Kabinet Indonesia Maju

Mantan Sopir Angkot Ini Akhirnya Jadi Menteri Juga, Sudah Disebut-sebut Jokowi Sejak Bulan Mei 2019

Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.

Editor: Machmud Mubarok
Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH
Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Milenial Bahlil Lahadalia. 

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Anak-anak muda masuk dalam barisan menteri yang memperkuat Kabinet Indonesia Maju.

Presiden Jokowi memanggil sosok muda untuk masuk kabinet. Salah satunya Bahlil Lahadalia.

Mengenakan kemeja putih, Bahlil Lahadalia tiba di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2019). 

Pada Rabu (23/10/2019), Presiden Joko Widodo mengumumkan Bahlil sebagai Kepala BKPM, jabatan setingkat menteri.

Bahlil Lahadalia adalah seorang pengusaha yang pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Selain Bahlil, Jokowi sudah memanggil sosok muda lainnya seperti Wishnutama, Nadiem Makarim, Erick Thohir.

Jauh hari sebelum pemanggilan, Jokowi sempat berujar Bahlil Lahadia cocok menjadi menteri. 

Pernyataan Jokowi tersbeut disampaiakan ketika ia berpidato pada acara Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz-Carlton, Kuningan pada Minggu (26/5/2019).

"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," kata Jokowi disambut sorakan dan tepuk tangan para peserta acara HIPMI.

Berikut adalah fakta tentang Bahlil Lahadalia dihimpun dari berbagai sumber :

1. Dari Keluarga Tak Mampu

Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku Utara pada 7 Agustus 1976 dari keluarga yang sederhana.

Ayahnya merupakan seorang kuli bangunan sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh cuci.

Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue si sekolah.

Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.

Pada semester enam, Bahlil Lahadalia mengaku pernah menderita busung lapar dan semenjak kejadian itu, Bahlil Lahadalia semakin menguatkan tekadnya untuk keluar dari kemiskinan.

Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Milenial Bahlil Lahadalia.
Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Milenial Bahlil Lahadalia. (Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH)

2. Pernah jadi sopir angkot

Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue si sekolah.

Ketika di sekolah menengah, Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi kondektur hingga part time menjadi sopir angkot.

Adapun Bahlil Lahadalia sudah berjuang sejak masih kecil, hingga menjadi pengusaha karena keadaan dan nasib.

3. Jadi Karyawan Bank Selama Enam Bulan

Selain itu, Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi karyawan di Bank selama enam bulan.

Setelah itu ia berhenti dan memutuskan untuk bekerja di tempat lain.

4. Punya 10 Perusahaan

Begitu selesai kuliah, Bahlil Lahadalia dan temannya kemudian membangun perusahaan, dimulai dari perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi (TI).

Peran Bahlil di perusahaan ini adalah menjadi direktur wilayah Papua.

Tak lama kemudian, Bahlil Lahadalia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan yang dibangunnya bersama teman-temannya tersebut.

Setelah resign, Bahlil diberi dividen sebesar Rp 600 juta yang kemudian digunakannya sebagai modal untuk membangun perusahaan perdagangan (trading) kayu.

Kini Bahlil memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.

5. Sempat Jadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)

Pada Februari 2015 pada Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke-XV menetapkan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2015-2018.

6. Sejak Awal Dukung Jokowi-Maruf dan Masuk Tim Kampanye

Bahlil Lahadalia sejak awal telah menyatakan dukungan politiknya pada Pilpres 2019.

Bahlil mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Dia bahkan masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.

Saat ditanya mengapa dia mendukung Jokowi-Ma'ruf, dan bukan berpihak pada pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Bahlil menjawabnya dengan canda.

Bahlil lebih mendukung Jokowi ketimbang Sandiaga, padahal Sandiaga adalah ketua umum HIPMI periode 2005-2008 atau pendahulu Bahlil.

"Kalau ditanyakan Bang Sandi itu pernah di HIPMI, iya, dia mantan ketua umum. Tetapi harus diingat, Pak Jokowi itu juga kader HIPMI Solo. Jadi dua-duanya ini kader HIPMI," ujar Bahlil di Posko Cemara, Kamis (29/11/2018).

Bahlil pun melontarkan guyonan ketika ditanya alasannya lebih memilih Jokowi.

Dia mengatakan kontestasi pemilu tahun depan adalah pemilihan presiden.

Oleh karena itu, Bahlil lebih memilih mendukung calon presiden, bukan wakil presiden.

"Dalam UU itu kan pileg dan pilpres, enggak ada pilwapres (pemilihan wakil presiden). Ya aku dukung Pak Jokowi lah, kader HIPMI yang calon presiden kan cuma dia," kata Bahlil.

7. Disebut Jokowi Cocok Menjadi Menteri

Presiden Joko Widodo merasa Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI) Bahlil Lahadalia cocok jika menjadi menteri.

Hal itu ia sampaikan saat menyampaikan pidato pada acara Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019).

"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," kata Jokowi disambut sorakan dan tepuk tangan para peserta acara HIPMI dikutip TribunnewsWiki dari Tribunnews.com.

Menurut Jokowi, Bahlil merupakan sosok yang cerdas dan pintar menghidupkan suasana.

Ia pun menanyakan ke para peserta acara apakah Bahlil cocok menjadi menteri.

"Kan pas, kan?" tanya Jokowi.

"Pas," jawab para peserta secara serentak.

"Siapa yang setuju?" tanya Jokowi lagi.

"Setuju," jawab para peserta.

"Jadi kalau nanti beliau ini terpilih ya enggak usah kaget," sambung Jokowi.

