Pembunuhan di Indramayu, Ibu juga Otak Pembunuhan Ungkap Korban Penyuka Sesama Jenis
Seorang ibu kandung berinisial DRH (50) mengaku tega membunuh anak semata wayangnya karena sikap orientasi seksual
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Muhamad Nandri Prilatama
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Seorang ibu kandung berinisial DRH (50) mengaku tega membunuh anak semata wayangnya karena sikap orientasi seksual menyimpang korban.
DRH mengatakan, Carudin (32) yang tiada lain adalah anak kandungnya itu merupakan penyuka sesama jenis atau LGBT.
"Baru ketahuan beberapa tahun terakhir, istrinya yang ketiga bicara langsung ke saya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com seusai konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019).
Diceritakan DRH, anaknya tersebut sekarang ini memiliki 4 orang istri dan memiliki dua orang anak.
Lanjut dia, istri ketiga Carudin bercerita kepadanya tentang niatan ingin bercerai dengan korban karena prilaku seksual yang menyimpang tersebut.
Saat itu, DRH tidak langsung mempercayai pengakuan menantunya yang ketiga itu.
Namun, saat suami sekaligus ayah dari Carudin meninggal beberapa tahun terakhir, korban baru mau terbuka dan menceritakan semua penyimpangan seksual yang dialaminya.
"Mah, saya itu tidak bisa suka sama perempuan. Saya pengennya suka sama sesama jenis," ujar DRH.
Mendengar pengakuan itu, DRH murka dan tidak menyetujui apa yang menjadi keinginan Carudin.
Bermula dari situ, lantas korban mulai menunjukan gelagat yang tidak bisa diterima oleh DRH.
Korban selalu menjual harta kekayaan DRH tanpa sepengetahuan dirinya.
"Jual sawah, harganya Rp 100 juta," ucap dia.
Selain menjual harta kekayaan, korban juga kerap kali meminta uang dan menagih harta warisan tanah kepada DRH.
• Diingatkan Kembali Sosok Sang Anak, Ibu Pembunuh di Indramayu Bersikap Seperti Ini di Hadapan Polisi
• Ayah Kandung Bocah 5 Tahun yang Dibunuh Ibu dan Diperkosa Kakak Angkat Minta Pelaku Dihukum Mati
• BREAKING NEWS: Wanita Ini Tega Sewa Eksekutor Untuk Bunuh Anaknya Sendiri Karena Dimintai Warisan
Selain memeras harta, pelaku juga merasa resah karena sikap korban yang selalu mengancam akan membunuh apabila permintaannya tidak dipenuhi.
"Saya juga sering dipukulin. Pernah sampai kepikiran ingin melaporkan anak ke polisi. Tapi tidak tega namanya juga ibu dan anak," ujar dia.
Karena terlanjur kesal, akhirnya DRH lebih memilih menyewa jasa pembunuh ketimbang melaporkan anaknya tersebut ke polisi.
Diketahui, DRH tega membunuh Carudin dengan menyewa 5 orang eksekutor, mereka adalah WRSN (55), WRD (27), PJ (17), BJ (16), dan IG (30).
Rencana pembunuhan terhadap korban sudah direncanakan oleh pelaku sejak jauh-jauh hari.
Korban pun akhirnya dibunuh di kawasan Hutan Lindung Gunung Kalong Desa Cikawung, Blok Ciselang, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu pada Senin, 26 Agustus 2019 sekitar pukul 11.00 WIB.
Korban ditemukan terbunuh secara sadis dengan cara dibacok dan dipukul menggunakan batu besar pada kepala bagian belakang secara membabi buta hingga meninggal dunia.
Setelah menyelesaikan aksinya, para pelaku itu lalu meninggalkan korban di tengah hutan, mereka menutupi mayat korban dengan dedaunan kering untuk menutupi jejak dan meminta uang imbalan kepada DRH sebesar Rp 20 juta. (*)