pihak kepolisian. Polisi yang lebih paham penanganannya," ujarnya.
Sosok IG
Warga Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Garut tak menyangka jika IG (38), membuat gim yang menghina Nabi Muhamad. Apalagi IG dikenal warga rajin beribadah ke masjid.
"Banyak yang kaget kok ditangkap. Apalagi setelah tahu kalau disebut bikin gim yang menghina agam dan nabi," ujar Hilal Judin (44), Ketua RW 7, Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Senin (11/11/2019).
Menurutnya, gim yang dibuat IG itu sangat bertolak belakang dengan keseharian yang dikenal warga. Selain rajin beribadah, IG juga dikenal secara sosial sangat baik.
"Orangnya enggak banyak tingkah. Sosialisasinya jugs bagus. Salat lima waktu juga di masjid terus," katanya.
Setiap ada acara di wilayahnya, IG juga selalu memberi bantuan. Setelah IG ditangkap, sejumlah warga sempat melakukan reaksi. Mereka emosi karena mendengar IG membuat gim yang menistakan agama dan nabi.
"Saya minta ke warga untuk tenang dulu. Tunggu proses dari polisi. Soalnya belum tentu yang dituduhkan ke IG itu benar," ucapnya.
Hilal berharap tuduhan kepada IG jika membuat gim tersebut tidak benar. Ia pun ingin meminta penjelasan ke polisi terkait kasus sebenarnya yang menimpa IG.
"Semoga polisi bisa cepat kasih penjelasan. Namanya warga kan dengar informasinya belum jelas. Kalau dibiarkan, nanti bisa enggak kondusif," ujarnya.
Rumah IG yang bercat coklat saat disambangi tampak sepi. Di rumah berlantai dua itu hanya terparkir mobil warna hitam.
Dari informasi, IG kini sudah dilepaskan pihak kepolisian. Ia dikenakan wajib lapor. Namun proses penyelidikan tetap dilakukan kepolisian
Bekerja Malam Hari
Proses penggeledahan rumah IG (38), pembuat gim yang diduga menghina Nabi Muhammad, berlangsung selama dua jam. Tim dari Mabes Polri membawa sejumlah barang dari dalam rumah.
Ketua RW 7, Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Hilal Judin, menuturkan, dari dalam rumah IG, polisi mengamankan barang seperti telepon genggam, laptop, buku, dan berkas. Penggeledahan dilakukan sejak pukul 21.00.
"Jadi waktu ditangkap dia (IG) ada di rumah mertuanya. Masih satu desa cuma beda RW. Lalu digiring sama polisi ke rumahnya," ucap Hilal, Senin (11/11/2019).
Hilal menyebut, jika IG sudah memiliki rumah. Ia menikahi istrinya yang merupakan warga Desa Suci. Lalu setelah menikah, menetap di Desa Suci.
"Kalau IG itu aslinya dari Ciwalen (Garut Kota). Istrinya yang asli dari sini," ujarnya.
Hilal mengaku cukup mengenal sosok IG. Awalnya IG dan istrinya mengontrak sebuah rumah. Setelah cukup mapan, ia membeli kavling tanah di wilayahnya dan membangun rumah.
"Saya taunya pak IG ini sebagai konsultan. Cuma saya kurang tahu juga apa pekerjaan pastinya. Warga di sini tahunya IG ini kerjanya malam," katanya.

Sebelumnya, seorang warga Kecamatan Karangpawitan diamankan Direktorat Tindak pidana Siber Mabes Polri pada Sabtu (9/11/2019). Pria berinisial IG itu ditangkap terkait gim remi yang menghina Nabi Muhammad.
Hilal Judin (44), Ketua RW setempat menyebut kaget saat sejumlah anggota polisi datang ke wilayahnya. Awalnya ia tak mengira jika IG akan ditangkap.
"Jam 21.00 diamankan sama polisinya. Dia tinggal di rumah mertuanya," ujar Hilal ditemui di rumahnya.
Hilal mengatakan, sekitar 12 polisi menggeledah barang di rumah mertua IG. Polisi membawa satu set komputer dari rumah tersebut.