Terduga Teroris Indramayu Ditangkap
Doni Kenalan dengan Perempuan di Medsos, Diajak Masuk Jaringan Teroris, Berencana Bom Kantor Polisi
Kuwu Cangko, Faturohman mengatakan, Doni masuk kedalam jaringan terorisme di daerah Bekasi,
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap terduga teroris asal Kabupaten Indramayu, Sabtu (28/9/2109) sekitar 11.00 WIB.
Terduga teroris tersebut diketahui bernama Doni (19). Ia ditangkap di kediaman orangtuanya yang bernama Daimin (46) di Desa Cangko Blok Waled Rt 02 Rw 01, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.
Kuwu Cangko, Faturohman mengatakan, Doni masuk kedalam jaringan terorisme di daerah Bekasi, Jawa Barat.
Meski demikian, ia tidak mengetahui secara pasti jaringan terorisme mana yang dimasuki oleh Doni.
Sementara itu, Faturohman mengungkapkan, Doni masuk jaringan terorisme karena media sosial.
Diceritakan dia, Doni berkenalan dengan seorang perempuan melalui facebook.
Di sana, mereka saling menjalin hubungan. Perempuan yang dikenal Doni itu mengajaknya untuk ikut berjihad menjadi seorang teroris.
Rencananya, mereka akan melakukan pengeboman di salah satu kantor polisi.
Adapun dalam penggerebekan itu, tim Densus 88 menggeledah seluruh bagian rumah orang tua Doni.
Disebutkan Faturohman, anggota Densus 88 membawa sebuah toples yang didalamnya diduga bom rakitan.
"Ada satu toples tadi yang dibawa bersama dengan Doni," ujar dia. (*)
KRONOLOGI
Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap terduga teroris bernama Doni (19), Sabtu (28/9/2019).
Doni ditangkap di kediaman orangtuanya di Desa Cangko Blok Waled Rt 02 Rw 01, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.
Kuwu Desa Cangko, Faturohman mengatakan, anggota Densus 88 yang melakukan penggerebekan dan meangkap Doni berpakaian baju preman.
"Tadi sebelum zuhur, sekitar pukul 11.00 WIB kurang lebih," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Dijelaskan dia, saat penggerebekan tim Densus 88 hanya membawa Doni seorang diri.
Sementara itu, ia mengaku terkejut dengan kedatangan tim anti teror ke rumah salah seorang warganya tersebut.
Ia juga tidak menyangka bahwa ada warganya yang masih berusia remaja terindikasi jaringan terorisme.
Faturohman mengaku tidak mengetahui secara pasti jaringan terorisme mana yang diikuti oleh Doni.
Namun, katanya, Doni diketahui masuk ke dalam jaringan terorisme di daerah Bekasi, Jawa Barat.
"Katanya sih masuk jaringan itu dari media sosial," ujar dia.
Adapun dalam penggerebekan itu, tim Densus 88 menggeledah seluruh bagian rumah orangtua Doni.
Disebutkan Faturohman, anggota Densus 88 membawa sebuah toples yang di dalamnya diduga bom rakitan.
"Ada satu toples tadi yang dibawa bersama dengan Doni," ujar dia.