M.A Sentot, Pahlawan dari Kabupaten Indramayu, Sejak Remaja Sudah Jadi Tentara Untuk Tumpas Penjajah

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Nama M.A. Sentot tentu tidak bisa dipisahkan dari sejarah panjang Kabupaten Indramayu dalam melawan kolonial Belanda pada masa penjajahan dahulu.

Mohammad Asmat Sentot atau M.A Sentot merupakan putra daerah yang lahir di Blok Lapangan Bola Desa Plumbon Indramayu pada 17 Agustus 1925 silam.

• Memperingati Hari Pahlawan, Bupati Cirebon Tabur Bunga di Makam Pahlawan Cakrabuana

Pahlawan yang memiliki nama asli, Mohammad Asmat Sentot ini merupakan anak keempat dari pasangan H. Abdul Kahar dan Hj. Fatimah.

Ia juga diketahui menikah sebanyak dua kali, yakni dengan Siti Aliyah dan Faidah serta memiliki sembilan orang anak.

Anak kedelapan Mohammad Asmat Sentot, M. Alam Sukmajaya mengatakan, sosoknya M.A. Sentot adalah sosok yang pemberani dan berjiwa nasionalisme tinggi.

Ketika masih remaja ia memahami betul bagaimana kondisi negara yang pada saat itu.

Indonesia terjajah oleh kolonial Belanda dan memutuskan untuk bergabung bersama para pejuang untuk menjadi seorang tentara.

"Tentara itu sebenarnya panggilan jiwa, padahal beliau merupakan anak orang kaya, saudagar padi besar. Tapi ia meninggalkan kekayaan orang tuanya untuk kemudian berjuang," ujar dia ketika ditemui Tribuncirebon.com di kediamannya di Blok Sigrong Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Minggu (10/11/2019).

Ia menceritakan, M.A. Sentot tercatat pernah mengenyam pendidikan di HIS Indramayu.