Seusai acara silaturahim dan buka puasa bersama usai, Jokowi menjelaskan orang-orang yang akan mengisi kabinet pemerintahan nanti harus sosok yang mampu mengeksekusi program-program yang ada.

"Mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting. Memiliki kemampuan manajerial yang baik," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga mengharapkan sosok yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dengan tuntas.

"Mampu me-manage dari sekian masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," kata dia.

Saat ditanya apakah Bahlil layak menjadi menteri, Jokowi memandang Bahlil memiliki kriteria itu.

"Tadi, salah dua tadi sudah masuk, kemampuan manajerial ya kan, kemampuan mengekseskusi. Saya lihat memiliki itu," ujarnya.

Pengumuman Menteri

Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri anggota kabinet pemerintahannya lima tahun ke depan periode 2019-2024.

Jokowi memperkenalkan susunan menteri dengan nama Kabinet Indonesia Maju.

 Jokowi memperkenalkan nama-nama menterinya sambil lesehan duduk bersama para menteri di tangga Istana Merdeka Jakarta, Rabu (23/10/2019) pagi.

Prosesi pengumuman menteri masih bisa disaksikan via live streaming 

Link Live Streaming Pengumuman Menteri bisa diakses di akhir berita ini

DIlansir dari tribunnews.comBerikut nama-nama menteri dan jabatannya  yang resmi diumumkan Jokowi :

1. Prof Mahfud MD,  Menko Polhukam
2. Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian
3. Prof Muhadjir Effendy, Menko PMK
4. Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi
5. Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan
6. Pratikno, Menteri Sekretaris Negara
7. Mohammad Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri
8. Retno LP Marsudi, Menteri Luar Negeri
9. Fachrul Razi, Menteri Agama
10. Yassona Hamonangan Laoly, Menteri Hukum dan HAM
11. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
12. Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
13. Terawan Agus Putranto, Menteri Kesehatan
14. Juliari Batubara, Menteri Sosial
15. Ida Fauziah, Menteri Tenaga Kerja
16. Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian
17. Agus Suparmanto, Menteri Perdagangan
18. Arifin Tasrif, Menteri ESDM
19. Basuki Hadimuljo, Menteri Pekerjaan Umum.
20. Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan
21. Jhonny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informasi
22. Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian
23. Siti Nurbaya Bakar, Menteri LHK dan Kehutanan
24. Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan
25. Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
26. Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang
27. Suharso Monoarfa, Menteri PPN dan Kepala Bappenas
28. Tjahjo Kumolo, Menpan RB
29. Erick Thohir, Menteri BUMN
30. Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM
31. Wisnutama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
32. I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, Menteri PPPA
33. Bambang Brojonegoro, Menristek dan Kepala Riset Invonasi Nasional
34. Zainuddin Amali, Menpora
35. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan RI
36. Pramono Anung, Sekretaris Kabinet
37. Bahlil Lahadalia , Kepala BKPM
38. ST Burhanuddin, Jaksa Agung

Jokowi mengatakan lima tahun ke depan pemerintahannya akan fokus ke pengembangan SDM, penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UMKM. 

Jokowi juga mengingatkan agar para menterinya tidak korupsi.

Para menteri ini akan dilantik sekitar pukul 10.30 WIB di Istana Presiden Jakarta.

 Tujuh Pesan Jokowi

Presiden Joko Widodo telah resmi memperkenalkan sejumlah nama-nama menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10/2019) di Istana Negara.

Ada nama-nama lama yang mengisi kabinet baru Jokowi, dan juga banyak nama-nama baru yang muncul.

Dalam kesempatan tersebut Jokowi memberikan pesan untuk menteri-menteri barunya.

Ada tujuh pesan yang disampaikan Jokowi.

Pesan pertama adalah Jokowi mengingatkan seluruh menterinya untuk tidak korupsi.

"Saya telah memperintahkan kepada seluruh kabinet yang tadi sudah saya sampaikan untuk yang pertama jangan korupsi, menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi," ujar Jokowi dilansir dari Tribun Palu.

Kedua Jokowi menegaskan bahwa tidak ada visi misi menteri.

Yang ada hanyalah visi misi presiden dan wakil presiden.

"Yang kedua tidak ada visi misi menteri yang ada visi misi presiden dan wakil presiden," sambungnya.

Ketiga Jokowi meminta seluruh menterinya untuk bekerja cepat dan lebih produktif.

"Ketiga kita semua harus kerja cepat kerja keras dan kerja yang produktif," tuturnya.

Keempat adalah menteri Kabinet Indonesia Maju harus lebih kreatif dan aktif.

Tidak terjebak dalam aktivitas yang monoton.

"Yang keempat jangan terjebak pada rutinitas yang monoton," sambungnya.

Pesan kelima dan keenam adalah menteri Kabinet Indonesia Maju harus berorientasi pada hasil nyata

Dan harus selalu mengecek dan menemukan solusi untuk masalah yang terjadi di lapangan.

"Yang kelima kerja yang berorientasi pada hasil nyata, yang keenam selalu mengecek masalah di lapangan dan temnukan solusinya," imbuhnya.

Pesan terakhir yang disampaikan Jokowi adalah semua menteri harus bekerja dengan serius dan sungguh-sungguh.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa ia tidak akan segan untuk mencopot menteri yang dirasa tidak serius dalam bekerja.

"Yang terakhir semuanya harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang nggak serius yang nggak sungguh-sunguh bisa saya copot di tengah jalan," pungkasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved