Viral Video Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Dimarahi Warga, Ini yang Jadi Gara-garanya
Ganjar kemudian menunduk ke arah pria itu sambil memberikan penjelasan bahwa ia memang ingin datang ke lokasi itu.
TRIBUNCIREBON.COM - Sebuah video yang memperlihatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dimarahi warga beredar di media sosial.
Dari video yang diunggah salah akun Twitter, @Namaku_Mei, tampak Ganjar tiba di salah satu perkampungan warga menjelang malam hari.
Ganjar yang tiba mengenakan kaus berkerah warna gelap langsung disalami warga. Namun, ada seorang pria paruh baya yang mengenakan kemeja lengan panjang terdengar berbicara kepada Ganjar dengan nada tinggi.
"Tapi kan datang gitu, tapi kan tidak dihargai sudah ramai-ramai begini," ujar pria itu.
Ganjar kemudian menunduk ke arah pria itu sambil memberikan penjelasan bahwa ia memang ingin datang ke lokasi itu.
"Saya jalan dari sana ke sini, seluruh rakyat menyambut satu persatu. Dan saya tadi sudah mau balik, saya bilang saya tak lewat di sini biar ketemu rakyat saya. Jenengan mau nyalahkan saya? Masih mau nyalahkan saya? Masya Allah...," ujar Ganjar.
Di detik 00.56 dalam video yang sama, memperlihatkan Ganjar menghadiri peresmian jalan yang baru dibangun.
Di video itu tampak Ganjar disambut warga dengan tumpeng yang diletakan di pinggir jalan yang baru diaspal.
Saat dikonfirmasi, Ganjar menyampaikan bahwa peristiwa itu terjadi saat dia meresmikan jalan antara Desa Pesanggrahan hingga Ciwuni Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Rabu (23/10/2019).
Ganjar mengatakan, warga berbicara dengannya dengan nada tinggi karena warga tidak sabar ingin bertemu langsung dengan dia. Sehingga, warga meluapkan ekspresi dengan kemarahan.
"Wong warga itu kan rindu, jadi secara ekspresi warga menyampaikannya begitu. Mereka itu cuman pengen ketemu saya tapi karena saya enggak datang-datng terus kesal. Jadi ya sebenarnya marah-marah karena cinta," ujar Ganjar saat ditemui di pembukaan pameran fotografi KunoKini di Gedung Monod Diephuis Kota Lama Semarang, Jumat (25/10/2019).
Sebelum tiba di lokasi di mana video itu diambil, Ganjar memilih mengayuh sepeda tua sejauh 8 km dengan melewati sepanjang jalan yang baru saja diresmikan.
Di sana, sudah berjejer 1.089 tumpeng yang telah disiapkan masyarakat untuk syukuran.
Ganjar kemudian berusaha menemui masyarakat, menyalami, bahkan sempat berdialog dengan mereka.
"Makanya saya bilang waktu itu sama mereka udah enggak apa-apa, sampeyan marah entuk, meh ngunek ngunekke yo orak opo-opo (kalian marah boleh, mau ngata-ngatain juga enggak apa-apa)," kata Ganjar.
• 17 Hari Diculik, PNS Kementerian PU Ditemukan Tewas dengan Tubuh Dicor Kaki Terikat di Samping Makam
• Bermain di Sungai Gajeboh Perbatasan Baduy, 5 Siswa SMP Asal Jakarta Tenggelam
• Ternyata Edhy Prabowo Tukang Pijat Prabowo Setelah Pensiun dari Militer, Ikut Cuci Baju di Jordania
• Gelandang Muda Persib Bandung Beckham Putra Berpeluang Besar Tampil di Piala Dunia U-20 2021
Kendati begitu, Ganjar mengatakan tetap berusaha datang untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Kedatangannya hanya ingin menyampaikan bahwa jalan yang dulunya rusak parah itu sudah diperbaiki dan telah dipersembahkan bagi warganya.
"Saya bilang kepada mereka sekarang sudah jadi jalannya, dan silakan dimanfaatkan warga," ujar dia.
Warga yang sebelumnya kecewa akhirnya menyampaikan terima kasih kepada Ganjar karena telah memenuhi permintaan masyarakat dengan menemui mereka.
Tinjau PLTU
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri Cilacap segera memperbaiki manajemen pengelolaan limbah. Hal itu disampaikan Ganjar saat meninjau PLTU Cilacap, Kamis (24/10/2019).
Pada kesempatan itu Ganjar mengecek tempat pembuangan limbah dan penyimpanan batubara yang beberapa waktu lalu diprotes warga.
"Kemarin ketika ke Jepang PLTU-nya sangat bersih. Ini kan semuanya sudah di bawah ambang batas, artinya aman semua, tinggal diperbaiki saja secara optimal manajemen limbahnya," kata Ganjar, melalui keterangan tertulis, Kamis.
Ganjar mengatakan, telah menginstruksikan agar PLTU membenahi sistem pengiriman limbah yang lebih cepat dan penyiraman yang lebih intens.
Debu tersebut berasal dari limbah batubara yang telah dibeli oleh pabrik semen.
