Jembatan Runtuh di Taiwan
Terungkap, Sebelum Tertimpa Reruntuhan Jembatan di Taiwan, Ersona Sedang Video Call dengan Istrinya
istri Ersona saat itu tidak menaruh curiga. Dia berpendapat putusnya jaringan video call karena gadget yang digunakan korban habis daya.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Ersona (32) sebelum tertimpa reruntuhan jembatan di Taiwan tengah melakukan video call dengan istrinya yang bernama Asia.
Hal tersebut diungkapkan Riyanto (25) kepada Tribuncirebon.com saat dihubungi melalui sambungan seluler, Jumat (4/10/2019).
Ersona sendiri merupakan satu dari tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi runtuhnya Jembatan Lintas Laut Nanfang Ao di Su'ao, Yilan Taiwan, Kamis (1/10/2019) lalu.
Riyanto menyampaikan, pada pagi itu mereka tengah melakukan video call namun tiba-tiba sambungan terputus.
Ersona saat itu melakukan video call ruang kemudi perahu. Ruang tersebut merupakan tempat biasa Ersona melakukan video call.
Meski demikian, Riyanto tidak bisa menyebutkan secara detail waktu sambungan video call itu terputus. Namun, diketahui kejadian runtuhnya jembatan terjadi pada pukul 09.30 waktu Taiwan.
"Saya kan telepon ke istrinya tentang kabar yang saya dapat dari rekan saya di Taiwan, pas ditelepon istrinya bilang sedang video call dengan korban tapi tiba-tiba mati," ucap dia.
• Belum Berani Sampaikan Kabar Meninggalnya Ersona, Sang Ayah Terus Tanya Kabar Anaknya: Kapan Pulang?
• ABK asal Indramayu Bernama Ersona Tewas Tertimpa Jembatan di Taiwan, Keluarga Sangat Terpukul
Diceritakan Riyanto, istri Ersona saat itu tidak menaruh curiga. Dia berpendapat putusnya jaringan video call karena gadget yang digunakan korban habis daya.
"Dikira hpnya itu low, eh ternyata kejadian seperti itu," ujar Riyanto.
Disampaikan Riyanto, keluarga sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa Ersona. Ersona sendiri dikenal sebagai kakak yang baik bagi adik-adiknya.
"Ersona ini kakak terbaik kalau disebutin mah," ucapnya.
Dikisahkan Riyanto, apabila ada suatu masalah yang dialami keluarga, sosok Ersonalah yang selalu memberikan saran.
Ia juga menjadi tulang punggung keluarga. Pekerjaan apapun selalu dilakukan Ersona, seperti menjadi petani dan nelayan hanya untuk memuhi kebutuhan keluarga.
"Kehilangan sekali pastinya, tidak nyangka," ucap dia.
Meski demikian, pihak keluarga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian Ersona. Mereka berharap, pemerintah bisa segera memulangkan jenazah Ersona dari Taiwan ke Indonesia.
"Inginnya bisa cepat-cepat dibawa ke sini, biar bisa cepat diproses pemakamannya," ujar Riyanto.
• BREAKING NEWS: Wartono Anak Buah Kapal Asal Cirebon Tewas Tertimpa Reruntuhan Jembatan di Taiwan
• Ini Keinginan Wartono ABK Asal Cirebon Sebelum Tewas Tertimpa Reruntuhan Jembatan di Yilan Taiwan
Diberitakan sebelumnya, tiga perahu nelayan dilaporkan hancur tertimpa reruntuhan Jembatan Lintas Laut Nanfang Ao di Su'ao, Yilan Taiwan.
Atas kejadian itu, sebanyak lima Anak Buah Kapal (ABK) migran meninggal dunia, terdiri atas dua warga Filipina dan tiga Warga Negera Indonesia (WNI).
Dari tiga orang ABK asal Indonesia, satu di antaranya merupakan ABK asal Indramayu.
Saat dikonfirmasi, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih membenarkan adanya ABK asal Indramayu yang ikut menjadi korban.
"ABK itu bernama Ersona (32), kejadian itu terjadi pada Selasa (1/10/2019)," ujar dia saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Kamis (3/10/2019).
"Untuk alamat korban, belum tahu secara detailnya," lanjut Juwarih.
Berdasarkan penelusuran Tribuncirebon.com, Ersona diketahui merupakan warga Blok Kalimenir, Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Saat dikonfirmasi, keluarga korban pun membenarkan kabar duka meninggalnya Ersona tertimpa reruntuhan jembatan.
Adik korban Riyanto (25) mengatakan, mengetahui kakaknya menjadi korban kecelakaan itu dari kabar yang diterimanya dari seorang rekan yang bekerja di Taiwan.
"Dapat kabar dari teman di Taiwan, katanya ada orang yang sedang siaran langsung pakai aplikasi Facebook, orang itu menyebutkan nama Ersona, Ersona gitu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediaman korban.
Diceritakan Riyanto, selepas mendapat kabar tersebut ia langsung mencoba menghubungi Ersona. Kontak kakaknya sudah tidak bisa lagi dihubungi.
"Pikiran saya sudah tidak karuan saat itu, takut memang benar kan kakak saya," ujarnya.
Ia pun mencoba mencari kebenaran kabar tersebut. Disampaikan Riyanto, ia baru mempercayai kabar itu setelah membaca banyak berita yang beredar mengenai kakaknya.
• Ditpolairud Polda Jabar Gagalkan Penyelundupan Baby Lobster Senilai Rp 27 Miliar
Selain itu, diceritakan dia pada Rabu (2/10/2019) kemarin, pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu juga mendatangi rumah duka untuk memberi kabar meninggalnya Ersona.
Tangisan pun pecah dari kakak korban, Dasim (34) saat Riyanto menceritakan bahwa Ersona menjadi salah satu korban meninggal dunia dari runtuhnya jembatan di Yilan Taiwan.

Pantauan Tribuncirebon.com, Dasim tidak kuasa menahan kesedihan yang menyatakan adik sekaligus kakak dari Riyanto sudah tiada.
Diketahui Ersona merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Selain meninggalkan 4 orang saudara dan seorang ayah, Ersona juga meninggalkan seorang istri bernama Asia dan anak yang masih berusia dua setengah tahun.
"Korban ini anak kedua, kalau anak pertama Dasim, saya anak keempat. Kakak saya yang ketiga kan kerja di Medan sekarang sedang menuju ke sini, kalau adik saya masih sekolah," ujar dia.
Riyanto menyampaikan, meski berat pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Ersona. Dirinya berharap, jenazah bisa segera dipulangkan ke tanah air.
"Inginnya bisa cepat-cepat dibawa ke sini, biar bisa cepat diproses pemakamannya," ujar Riyanto. (*)