"Ini ternyata ada yang menerima atau membeli yakni pabrik semen. Tapi karena sistem delivery-nya membutuhkan waktu dan belum beres, disimpan di sini. Tapi, karena kemarin kemarau debunya terbang kemana-mana dan dikomplain," ujar Ganjar.
• Viral Video Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Dimarahi Warga, Ini yang Jadi Gara-garanya
• Seorang Cewek Publik Figur Digerebek Saat Berhubungan Badan Threesome di Kamar Hotel, Siapa ya?
Sedangkan untuk mengatasi persoalan bau dari tempat penyimpanan batubara, kata Ganjar, PLTU segera membuat dome atau kubah penyimpanan yang lebih tertutup.
Selain itu, terkait persoalan sumur-sumur warga yang mengering, Ganjar mengatakan, telah diantisipasi dengan droping air dari PDAM.
"Kemarin juga dikomplain sumur warga mengering, maka PDAM masuk. Ini soal pengelolaan air bawah tanah. Ini di sebelahnya PLTU penduduk dan perbatasan. Nanti diperbanyak pohon saja di sini, semakin banyak itu akan semakin membantu," kata Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, Koalisi Masyarakat Terdampak PLTU mendesak agar tempat penampungan limbah B3 dipindah. Sebab, tempat tersebut berdekatan dengan permukiman warga sehingga menyebabkan pencemaran udara.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyebut ribuan warga di lima desa terdampak debu sisa pembakaran batibara. Tiga desa terdekat dengan PLTU yaitu Karangkandri, Slarang dan Menganti serta dua desa lain yang turut terdampak ialah Kuripan Kidul dan Kalisabuk.
Setahun Pimpin Jateng
Reformasi birokrasi menjadi target pencapaian yang masih belum optimal bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan wakilnya Taj Yasin Mainoen selama memimpin Jawa Tengah satu tahun terakhir.
Sebab, menurut Ganjar, reformasi birokrasi harus dilakukan seluruh jajaran pemerintahan, bukan hanya di jajaran Pemprov Jateng saja, namun harus tembus hingga tingkat kabupaten di seluruh Jateng.
"Karena reformasi birokrasi harus dilakukan seluruh jajaran pemerintahan sampai di tingkat kabupaten. Itulah yang masih jadi PR besarnya selama satu tahun memimpin Jateng bersama Gus Yasin," ujar Gajar, kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2019).
Kendati demikian, inisiatifnya yang telah memoles warna birokrasi di Pemprov Jateng sudah menuai hasil, meskipun menggunakan indikator penghargaan yang diterima.
Ganjar mencontohkan, complain handling di jajaran Pemprov Jateng saat ini berjalan otomatis. Artinya, setiap mendapat aduan masyarakat misalnya, seluruh dinas telah siap sedia.
Jika ternyata bukan kewenangannya, maka yang menerima komplain tersebut meneruskan pada dinas yang bersangkutan.
"Ini yang akan kami dorong sampai tingkat kabupaten, complain handling. Ini juga bagian dari edukasi kepada masyarakat. Sekarang ritmenya sudah berjalan ketika ada laporan, bisa langsung ditanggapi untuk diteruskan ke kabupaten/kota," kata Ganjar.
Ganjar mengungkapkan, secara kualitatif, satu tahun berjalan dengan Gus Yasin ini sudah berjalan relatif bagus. Pembagian tugasnya juga jelas. Penurunan angka kemiskinan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan lainnya.
"Secara kualitatif program kami berjalan dengan sangat baik. Tapi, secara kuantitatif belum bisa dijelaskan karena ini baru satu tahun. Tapi sudah on the track," kata dia.
Selain pembangunan sumberdaya manusia, tahun pertama Ganjar-Yasin juga tetap melakukan pembangunan infrastruktur, meski secara kuantitas tidak sebanyak di periode pertama.
Ada pula soal sosial kemasyarakatan yang oleh Ganjar dijadikan tiang keguyuban di Jawa Tengah.
"Pendidikan terus kami genjot, tahun depan kami tambah anggarannya jadi Rp 1,6 triliun. Tokoh-tokoh dari seluruh agama kami rangkul, kami juga mendukung mereka dengan memberikan anggaran," ujar dia.
Beberapa penghargaan juga diterima Ganjar-Yasin sejak kali pertama dilantik pada 5 September 2018 kemarin.
Di bidang inovasi, keterbukaan informasi publik, pengunaan anggaran sampai perencanaan pembangunan, Jawa Tengah jadi terbaik.
Namun, semua program dan penghargaan di tahun awal tersebut menurut Ganjar belum tepat dijadikan indikator keberhasilan.
"Sebenarnya indikator keberhasilan paling penting adalah kepuasan masyarakat. Penghargaan-penghargaan itu jadi percuma kalau misalnya masyarakat tidak terlayani. Tapi alhamdulilah, di Jawa Tengah semua indikator itu dipenuhi," ujar dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Ganjar Dimarahi Warga Saat Menyambangi Sebuah Perkampungan, Ini Penjelasannya", https://regional.kompas.com/read/2019/10/26/07500691/viral-video-ganjar-dimarahi-warga-saat-menyambangi-sebuah-perkampungan-ini?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia
Editor : David Oliver Purba